• Curhat Adenium 2007 Bab 5: Perawatan, hama & penyakit Adenium

    5. PERAWATAN, HAMA & PENYAKIT
    Penyakit-2 karena virus pada Adenium
    1. CMV (Cucumber Mosaic Virus)
    Pada November 2002 ditemukan gejala penyakit virus pada Adenium obesum yaitu suatu mosaik dengan bagian berawrna
    hijau gelap di sekeliling tulang daun dan klorosis (menguning) pada pinggir helaian daun. Penyakit ini kemudian diteliti di
    laboratorium dan ternyata penyakit ini disebabkan oleh CMV (Cucumber Mosaic Virus) (Achor and Adkins, 2003). Ini
    merupkan laporan pertama adanya penyakit CMV pada adenium. Penyakit ini ditularkan oleh Aphids. Pengendalian dapat
    dilakukan dengan melakukan penyemprotan pada tanaman dengan Dursban atau Orthene, dosis dan konsentrasi ikuti
    petunjuk pada labelnya. Kebersihan lingkungan pertanaman perlu dijaga dengan baik. Kesehatan tanaman perlu
    diperhatikan dengan memberikan pemupukan yang seimbang baik unsur mikro maupun makro.
    Aphids pd permukaan bawah daun Aphids Virus CMV
    (sumber: http://www.uky.edu ) (http://www.avrdc.org) (http://www.avrdc.org)

    2. Tomato spotted wilt virus (Virus layu)
    Gejala pada daun yang mirip dengan gejala virus yaitu di antaranya cincin klorotik dan pola
    bergaris, ditemukan pada musim gugur pada tahun 2004 di Florida. Penyakit ini disebabkan
    oleh virus yang namanya Tomato spotted wilt virus (TSWV). Sanitasi dan manajemen serangga
    vektor seperti pada CMV sangat mutlak diperlukan.
    Virus TSWV (http://www.ncbi.nln.nih.gov)
    Untuk penyakit-2 lain silahkan buka http://www.tropicanursery.com/adenium/problems.htm
    Triwidodo Arwiyanto
    http://www.triwid.staff.ugm.ac.id
    ;------
    Kutu Kuning & Spider Mites yang menyebalkan
    Pak Singgih, yang namanya spidermite itu warnanya merah dan kueciil2, makanya punya nama alias juga yaitu tungau
    merah. Seringnya nongkrong di bagian bawah daun. Kutu yg satu ini takutnya cuma sama insektisida cap jempol dan
    akarisida nih. Ini berdasarkan pengalaman saya lho... dah saya coba pake insektisida macam2, masih juga balik lagi balik
    lagi. Di prunning berkali-kali, begitu tumbuh tunas daun, eh, nongol lagi. Akhirnya nemu akarisida, saya coba semprot
    sekali... eh, besoknya kutunya dah berubah warna jadi hitam alias gosong. Memang sih, saya harus ngulang lagi
    penyemprotan seminggu kemudian untuk anti-sipasi telur si kutu yg bertahan dan menetas.
    Kalo kutu kuning, jelas warnanya kuning. Berdasarkan pengalaman terkena serangan kutu, biasanya kutu kuning
    nongkrongnya di ujung batang yang ada tunas daun maupun kuncup bunga.
    Kemarin2 sih, cara menghilang-kannya cukup saya siram air pake selang dgn high pressure, jadi kutunya pada hanyut kebawa
    air. Setelah itu, nggak muncul lagi tuh. Lumayan, bisa mengurangi pemakaian insektisida.
    Kehadiran si tamu tak diundang ini kayaknya tergantung lingkungan di sekitar adenium. Musim hujan ini, ade kedatangan
    tamu si tungau merah lagi nih. Akhirnya ya harus semprot lagi semprot lagi.
    Semoga dapat membantu pak Singgih dan teman2 lain yang lagi bingung gara2 kutu ini. Kalo ada yg kurang, tolonglah
    ditambahkan sama temen2 lain yg lebih berpengalaman.
    Salam, Farika kalo pake insektisida cap jempol, capek deh... mata pedih, jari2 pada pegel
    ;-----------
    Kembali ke hamanya , Kemung-kinan besar itu spidermites.
    3
    Bisa dibaca tentang segala macam hama dan juga pembasmiannya di websiteku :
    http://www.adesidjo.com/hama.htm
    Cara lainnya adalah melakukan Prunning - baik pruning batang maupun daun ( kalau sudah cukup umur ) , tapi kalau
    arabicum sayang ya .., kalau pak merta melakukan pinching ( prunning pucuk disaat yang tepat ) , bekas luka tidak akan
    terlihat ( biasanya pada saat usia seedling tumbuh 6 daun ).Mengapa saya bilang 6 daun , bukan usia 2 minggu , 1 bulan ?
    karena cara perawatan kita berbeda , ini menentukan pertumbuhan seedling yang anda rawat .
    Tidak usah takut melakukan prunning batang maupun daun , waktu saya di negeri yang menggunakan cocoblock sebagai
    media tanam , saya banyak melihat arabicum digunduli dan hanya disisakan tunasnya saja , Alasannya :
    1. Menciptakan dwarf arabicum karena internode yang baru akan tumbuh merapat .
    2. Antisipasi hama
    3. Katanya sihhhh .. agar supply ke caudex dan batang lebih maksimal.
    4. Fotosintesisnya bagaimana ?? wah .. ditertawakan aku sama temanku disana .. katanya sudah diatur sama yang diatas ,
    ndak usah takut .. walahhhh
    Menurut Mr. Zai dari medan , pemakaian insectisida harus menggunakan dosis yang tepat karena jika dosis berlebih maka
    dampaknya adalah tanaman kemungkinan besar tidak akan tahan dgn dosis insectisida yang ada , jika dosisnya kurang
    dikhawatir-kan hama justru akan mengalami peningkatan antibodi terhadap insectisida .
    Regards. Tonny
    Fendi Salim wrote: Coba pake yang mu-mer (murah Meriah), 1 sendok teh sabun bayi (dipilih sabun bayi
    karena PH netral) dilarutkan dalam 1 liter air plus 1 siung bawang putih sebagai bumbunya... moga sang kutu kuning &
    merah ga betahan lagi di daun Adenium... slamat mencoba
    ;-- wrote:
    Benar yang dikatakan suhu Fendy, kalau pohon nya banyak harus cari alternatif yang mur- mer. Kalau saya pakai cairan
    pencuci piring yang bisa untuk mencuci buah/sayuran (M..lime), dosisnya sama seperti suhu Fendy, 1 sendok teh untuk 1
    liter air. Untuk perawatan biasa saya siram pakai cairan ini sebulan sekali. Selain spidermites hilang, daun juga jadi kinclong.
    tapi mungkin kalo ditambahin bawang putih jadi lebih cespleng ???
    ;--------
    Ini ada alternatif lain .. Sangat murah meriah ...Petaniku sudah coba dan ternyata efektif , Sekarang mereka pakai sari Puspa (
    sedikit saja ) dicampur dgn air 1 liter . Setelah aku check dan lihat hasilnya ternyata efektif . Cukup gopek per sachet ...
    dipakai bolak balik . Pakainya bukan 1 sachet langsung yeeeeee...cukup 1/5 nya atau 1/4 nya
    Regards. Petani Nekat
    ;---
    Mas Heru, Coba di lihat apakah di bawah daunnya ada kutu yang warnanya merah, kecil-kecil ? Itu spidermites, hama ini
    menyukai lingkungan yang lembab. Biasa kalau tanaman diletakkan di teras dan kurang sinar matahari, hama ini akan
    senang bercokol di sana.
    Tanda-tanda serangannya adalah daun menjadi kelihatan kusam, lama-kelamaan rontok. Kalau pengalaman saya bila ada
    adenium yang terserang hama ini, pohonnya saya pindahkan dari pohon yang lain dan daunnya saya buang jauh-jauh atau
    di pruning batangnya. Kalau adeniumnya banyak, sebaiknya di semprot pakai kelthane kesemua bagian pohon termasuk pot
    dan raknya dan penyemprotan diulangi 3 hari kemudian. Semoga membantu. salam, AVIant -- Depok
    ;-----
    Spider Mite......kutu kupret yg bandel....pernah di bahas di milist ini. Mungkin saat itu Mas Cahyono pas gak buka ato gak
    peduli kali...yeeee.Sdh 2 kali penyemprotan arti tho.....tapi blom berhasil..... Nah supaya berhasil bisa di coba nih...
    1. Amati kebiasaan Spider (makanannya, sarangnya, hal2 yg di sukai)
    2. Populasinya ( penyebaran sdh berapa daun/pohon yg serang, tiap daun di huni berapa Spider )
    3. Tempat tinggalnya dimana.
    Nah ...klu sdh 3 hal ini di ketahui.....lakukan lah :
    1. Kurangi jumlah daun tiap pohon hingga tinggal 2-4 daun saja yg tinggal.
    2. Semprot dgn cur******* dgn dosis sessuai dgn aturan produsen.
    3. Cara menyemprot di dari bawah, artinya larutan pestisida harus kena bawah daun. Agak basah gak pa-pa.....yg penting
    kena... tujuan tercapai.
    4. Ulangi point ke 3 .......setelah 2-5 hari kemudian......termasuk rak dan tanaman di sekitarnya.
    5. 1 hari setelah di semprot pestisida .....semprot dgn lation anti nyamuk. dosis 1 sachet : 2 liter air.
    6. Pasangin tulisan di setiap pohon....."Spider Mite di larang tinggal di daun adenium"
    Selamat mencoba, jangan lupa penutup hidung, kaca mata, dan kaos lengan panjang. Salam. Giras
    ;---
    Putih-putih di akar bibit adenium
    wrote: Pagi ini ini saya mindahin bibit dari persemaian ke pot kecil. Pas bibit tersebut diangkat ada
    putih-putih di akarnya, apakah itu jamur? Dan ada juga hewan kecil kaya kutu warna putih.
    Bagaimana cara memberantas penyakit ini? Dan bagaimana juga cara menghindarinya? Mohon pencerahan dan sharing dari
    yg pernah punya pengalaman sama. //Singgih
    4
    ;-----
    Mas Singgih,
    putih-putih di akar itu root mealy bugs.. biasa dimulai dengan banyak terlihat semut.. semut ini yang mindahin kutu2 dari
    pot ke pot..
    1. Untuk menghindarinya :
    - sterilkan media sebelum dipakai.. bisa cara kimia, bisa cara dipanaskan.
    - cegah datangnya semut, bisa dengan wadah air atau pakai kapur ajaib.. mungkin ga dengan sinkang ? :-)
    - selalu periksa kondisi
    2. Treatment pada yg sudah kena :
    - bersihkan putih2 dgn mencuci akar
    - celup di larutan insektisida
    - tanam kembali di media yg steril
    - ikutin poin 1 di atas
    3. Treatment alternatif pakai sabun jika tdk terlalu parah : (silahkan test dulu siapa tahu bibit kecil ga tahan, untuk yg lebih tua
    tahan).
    - siapkan wadah yang cukup menenggelamkan pot.
    - isi air seukuran pot tenggelam
    - masukkan larutan pencuci piring (jumlah kira2 aja, maaf ga pernah itung).
    - benamkan pot di larutan sabun selama kurang lebih satu jam (saya biasa rendam lebih lama).
    - bilas dengan menyiram air mengalir.. (media pasir malang lebih mudah dibilas).
    4. Treatment rendam larutan insektisida :
    - siapkan wadah seperti poin 3
    - isi air dan larutan insektisida sesuai dosis tertera di label (bisa pakai curacorn, decis, dll)
    - rendam pot beberapa lama
    5. Treatment spray insektisida sistemik :
    - siapkan campuran insektisida sistemik sesuai dosis (bisa pakai confidor, regent, dll)
    - spray ke seluruh bag tanaman dan media
    Happy Growing. best regar.. eh best regard :-) . zai regar
    " fuad_anas@yahoo.com : coba2 share pengalaman untuk obat mealy bug , saya kurang tahu ..(sebenarnya yang di maksud
    mealy bug juga blum tau :) tapi saya pernah mencoba beli media, ketika media tersebut di gunakan dan kena air hujan dan
    kena panas banyak hewan2 kecil2 bermunculan .. terus saya coba campuran media racikan sendiri (setelah nanya sana,nanya
    sini) saya coba campuran sekam bakar:pasir malang (halus/saringan):kompos (kotoran kambing yang halus) dengan
    perbandingan 3:1:20% / secukupnya untuk kompos. terus saya menambahkan tepung zeolit juga secukupnya (kegunaan
    tepung ini adalah untuk netralisir asam yang berlebih , terutama dari air hujan) seperti biasa letakkan di tempat panas full ,
    dan angin langsung ..setelah kena panas dan hujang , sampai sekarang , semuanya masih ok , dan perkembangan bonggol
    kalo menurut saya terasa perbedaannya , pelan tapi pasti keliatan perkembangannya ...
    Layu Pucuk
    Layu Pucuk ato Fusarium, akibat serangan jamur (ato bakteri...?)
    Dimusim hujan memang Adenium rawan terserang penyakit satu ini seperti sudah saya warning pada akhir tahun lalu.
    Serangan akan dimulai dari daun yang ber-bercak hitam, lalu makin menyebar, hingga seluruh daun, dan kalau dibiarkan
    akan masuk kedalam jaringan batang, dan akhirnya satu pohon menjadi "Mumi Hitam".
    Jakarta & sekitarnya sangat rawan akan penyakit ini, karena pada saat musibah banjir kemarin, hampir sekitar 10 harian
    "Sang Surya" seakan malas bersinar... hujan yang turun hampir tiap hari... kelembaban naik dengan dratis... penyakitpun
    bersemai.
    Salah satu pencegahannya adalah dengan penyemprotan Fungisida secara rutin, dan betul sekali... dengan pruning daun bisa
    mencegah penyakit satu ini. Dan sirkulasi udara yang baik agar udara lembab tidak terkurung sekitar Adenium.
    Pengobatannya...? Selama ini yang saya tahu adalah membuang daun yang ber-bercak hitam agar tidak menjalar ke batang.
    Bila sudah terlanjur layu pucuk, saya potong hingga pada batang tidak lagi terdapat bercak hitam lalu diolesi fungisida.
    Bagaimana kalo seedling terserang...? bila seedling terserang layu pucuk, segera cabut dan musnahkan agar tidak menyebar
    ke sodaranya.
    Arabicum...? Kalau Arabicum terserang, juga harus dilakukan langkah "Amputasi", karena pilihan hanya 2, sedikit cacat ato
    mati. Tapi menurut pengalaman, Arabicum lebih tahan terhadap penyakit ini, dan juga pohon sehat biasanya bisa menangkis
    penyakit ini. Tapi lantaran mentari yg malas bersinar itu tadi, otomatis membuat stamina sang mawar gurun drop jauh
    sehingga gampang terserang penyakit apapun juga.
    Perlu diketahui... di bengkel adenium sunter, 70% seedling mati terserang Fusarium, semuanya Obesum (termasuk
    didalamnya hasil HP, ga tahu total semua - mungkin sekitar 1.300 seedling dari +_ 1.900an). Seedling Arabicum & Thai Soco
    5
    tidak terlihat ada yang mati, kecuali 2 dari 3 seedling Thai Soco Albino. Seedling Pachypodium mati 2 dari 76 pohon. Pohon
    besar (umur +_1thn) ada 30 - 40 pohon yang mati, Graftingan ada 3 pohon tp scion-nya tertolong semua.
    salam,
    fendi, Sunter
    tips merawat tanaman indoor atau outdoor saat penghujan
    Oleh admin
    Tanaman indoor dan outdoor jangan dibiarkan saat penghujan tiba karena akibatnya bisa fatal Iho. Ada kok perlakuan
    khusus bagi keduanya. Penghujan merupakan musim yang patut diwaspadai bagi hobis tanaman indoor maupun outdoor.
    Mengapa? Sebab musim hujan bisa membikin tanaman bisa cepat mati. Hal ini disebabkan kondisi lembab yang ditimbulkan
    musim hujan tersebut. Yang jelas kelembaban mikro di sekitar tanaman makin meninggi.
    Akibatnya tanaman rentan ditumbuhi jamur dan bakteri. Bagaimana cara merawat tanaman ini selama musim penghujan?
    Selama musim hujan, tanaman harus sering dipangkasi. Pemangkasan daun ini berfungsi untuk mengurangi kelembaban
    maikro di dalam tanaman. Seperti apa daun yang perlu dipangkas? Daun yang wajib dipangkas adalah yang jadi penyebab
    kelembaban berlebih di sekitar batang tanaman.
    Kebanyakan jenis tabulampot yang berdaun lebat wajib mengalami proses pemang-kasan. Daun yang dipangkas adalah
    daun muda atau susu yang tumbuh mengarah ke dalam batang tanaman. Orang Jawa lazim menyebutnya dengan istilah
    tunas wiwilan. Karena jadi penyebab kelem-baban tinggi pada tanaman, tunas ini sebaiknya dipotong saja. Tunas ini pun
    dalam tanaman jarang kebagian sinar matahari. Sehingga proses be-rganti dengan cepat. Apalagi kalau hujannya tidak rutin.
    Nah, fungsi Dolomit adalah nyetabilkan pH tanah sehingga akar tanaman tetap mudah menyerap hara. Pemberian Dolomit
    ini cukup mudah. Untuk tanaman yang berada di dalam pot berdiameter 40 s/d 50 cm, pemberian Dolomit cukup 5 sendok
    makan dengan cara ditebar di sekitar permukaan tanah. Paling cocok ditebar saat awal-awal musim hujan. Dengan Dolomit,
    daun tanaman terhindar dari pembusukan. Pembusukan daun ditandai dengan warna menguning lalu coklat kering. Media
    ini memiliki kelebihan mampu menahan air dan pH-nya tidak gampang turun. Saat hujan itu, media perlu dikurangi sedikit
    saja. Contoh kasus pada pot anggrek. Bila mengunakan media arang, maka jumlah arangnya harus dikurangi saat penghujan.
    Bila akar anggrek belum membelit arang, sebaiknya diambil arang tersebut. Hal ini untuk menghindari pembusukan pada
    akar dan batang anggrek. Baru saat musim kemarau, arang bisa ditambahi lagi. Inilah perbedaan perawatan musim hujan
    antara tanaman indoor yang bermedia bukan tanah.
    Tip ketiga adalah memberikan pupuk NPK. Pupuk ini cukup mudah pemakaiannya. Caranya dipendam di dalam media
    tanam sejauh 15 cm dari batang tanaman. Saat terkena air hujan, pupuk ini akan larut dengan
    sendirinya di dalam tanah. Jika pemberian dilakukan saat kemarou, maka pupuk ini horus dilarutkon dolam air dulu, lalu
    disiramkan di sekitar akar.
    Tip keempat adalah penyemprolan fungisida. Penyemprotan fungisida ini bisa dicampur dengan insektisida.
    Untuk menghindarkan penyemprolan yang sia-sia, lihat kondisi cuaca terlebih dahulu. Bila hari ini hujan dan besok tidak,
    mako besok paling baik menyemprotkan kedua bahan tadi. Atau bila pagi hari ini cerah, maka bahan tersebut bisa
    disemprotkan. Obat ini akan mengering dan melapisi tanaman dalam waktu 2-3 jam setelah semprot.
    Penyemprotan paling bagus dilakukan seminggu 2 kali. Efektif penyemprotan dilakukan pagi dan sore. Pagi antara pukul
    06.00 s/d 08.00. Karena saat pagi hari stomata terbuka lebar dan serangga lagi aktif menyerang sehingga tepat pada sasaran.
    Usahakan menggunakan spray kecil dan semprot pada permukaan daun bagian bawah karena merupakan tempat sarang
    hama.
    Tip kelima adalah melakukan penggemburan dan penyiangan pada tanah. Tanaman outdoor yang memakai media tanah
    harus digemburkan. Hal ini berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik tanah terutama memperbaiki porositasnya.
    Tip keenam adalah menempatkan pot tersebut lebih tinggi dari tanah. Fungsinya agar terhindar dari genangan air. Beberapa
    kota atau lahan di rumah Anda, pastinya akan terkena banjir atau tergenang air sebagian. Pot yang tergenang akan membuat
    tanah selalu lembab, hal ini fatal untuk akar karena bisa membusuk. Cara paling mudah adalah menempatkan pot pada pilar
    atau rak. saya jual adenium black ruby,,,hub 08562675343 thanks
    Rebah Seedling
    Tonny Hedianto ( Jakarta ) - Hari ini saya kehilangan
    lumayan banyak adenium usia 1 Bln , Menurut bibi yang
    bekerja di rumah pagi tadi dia menjemur adenium usia 1
    Bln dari jam 8 pagi hingga jam 10.00 ... sorenya .. semua
    rebah . ketika saya bongkar ternyata sedikit diatas akar
    semuanya menciut . Medianya kering , apa mungkin karena
    medianya kering ? dan apakah jika ingin dijemur soil harus
    dalam keadaan basah selalu ?? Untungnya benih Adenium
    yang dari mba thari sehat wal afiat .
    Argy wrote : Mas Tonny, kalau bagian atas akar agak kisut
    6
    atau keriput mungkin itu gejala damping off, alias rebah kecambah masal. Gejala tersebut diakibatkan dua jenis jamur, yaitu
    Phytium dan Rhizoctonia. Solusinya media diberi emulsi minyak ikan. Semoga membantu.
    Berikut petikan artikelnya in English:
    Fish Emulsion Stops Damping Off If you've ever started seeds, you've undoubtedly experienced having seedlings suddenly keel over at the
    soil line. This condition, called damping off, is typically caused by two different fungi: Pythium and Rhizoctonia. Researchers with Agri
    Food Canada have found that fish emulsion can be an effective preventative.
    Canadian researchers grew cucumber and radish seedlings in a peat-based, potting soil mix. One group was treated with a 4 percent fish
    emulsion solution. Another group received the equivalent dosage in inorganic fertilizer. Both groups were inoculated with disease spores
    and left to incubate 1, 7, 14, and 28 days in plastic bags. Cucumber and radish seeds were then sown in the bags for each treatment. The
    bags that were incubated with fish emulsion for 7 days or longer had a 70 to 80 percent protection rate from damping off disease. No
    disease control was found in the bags treated with inorganic fertilizer.
    This research suggests fish emulsion is not only a good plant food for young seedlings because of its highly soluble form of nitrogen, but it
    also helps create an environment that suppresses damping off disease.
    Thari- Omah Ijo wrote : Dua penyebab utama timbulnya rebah seedling adalah : Media terlalu basah dan media terlalu kering.
    Kenapa yang diserang bagian calon caudex, dikarenakan sampai dengan umur 4 bulan bagian ini paling lunak.
    Media terlalu basah
    Serangan jamur salah satunya rhizoctonia. Cara mengatasi ada beberapa macam, seperti memberi fungisida, minyak ikan,
    bahkan ada yang lebih ekstrem dengan mengukus media tanam, biar steril. Cara seperti ini cocok dan bagus untuk kondisi
    media dan lingkungan sekitarnya basah serta lembab. Tapi saya tidak menyarankan, karena disamping mahal, juga
    merepotkan bibi di rumah.
    Media terlalu kering
    Dehidrasi dan mal nutrisi. Akar menyerap makanan dalam bentuk larutan. Bila akar tidak dapat menyerap makanan, maka
    makanan akan diambil dari bagian cadangan (caudex) atau dari sel yang umurnya lebih tua. Cara mengatasinya ya sirami air
    saja. Jangan biarkan seedling kekeringan lebih dari 1 hari. Atau tinggikan media hingga menutupi sebagian calon caudex.
    Prinsip yang sedang-sedang saja berlaku untuk mengurus adenium. Tanaman sehat tidak gampang terserang penyakit.
    Hati-hati pula serangan sun burn pada seedling umur 2-4 bulan akibat media terlalu kering, dan besarnya intensitas sinar
    matahari.
    ==============================================================================
    Bonggol Adenium pecah
    Teman saya Fendi Salim bertanya, kenapa bonggol
    (A.Arabicum) bisa pecah...? Bahkan ada yang pecahannya
    terus membesar dan terbuka hingga kelihatan seolah olah
    bonggol itu sengaja dipotong separuh... Tanya Kenapa....?!?
    Bonggol adenium pecah menunjukkan adanya gangguan
    turgiditas dalam sel tanaman dimaksud. Jika tekanan turgor
    (tekanan internal sel) melampaui batas elatisitas dinding
    sel, maka sel tersebut akan pecah. Gejala tersebut mirip
    yang sering terjadi pada buah tomat, mangga, anggur, dsb
    yang mengalami pecah buah.
    Pertanyaannya sekarang adalah, apa yang menyebabkan
    gangguan tekanan turgor pada adenium ? Dari gambar dan
    melihat kondisi cuaca di Indonesia saat ini, dugaan saya
    ada dua kemungkinan (salah satu atau keduanya) yang
    7
    menyebabkan terjadinya “bonggol pecah” :
    1. Faktor internal
    Melihat tingkat kesuburan tanaman tersebut, boleh jadi terdapat ketidakseimbangan pemberian nutrisi. Dalam hal ini terlalu
    banyak unsur nitogen (N) dan phospat (P), namun kurang unsur K. Potasium (K) dalam tanaman mempunyai fungsi salah
    satunya adalah mengatur potensi osmotik sel. Dengan kata lain berperan dalam pengaturan tekanan turgor.
    2. Faktor eksternal
    Kelembaban udara yang sangat tinggi di Indonesia saat ini, menyebabkan bukaan stomata mengecil hingga menganggu
    proses transpirasi tanaman. Terganggunya transpirasi menyebabkan suhu tanaman meningkat, yang pada titik tertentu dapat
    menimbulkan gangguan metabolisme tanaman.Termasuk didalamnya gangguan keseimbangan tekanan turgor.
    Bila jarak internode memanjang, daun menjadi lebih besar, menunjukkan tanda-tanda sukulensi, atau kulit batang tanaman
    terkesan seperti kulit (leathery effect), kemungkinan terjadi over N dan P. Bila beberapa daun tua menunjukkan gejala
    klorosis dan atau gejala bercak jaringan mati pada bagian tepi atau antar tulang, berarti kekurangan unsur K .
    Bila tanda-tanda tersebut di atas tidak nampak, berarti bonggol pecah akibat faktor eksternal. Meskipun demikian tidak ada
    salahnya diberikan tambahan unsur K pada tanaman tersebut. Hal ini mengingat satu-satunya obat pada tanaman buah yang
    mengalami pecah-pecah, yaitu itu tadi tambah unsur K. Thari – Omah Ijo Jogjakarta (member adeniumania)
    Bunga Adenium Layu & Rontok
    From : Wildan Rekans HELP ME, Pleazzzzz!Moradoklok, Black Ruby and
    Daeng Sirri sedang keluar kuncup bunga, tapi tidak sampe mekar bunga
    layu dan rontok. Selama ini saya pupuk dengan Growite 1x/minggu
    kadang saya kombinasi dengan Growmore. Selain itu, beberap pohon
    lainnya daun menguning dan rontok. Bahkan Poisedonku hampir botak.
    FYI, pohon2ku aku letakkan di halaman tanpa peneduh n kena ujan. Kirakira
    apa penyebabnya? Apa mungkin karena kehujanan? Mohon saran
    rekans. Terimakasih.
    From : Tharie Mas Wildan dan rekan-rekan,Ada beberapa penyebab
    terjadinya kerontokan bunga / daun rontok, seperti :
    • Serangan penyakit, kutu, jamur, dan ulat.
    • Kondisi cuaca yang tidak mendukung
    • Malnutrisi baik hara makro maupun dan mikro
    Cek adakah serangan hama penyakit tersebut di atas. Saya pernah menjumpai ada ulat kecil di dalam bunga penyebab bunga
    rontok. Atasi dengan insekstisida dan fungisida yang tepat. Awal musim hujan ditandai kelembaban tinggi dan panas.
    Proses evapo-transpirasi terganggu. Pendinginan melalui daun terganggu, air sulit menguap karena tingginya kelembaban
    udara. Daun menguning karena kepanasan dan kemudian rontok, demikian pula dengan bunganya. Ciri faktor cuaca ini,
    daun rontok terjadi secara acak tidak terbatas pada daun tua saja. Cuaca lembab dan panas juga menyebabkan terganggunya
    serapan nutrisi, karena proses aliran air dari tanah - akar – batang – daun – udara menjadi terhambat. Bila daun menguning
    kebanyakan terjadi pada daun tua sebelah bawah, kemungkinan besar ada gangguan nutrisi. Lakukan pengecekan ke akar
    tanaman. Adakah media menjadi terlalu basah (becek) karena hujan ? Bila ya, lakukan repoting. Bila tidak, penyebab
    malnutrisi karena pengaruh cuaca lembab dan panas tersebut di atas. Untuk menanggulangi pengaruh cuaca awal musim
    hujan, tempatkan tanaman di daerah berangin, lakukan penyiraman pada daun di pagi hari untuk membantu pendinginan.
    Jangan takut hujan. Adenium tidak takut hujan. Pada pembibitan skala besar ada pernah saya lihat, sehabis hujan tanaman
    malah disirami daunnya. Lho kok … aneh ?
    From: Awwaby Hafidz Terima kasih Mbak Thari, walau belum sempat tanya di milis ternyata sudah ada pencerahan
    perihal daun jadi kuning secara acak, sekali lagi terima kasih.
    From : Wildan Mbak Thari, Luaaar Biasaaaaa! Itu yang bisa saya serukan untuk penjelasan mbak Thari atas problem bunga
    rontok buat saya dan rekan lainnya. Terimakasih Prof.! Oh ya pertanyaan lagi, Mbak! Kalau bunga mengecil itu karena apa
    ya? Apa juga karena kekerungan unsur hara juga atau komposisi medianya yang tidak pas. Soalnya begini, aku selama ini
    pake Growite (aku promosiin lho,Mbak:p ) plus growmore 1xseminggu, hasil memang bunga semarak dgn rumpun banyak,
    8
    dan ini juga aku gunakan untuk euphorbia, hasilnya sama bunga marak dan rumpun banyak, but daun agak mengecil. Apa
    mungkin media harus di ganti?
    From : Tharie Mas Wildan dan rekan-rekan. .,Bunga mengecil, hal ini cuma masalah pilihan dalam hal produksi dan
    distribusi karbohidrat hasil asimilasi. Luas daun menentukan jumlah karbohidrat yang dihasilkan. Agar diperoleh luasan
    daun yang sama, pilihan yang tersedia adalah daun besar tapi jumlah sedikit, atau pilih daun lebih kecil tapi jumlah banyak ?
    Demikian pula dengan pemanfaatan karbohidrat, pilih batang besar sedikit berumpun atau batang kecil berumpun banyak ?
    Berarti pula bunga sedikit tapi besar atau pilih bunga agak kecil tapi lebih banyak ? Semua bisa diatur, kata Warkop.
    Pertanyaan mas Wildan akan lebih mudah dijawab, bila ada informasi media tanam yang digunakan selama ini, dan
    bagaimana cara pemeliharaannya ?. Kena sinar matahari sepanjang hari, atau di teras rumah ? Berapa kali seminggu tanaman
    disirami ? Apakah selama ini selalu saja diberi pupuk bunga, tanpa diselingi pupuk vegetatip (seedling) ? Informasi tersebut
    penting sebab pengaruh pupuk juga ditentukan oleh jenis media tanam dan cara perawatan. Anggrek dengan akar gantung
    tentu beda perawatan dan cara pemupukannya dengan adenium. Media terlalu porous dan sering disirami dapat
    menyebabkan beberapa unsur pupuk ikut “tercuci”. Kurang penyiraman dapat menganggu pertumbuhan (organ tanaman
    dapat tumbuh besar kuncinya adalah air). Temperatur tinggi dapat menyebabkan hilangnya unsur tertentu dalam pupuk
    karena penguapan, dsb. Pemberian pupuk bunga secara terus menerus berarti mengabaikan pertumbuhan vegetatip, dapat
    menyebabkan daun kecil. Namun “rule of thumb” nya, daun kecil dapat terjadi karena kekurangan N. Solusinya, tambah
    dosis pupuk atau selingi dengan pupuk vegetatip (seedling). Atau tambahkan sedikit urea. Kandungan NH4 sangat cepat
    mempengaruhi besar nya daun yang baru tumbuh. Catatan : dari pengamatan selama ini, pada adenium (sehabis pruning,
    rontok bunga, atau cutting) periode pembungaan selanjutnya akan terjadi setelah batang (stem) baru, tumbuh mencapai
    ukuran tertentu atau setelah daun baru tumbuh melebihi jumlah tertentu (jumlah internode tertentu). Bagaimana di tempat
    rekans sekalian ? Apakah juga demikian ? Maaf belum bisa menyebutkan kisaran angka “tertentu” tersebut saat ini. Ada
    yang berkepentingan untuk thesis katanya. Jadi ini termasuk bocoran ……. . Namun pada intinya, selingan pupuk vegetatip
    (seedling) menjadi PENTING diantara masa pembungaan, untuk kepentingan perkembangan tanaman secara keseluruhan.
    Tharie Wie http://www.omahijo.com/
    Bunga Rontok mas Wildan
    Wildan wrote:
    Moradoklok, Black Ruby and Daeng Sirri se dang keluar kuncup bunga, tapi tidak sampe mekar bunga layu dan rontok.
    Selama ini saya pupuk dengan Growite 1x/minggu kadang saya kombinasi dengan Growmore. Selain itu, beberap pohon
    lainnya daun menguning dan rontok. Bahkan Poisedonku hampir botak. FYI, pohon2ku aku letakkan di halaman tanpa
    peneduh n kena ujan.
    Kira-kira apa penyebabnya? Apa mungkin karena kehujanan? Mohon saran rekans. Terimakasih.
    ;-------------
    Ada beberapa penyebab terjadinya kerontokan bunga / daun rontok, seperti :
    1. Serangan penyakit, kutu, jamur, dan ulat.
    2. Kondisi cuaca yang tidak mendukung
    3. Malnutrisi baik hara makro maupun dan mikro
    Cek adakah serangan hama penyakit tersebut di atas. Saya pernah menjumpai ada ulat kecil di dalam bunga penyebab
    bunga rontok. Atasi dengan insekstisida dan fungisida yang tepat.
    Awal musim hujan ditandai kelembaban tinggi dan panas. Proses evapo-transpirasi terganggu. Pendinginan melalui daun
    terganggu, air sulit menguap karena tingginya kelembaban udara. Daun menguning karena kepanasan dan kemudian
    rontok, demikian pula dengan bunganya. Ciri faktor cuaca ini, daun rontok terjadi secara acak tidak terbatas pada daun tua
    saja.
    Cuaca lembab dan panas juga menyebabkan terganggunya serapan nutrisi, karena proses aliran air dari tanah - akar – batang
    – daun – udara menjadi terhambat.
    Bila daun menguning kebanyakan terjadi pada daun tua sebelah bawah, kemungkinan besar ada gangguan nutrisi. Lakukan
    penge-cekan ke akar tanaman. Adakah media menjadi terlalu basah (becek) karena hujan ? Bila ya, lakukan repoting. Bila
    tidak, penyebab mal-nutrisi karena pengaruh cuaca lembab dan panas tersebut di atas.
    Untuk menanggulangi pengaruh cuaca awal musim hujan, tempatkan tanaman di daerah berangin, lakukan penyiraman
    pada daun di pagi hari untuk membantu pendinginan. Jangan takut hujan. Adenium tidak takut hujan. Pada pembibitan
    skala besar ada pernah saya lihat, sehabis hujan tanaman malah disirami daunnya. Lho kok … aneh ? Salam . Tharie Wie
    www.omahijo.com
    ;-------
    Wildan wrote:
    Kalau bunga mengecil itu karena apa ya? Apa juga karena kekerungan unsur hara juga atau komposisi medianya yang tidak
    pas. Soalnya begini, aku selama ini pake Growite (aku promosiin lho,Mbak:p ) plus growmore 1xseminggu, hasil memang
    bunga semarak dgn rumpun banyak, dan ini juga aku gunakan untuk euphorbia, hasilnya sama bunga marak dan rumpun
    banyak, but daun agak mengecil. Apa mungkin media harus di ganti?
    ;--------
    9
    Ini cuma masalah pilihan dalam hal produksi dan distribusi karbohidrat hasil asimilasi.
    Luas daun menentukan jumlah karbohidrat yang dihasilkan. Agar diperoleh luasan daun yang sama, pilihan yang tersedia
    adalah daun besar tapi jumlah sedikit, atau pilih daun lebih kecil tapi jumlah banyak. Demikian pula dengan pemanfaatan
    karbohidrat, pilih batang besar sedikit berumpun atau batang kecil berumpun banyak ? Berarti pula bunga sedikit tapi besar
    atau pilih bunga agak kecil tapi lebih banyak ? Semua bisa diatur, kata Warkop.
    Pertanyaan mas Wildan akan lebih mudah dijawab, bila ada informasi media tanam yang digunakan selama ini, dan
    bagaimana cara pemeliharaannya ?. Kena sinar matahari sepanjang hari, atau di teras rumah ? Berapa kali seminggu tanaman
    disirami ? Apakah selama ini selalu saja diberi pupuk bunga, tanpa diselingi pupuk vegetatip (seedling) ? Informasi tersebut
    penting sebab pengaruh pupuk juga ditentukan oleh jenis media tanam dan cara perawatan. Anggrek dengan akar gantung
    tentu beda perawatan dan cara pemupukannya dengan adenium.
    Media terlalu porous dan sering disirami dapat menyebabkan beberapa unsur pupuk ikut “tercuci”. Kurang penyiraman
    dapat menganggu per-tumbuhan (organ tanaman dapat tumbuh besar kuncinya adalah air). Temperatur tinggi dapat
    menyebabkan hilangnya unsur tertentu dalam pupuk karena penguapan, dsb. Pemberian pupuk bunga secara terus menerus
    berarti meng-abaikan pertumbuhan vege-tatip, dapat menyebabkan daun kecil.
    Namun “rule of thumb” nya, daun kecil dapat terjadi karena kekurangan N. Solusinya, tambah dosis pupuk atau selingi
    dengan pupuk vegetatip (seedling). Atau tambahkan sedikit urea. Kandungan NH4 sangat cepat mempengaruhi besar nya
    daun yang baru tumbuh.
    Catatan : dari pengamatan selama ini, pada adenium (sehabis pruning, rontok bunga, atau cutting) periode pembungaan
    selanjutnya akan terjadi setelah batang (stem) baru, tumbuh mencapai ukuran tertentu atau setelah daun baru tumbuh
    melebihi jumlah tertentu (jumlah internode tertentu). Bagaimana di tempat rekans sekalian ? Apakah juga demikian ? Maaf
    belum bisa menyebutkan kisaran angka “tertentu” tersebut saat ini. Ada yang berkepentingan untuk thesis katanya. Jadi ini
    termasuk bocoran.
    Namun pada intinya, selingan pupuk vegetatip (seedling) menjadi PENTING diantara masa pembungaan, untuk
    kepentingan perkembangan tanaman secara keseluruhan. Semoga bermanfaat. Thari Wie www.omahijo.com
    Nyiram
    Erlim wrote:
    Hello,mau tanya cara siram adenium yang benar bagaimana ya ? apakah waktu siram hanya medianya saja atau plus daun
    nya juga. Terus untuk pemupukan NPK bagusnya di cairkan pakai air atau langsung butiran di sebar di media. Klu di
    cairkan takaran bagaimana dalam 1 liter air. Kalau di cairkan apakah NPK tersebut boleh nggak daunnya di semprot.
    ------------------------
    Mas Erlim,
    Penyiraman itu tergantung jenis media, tempat 'mejeng-nya adenium, kondisi adenium pada saat itu, dll.
    Secara umum, kalau medianya porous (pasir malang + sekam bakar) dan adeniumnya terjemur langsung kena sinar
    matahari, penyiraman bisa dilakukan setiap hari dengan cara sbb:
    Kalau cuaca tidak terlalu terik sepanjang siang, penyiraman sebaiknya dilakukan pagi hari.
    Kalau cuaca sangat terik (seperti saat-saat ini), penyiraman dilakukan sore hari (kira-kira jam 4-an atau 'available time'nya
    mas Erlim) sehingga adeniumnya sempat 'minum'.
    Penyiraman dilakukan dengan cara mengguyur mulai daun, batang sampai media (khusus yang tanpa bunga, kalau ada
    bunga jangan disiram daun dan bunganya). Pastikan tidak ada air yang tergenang yang potensial menyebabkan busuk.
    Seminggu/dua minggu sekali daunnya disemprot dengan larutan sabun cuci piring / cuci sayur / cuci mobil (jangan pakai
    detergen atau sabun colek) dengan takaran 1 sendok teh untuk 1 liter air. Daunnya akan mengkilap, kencang dan besar-besar.
    Ini juga untuk mencegah daun merangas karena serangan kutu atau spider mite. Bagian daun yang terkena serangan kutu
    atau spider mite biasanya habis disemprot sabun akan nampak coklat/hitam dibagian yang terserang. Cairan sabun juga
    disemprotkan ke media untuk mengurangi keasaman media. Media yang terlalu asam akan menghambat penyerapan zat
    hara (terutama N) dan akar mudah rusak (root rot).
    Bagian batang/bonggol (terutama yang bonggolnya sudah besar) bisa digosok/disikat/dilap dengan larutan sabun sehingga
    tampak mengkilap (tidak ada bekas-bekas pupuk yang menempel di batang/bonggol yang nampak seperti kapur).
    Selamat mencoba,
    Gede Sudarma
    ;----------
    banjir
    Lalu kalau udah kena banjir langkah2 penanganan pasca bencana (disaster recovery plan) gimana?
    1.Ganti atau buang media, karena hara media sudah hanyut larut terbawa air.
    2. Jangan biarkan sang bonggol terendam berlama-lama. Karena bisa kisut Mbah..
    10
    3.Sambil nunggu ketersediaan media dan nunggu banjir/musim hujan reda, hukum gantung bonggol2 korban banjir tsb, at
    least seminggu. Kata Mas Bolly dengan digantung 2-3 bulan bisa berkembang lebih bagus..(masa sih?). tapi 2-3 bulan lagi
    mungkin udah nggak banjir/hujan lagi, jadi waktunya pas 'kan?
    4.Dalam keadaan menggantung disemprot pakai fungisida selang-seling dengan pupuk.
    5.Restore Back-up. Kalau belum punya back-up, terpaksa kul-sar..(kulakan besar)
    Tetap semangat… Argy.
    ‘-------------------
    Bonggol kempes
    =:)) Kalau saya pribadi, melakukan pruning secara berkala, bisa ampe 2x setahun. Itung2x buat scion/entres baru juga...
    hahahaha.... setiap pohon yang habis berbuah pasti saya pruning untuk peremajaan dan masa istirahat.
    Soal pemupukan, saya sudah tinggalkan pupuk slowrelease. .. karena menurut saya kurang begitu membantu. Bagusan pake
    Florigennya Mbak Thari dari Yogja.... Pohon pohon yg sudah dewasa, yg saya jadikan pohon indukan selalu saya pupuk
    pake P & K (bukan Pendidikan & Kebudayaan lho...) tinggi... Bahkan saya sering memakai pupuk yang hanya mengandung
    P & K saja.
    Soal Bonggol Kempes... bisa tanyakan pada Mario Kempes...... Padahal setahu saya si Mario Kempes bukan hobbies
    Adenium...
    Saya mengatasi Bonggol Kempes dengan merendam Pot dalam air yang sudah dilarutkan NPK seimbang... Rendamnya
    semalaman, lalu berharap besok akan ada matahari yang akan bersinar seharian untuk menjemurnya. .. hahahaha... Dan...
    95% berhasil... pohon pohon yang mogok berbunga juga suka saya perlakukan seperti ini.
    Salam, fendi, sunter
    dorman
    From: singgih dewanto. BTW, cara ngukur PH pake apa mas Hengky. Trus misalnya PH tidak sesuai yg diinginkan
    bagaimana cara mengatasinya untuk mencapai PH ideal. BR. Singgih
    ;------------------
    Resiko mupuk kimia adalah over supply alias over dosis...
    Kalo nggak salah, Hiponex biru (10-40-15) sebagaimana rumusannya, punya P yang besuarrr...
    Aplikasi phospor (P) yg tinggi diperlukan untuk tanaman dengan tujuan
    • memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik.
    • Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah atau biji.
    • Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah.
    • Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein.
    Jangan lupa bos Dody, adenium arab lama banget berbunganya. Bisa 2 tahun. Nggak kayak obesum yg nggak sampe satu
    tahun udah berkembang. Jadi jangan paksakan. Apa pun yg dipaksakan hasilnya kadang nggak mengenakkan... Lagian
    adenium arab biasanya buat bonggol mania, bukan petal mania. Nggak heran adenium Arab lebih ngetob di kawasan Jawa
    tengah, Jogya dan Jatim yang lebih bonggol oriented. Nggak tau kenapa, mungkin orang jawa seneng blangkon yg ada
    bagian pentul-nya...(apa hubungannya coba?)
    Batang mengering? Nggak heran, karena seperti dijelaskan diatas, P akan 'menguatkan' akar dan batang. Akar dan Batang
    jadi lebih kuat dan lebih 'berprotein'.., tapi jadi lebih kering juga kalo kelebihan...
    Dorman (bukan Dorman Borisman atau semacam Rastaman) adalah reaksi alamiah tanaman kalau lagi sakau. Dia berhenti
    sejenak sampai kondisi normal kembali.
    Argy.
    -, adenium saya juga pernah dorman, malah sampai terasa lembek batangnya (bonggolnya)
    ukuran masih relatif kecil +/- 2-3cm bongolnya, karena udah pasrah dikirain mau mati tak
    biarin aja ngga diapa-apain, tapi masih disiram dan jemur seperti yang lain. Tapi lama-lama
    jadi ok lagi tunas tumbuh dan bonggol jadi keras lagi bahkan semakin membesar.
    salam,Teto
    --- Henky Kurniawan wrote: Pak Dody, Coba check medianya pak .....PH dll ?? Bisa jadi
    kekurangan gizi mineral-mineral tertentu, ada salah satu situs > di internet yang membahas
    "Adenium Problems = bunga > rontok - akar busuk- hama - defisiensi unsur hara - kuncup
    bunga yang kuntet karena kekurangan unsur mineral tembaga...dll " dengan cukup detail,
    silahkan kunjungi situs berikut :http://www.tropicanursery.com/adenium/problems.htm
    Beberapa Adenium milik saya juga pernah mengalami dormansi setelah re-potting akibat
    media yang saya gunakan menggunakan campuran : " Pasir-Kerikil-Kerakal + Kompos +
    11
    Sekam Bakar = 1 : 1 : 1", tetapi pasir/kerikil/kerakal yang saya gunakan adalah batuan metamorf berasal dari Sulawesi yang
    beratnya hampir 4X lipat jika dibandingkan dengan pasir/kerikil/kerakal Malang. Akibatnya akar serabut mengalami beban
    yang cukup berat dan sulit untuk tumbuh....mungkin kejepit kali ya ?!?! Saya coba untuk membiarkan hal tsb, trus saya
    amati....kurang lebih butuh waktu sekitar 1 bulan untuk adaptasi dengan komposisi media yang berat tsb. Ada juga dormansi
    yang saya coba kagetkan dengan pupuk dosis 2x takaran yang dianjurkan oleh label, dalam sekali siram hasilnya dalam 1
    minggu Adenium saya sudah terbangun dari mimpi buruknya. (Untuk cara ini jangan dicoba karena saya tidak tahu apakah
    cara ini benar adanya ataukah karena kebetulan... .Don't Try This At Home he...he...he...) Sedangkan Adenium yang lain,
    dengan perbandingan komposisi media yang sama tetapi menggunakan pasir/kerikil Malang (porous dan permeable) yang
    cukup ringan...setelah re-potting langsung beradaptasi dengan baik. Mungkin masih banyak penyebab dormansi dan cara
    mengatasinya, saya juga pengen belajar dari senior-senior yang lain. Akhir Kata " Tak Ada Bonggol Yang Tak Retak "
    ;--
    Kalau saya sih kebanyakan baca dari baca buku pertanian dan berdasarkan
    pengalaman aja….karena latar belakang saya jauh dari ilmu tumbuh-tumbuhan.
    Saya mengukur pH menggunakan pH Tester yang banyak dijual di toko alat pertanian,
    harganya kalau ngga salah Rp. 85.000,- (foto terlampir).
    Biasanya media saya siram pakai air dulu (sesuai petunjuk di bungkus-nya), setelah itu
    baru saya tancepin pH Testernya selama kurang lebih 1 menit….trus saya amatin
    nilainya, trus saya ulang di beberapa titik pada satu pot.
    Berikut cuplikan dari buku yang saya baca :
    Persyaratan lain yang perlu diketahui pada saat memilih media tanam adalah reaksi
    tanah yang ditunjukkan dengan nilai pH (potensial of Hidrogen).
    Besarnya nilai pH yang berkisar antara 1 s/d 14 menunjukkan keasaman atau kebasaan tanah.
    Bila bereaksi asam, nilainya : 1-6
    Bila bereaksi basa, nilainya : 8-14
    Sedangkan tanah sebagai media tanam yang cocok bagi tanaman memiliki pH 6-8 atau disebut dg media tanam bereaksi
    netral.
    Jika pH terlalu tinggi (> 9) atau terlalu rendah (<4) akan bersifat racun bagi akar-akar tanaman.
    Ada 3 alasan yang menyebabkan perlunya nilai pH diketahui :
    1. Nilai pH menentukan mudah tidaknya nutrisi atau unsur hara mineral diserap tanaman.
    Pada pH netral, unsur hara mineral mudah diserap tanaman, karena unsur hara mudah larut dalam air pada kondisi tsb.
    2. Nilai pH rendah, menunjukkan tingginya kandungan unsur yang bersifat racun bagi tanaman.
    Misal : Aluminium, Sulfat dan Unsur Mikro.
    3. Nilai pH mempengaruhi perkembangan mikroorganisme.
    Bakteri berkembang biak dengan baik pada pH _ 5,5.
    Jamur berkembang pada segala kondisi pH.
    Jadi pada kondisi pH di atas 5,5 terjadi persaingan antara jamur dan bakteri.
    Alat yang digunakan : pH tester, soil tester atau kertas lakmus.
    Hasil pengukuran dengan alat sederhana tsb memang tidak seakurat bila dibandingkan dengan analisis laboratorium, ttp
    waktu dan tata cara pengukurannya tergolong cepat dan mudah.
    _ Tanah bereaksi asam, dapat dinaikkan pH-nya dengan menambahkan kapur.
    _ Tanah bereaksi Basa atau alkalis, dapat diturunkan dengan menambahkan Belerang atau Sulfur.
    _ Jumlah penambahan kapur atau belerang tergantung pada besarnya nilai pH, tetapi secara umum kondisi tanah
    urukan yang sering dijumpai di lingkungan sekitar rumah di kota-kota besar memerlukan tambahan sekitar 4 kg
    Dolomit/ 10 m2.
    Pigmen Antosianin di pucuk daun
    Rekan-rekan adeniumania,
    Pucuk daun beberapa var adenium
    kadang dijumpai berwarna kemerahan
    karena adanya pigmen antosianin. Ada
    yang mengatakan ini salah satu bentuk
    upaya perlindungan daun muda,
    mengingat antosianin bersifat
    antioksidan. Ada pula yang
    mengatakan karena pengaruh suhu
    (dingin) hingga antosianin terjebak
    pada vacuola daun.
    Apapun penyebabnya, yang jelas tidak
    semua adenium mempunyai daun
    berwarna kemerahan selagi kuncup.
    12
    Beriku terlampir dua contoh var adenium, hemat saya keberadaan antosianin di pucuk daun sangat menonjol, dan
    menambah keindahan tanaman tersebut. Gambar 1, dulu orang menyebutnya dengan nama “Red Leaves Blood”, gambar 2,
    entah dinamakan apa (?). Beberapa hal yang dapat dicatat dari gambar tersebut :
    1. Seperti petal bunga, warna daun juga dibentuk oleh kombinasi pigmen warna yang ada. Bila warna hijau (kloroplas)
    bergabung dengan warna merah (antosianin), daun akan berwarna “merah kecoklatan” (gambar 1).
    2. Pada kasus daun variegata (gambar 2), ada sebagian kloropil yang hilang/rusak/ tidak terbentuk, dan warna daun di
    bagian tersebut nampak merah menyala oleh warna merah antosianin semata. Sementara di bagian yang berkloropil,
    kombinasi kloroplas dan antosianin mem buat daun berwarna merah kecoklatan.
    3. Warna merah antosianin pada gambar 1 dan 2 lebih dominan nampak pada permukaan daun sebelah bawah (abaxial)
    dibanding permukaan atas daun (adaxial). Adakah hal ini disebabkan pola, jenis, dan urutan sel yang terdapat pada ke
    dua permukaan tersebut berbeda ? Mungkin rekan yang paham anatomi daun ada yang dapat menjelaskan. Tharie Wie
    Omahijo.com
    Mbak Thari apa kabar, Trims for topic info-nya. Memang benar Mbak, yang namanya daun muda memang butuh
    perlindungan dan menambah keindahan... sepertinya tidak adil daun muda dilindungi, tapi daun tua tidak terlindungi.
    Padahal daun muda sebagai 'asesoris' dan daun tua lebih fungsional. (ini ngomongin daun beneran lho..ilmiah!!) . That's
    the way life goes..
    Bicara "perlindungan daun muda" pigmen Antosianin (Anthocyanin) dapat melindungi daun muda karena sebagai
    sunscreen bisa menyerap UV lebih besar. Anthocyanin juga bermanfaat sebagai pemikat pollinator untuk membantu
    penyerbukan. Dari sudut etimologi, antosianin dari asal kata Anthos = Bunga dan kyáneos = keunguan (cyan). Jadi
    sebetulnya warna 'merah'nya bukan merah. Ada artikel yang Mr Sullivan yang menarik mengenai hal ini. Bisa di klik:
    http://www.charlies-web.com/specialtopics/anthocyanin.html Have fun! Argy.
    Antosianin di Stalk dan Kuncup Bunga serta Seed Pod
    Masih ingat subject Pigmen Antosianin di Pucuk Daun, yang menyebabkan warna kemerahan di pucuk daun ?.
    Ternyata keberadaan antosianin selain di petal bunga, juga dapat dijumpai pada beberapa bagian lain tanaman adenium.
    Seperti pada stalk dan kuncup bunga, seed pood, kulit benih, dan hipokotil.
    Pertanyaannya bukan apakah jenis yang “kelebihan” antosianin tersebut menjadi makin cantik, tapi yang lebih penting
    adalah : “Apakah gen penghadir antosianin organ-organ tanaman tersebut adalah gen yang sama ?. Pasti berkembang pertanyaan, untuk
    apa mengetahui hal tersebut ?
    Rekans semua tentu mengenali bahwa kebanyakan adenium berbunga putih, saat seedling akan mempunyai hipokotil
    berwarna hijau atau hijau muda. Apakah selalu demikian ?
    Ada banyak keuntungan kalau kita dapat mengetahui kira-kira macam bunga dari benih yang kita tanam, dengan melihat
    sifat-sifat benihnya atau seedlingnya.
    Menghemat waktu dan mempercepat proses culling. Bisakah ini dilakukan ?
    Suatu saat mungkin ingin menghasilkan adenium berbatang dan berdaun kecoklatan, tentu dengan mudah memilih calon
    indukan bila sifat-sifat di atas diketahui. Atau kepingin adenium berbatang kehijauan, namun berdaun kecoklatan, dst.
    Atau justru dapat tahu keterbatasan kehadiran antosianin di organ tanaman adenium. Misal, kita tidak mungkin membuat
    tanaman berbunga bunga putih dengan batang dan daun berwarna coklat. Atau tidak mungkin membuat daun adenium
    variegata hijau, merah, kuning/putih. Ini misalnya saja lho…
    Agak mirip dengan apa yang terjadi pada kucing. Tidak akan ada kucing jantan yang tri color (‘kembang asem’ Bhs. Jawa).
    Ada yang tertarik dengan gejala pautan (“linkage”) seperti tersebut di atas ?
    13
    Gambar A seedpod “red leaf blood “ yang berwarna kecoklatan. Gambar B,C,D, stalk dan kuncup bunga yang berwarna
    kecoklatan. Catatan, gambar C, sejak seedling tanaman ini mempunyai hipokotil hijau, kuncup daun coklat, daun hijau
    dengan tepi daun kecoklatan (picote), stalk dan kuncup kecoklatan, bunga …… ( ini yang sedang saya tungguin terus ).
    Pernah mekar sekali dua tahun yang lalu, tapi sejak itu kuncup bunga selalu rontok dan sampai sekarang belum pernah
    mekar lagi. Padahal … Tharie Wie omahijo.com
    Sedikit Cerita ttg Gondrong (was: Compakta)
    On 8/9/06, merta nadi wrote: saya coba kasih info masalah gondrong, ini kalau yang
    dimaksud gondrong tangerang, berbatasan dengan meruya.
    dari arah kebayoran lama ambil arah ciledug trus lewat pasar cileduk , terus lagi ke arah cipondoh, ketika nyebrang tol
    (jembatan di atas tol), lebih kurang 5-10 menit lagi ada pertigaan, langsung ambil kanan ( ini namanya daerah gondrong),
    kira2 jalan 5 menit mulai deh banyak pedagang bunga kiri kanan jalan.
    tapi saya pernah nanya harganya adenium tetap aja mahal, mungkin karena dia jual di pinggir jalan kali ya.. saya sendiri
    belum ketemu di mana lokasi kebunnya, di kebunnya pasti akan lebih murah. mungkin temen2 yang pernah beli dengan
    harga murah di gondrong bisa kasi info, kira2 ancer2-nya yang mana, nama florist-nya apa?
    ;----
    Betul keterangan lokasinya.Sedikit cerita ya, Gondrong itu nama salah satu nursery di kampung gondrong. Sebenar-nya di
    kampung gondrong sendiri ada semacam perkumpulan/paguyuban petani adenium (obesum/ somalens), umumnya mereka
    memasok bonggol bawah utk nursery2 terkenal (beberapa petani merupakan grafter handalnya). Harganya pun relatif lebih
    murah, sebagai gambaran bonggol ukuran A biasanya dijual 3-5 rb rupiah. Apalagi kalau kita lumayan ngerti dikit adenium,
    trus jg nyebut bbrp petani besar di Krg Mulia/Meruya spt, H Rojani, H. Syairoji, Pak Edy, dan teman2nya, dijamin miring
    deh.... :p Setau saya juga, kampung gondrong dpt dikatakan sentranya adenium yg berasal dr biji di daerah Tangerang
    maupun Jkt Barat, sebagian besar petani di Krg Mulia/Meruya "ngangkat" seedling maupun indukan dari kampung ini,
    karena dulu pemasok besar yg ada di Meruya tidak mau menjual biji. Tetapi utk jenis2 eksotik (arabicum, compacta, dll)
    Gondrong nursery tetap mengambilnya dr pemasok yg ada di Meruya. Jadi jangan mencari jenis2 eksotis di kampung
    gondrong.
    Untuk daerah Krg Mulia/Meruya sendiri karena adanya permintaan yg tinggi beberapa petani besar saat ini mulai
    mengimpor biji langsung dr Taiwan. Jd kalau setahun yg lalu saya ke daerah tsb menanyakan arabicum, thai soco. ataupun
    compacta mereka banyak yg garuk2 kepala (mikir gak tau jenisnya), sekarang ini mau diminta berapa ratus atau ribu pun
    mereka punya persediaan. Sebagai tambahan, umumnya mereka import seeds/seedling dr Taiwan, karena memang sebagian
    besar bibit tanaman hias eksotis yg ada di Krg Mulia/Meruya berasal dr Taiwan. Nambah dikit lagi ya..... enaknya kalau
    senang hunting, di kampung gondrong kita bisa memperoleh jenis2 bunga adenium yg mungkin saja di Taiwan sendiri baru
    dirilis. Kebayang kan kalau kita dapet indukannya sementara di nursery lain cuma dapet graftingnya saja atau malah belum
    ada yg jual. Rgds.pras
    Tentang akar Adenium ...
    Tentang akar2 yg mesti dibuang:
    Yang boleh dibuang adalah akar2 tunggang yg kurang estetis. Sejauh mana estetisnya, itu terserah penilaian masing2. Akar2
    tsb biasanya akar yg mencuat ke atas. Posisinya di sekitar bonggol bagian atas. Hati2 dgn Akar2 halus, karena dia sangat
    penting untuk penyerapan makanan.
    Tentang dioleskan sesuatu pada akar yg dipotong:
    Tidak harus, tapi perlu juga. Mengoleskan sesuatu (Dithane, etc) itu buat melindungi akar dari fungi dan bakteri. Bisa juga
    pake obat antiseptik anti jamur dan bakteri. Saya pake 1 sendok obat kumur buat mulut yg dilarutkan pake air 1.5 liter,
    disemprot tiap minggu hasilnya lumayan. Mulut bersih, tanaman terjaga, (Wah nanti ditoko taneman pada jual obat kumur
    nih..)
    Tentang akar busuk:
    Pembusukan akar karena faktor lingkungan tumbuh, sifat fisik media (porositas, drainase etc) dan genetik tanaman. Untuk
    pemula menjaga faktor lingkungan dan sifat fisik media adalah pekerjaan yg gampang2 susah.. gampang (dilakukan) tapi
    susah (berhasil). Sekarang yg paling mudah adalah memilih dari faktor genetik tanaman. Kumpulin batang bawah dari KJ,
    sambung dengan entres keluaran TnT. Kamboja Jepang (lokal) memang terbukti lebih tahan busuk dan tahan banjir...kalo
    TnT tau disini banyak KJ mungkin mereka mau import KJ dari Indonesia (who knows?)
    Tentang Thai spider:
    Buat yg senang petal, lebih baik nggak usah miara thai spider. Not recommended for petal mania.
    Kalau daun mania lebih bermanfaat miara sirih merah atau aglonema sekalian.
    Have fun!
    Argy.
    14
    Root mealy bug
    Awwaby Hafidz wrote: langkah apa yang telah dilakukan dalam mengusir root mealy bug,?
    --- Argy wrote: Saya pernah mencoba anjuran bos Tonny/Fendi. Tanaman dicabut dan dicuci pake
    larutan bawang putih. Media lalu disiram dengan larutan tsb. Mungkin karena konsentrasinya kurang (hanya pake 3 siung
    dalam 2 gelas air, meally bugsnya masih ada yg hidup. Tapi, at least, melly bugs yg ada di akar bisa hilang.
    Media yg sudah terkena jangan digunakan lagi. Saya pernah mencoba menggunakannya lagi setelah selang 3-4 minggu,
    kloter kedua serangan root meally bugs muncul kembali. It is not best practice, please add comment.
    Martin wrote :
    Katanya media tanahnya disiram dengan larutan insectisida pohon nggak perlu dicabut) seperti diazinon atau dursban
    dengan campuran 1 cc/liter air. Yang penting, disiram diulang 1 minggu sekali sampai 3 kali. dan secara rutin diulang
    sebulan sekali.
    Kalau pun sudah dicabut bisa direndam dilarutan insktisida. yang udah terlajur dicabut, ganti medianya. Tanah yang bekas
    disiram dengan insektisida (kalau mau dipakai lagi). Dari pengamatan.. root mealybugs lebih banyak nyerang jika media yg
    banyak kandungan sekam dan juga pecahan batu bata.. pada media yg banyak pasir malang lebih dikit.
    ToNnY aDeSiDJo wrote : mas Dummi , Ada beberapa pakar yang mengatakan bahwa root meally bugs identik dgn
    kelembapan yang berada di media karena kurangnya sirkulasi udara yang ada . Penyebaran Root meally bugs juga tergolong
    cepat. Bagaimana antisipasinya ? Saya sempat bertanya saat beberapa teman saya kumpul untuk menikmati teh hangat
    bersama .
    1. Sterilitas media
    Jika hanya untuk kurang dari 5 pot yang akan repotting dgn menggunakan media baru, saya diajari cukup dgn menyiramkan
    air panas ke media yang akan kita gunakan. Kemudian dijemur kering , baru selanjutnya siap digunakan .
    Skala besar ? .. Siapkan media, sambil diaduk ..semprot dgn insectisida dan fungisida ( bisa dicampur jika senyawa )
    2. Kelembapan karena kekurangan sirkulasi udara pada media .
    Pasir malang mempunyai tekstur rongga yang dapat membuat sirkulasi atau pergantian udara di dalam pot akan berjalan
    dengan baik . Kalau pengamatan saya , betul , pasir malang sangat baik dalam menjalankan tugasnya . Ada tapinya nih ..
    Tekstur pasir malang yang " terkadang " bergerigi dan tajam akan cukup merepotkan saat bonggol tumbuh membesar .
    Teksturnya yg tajam dapat melukai bonggol , selanjutnya ? tepat .. rawan busuk akar . Jadi penggunaanya cukup dikurangi
    saja .
    cara lainnya jika menggunakan pot plastik , cukup menambahkan bolongan agar porousitas terjaga .
    3. Faktor lingkungan .
    Coba diperhatikan faktor lingkungannya , mayoritas pot yang terkena root meally bugs adalah pot yang dituju oleh semut .
    Jadi saran saya, basmi dulu semutnya , baru kemudian repotting ulang.
    4. Pestisida dan insektisida.
    Sempat ada yang bertanya .. bolehkan keduanya dicampur dan kemudian disemprotkan ? Jawabnya tergantung asal
    keduanya senyawa. Caranya ?? Ambil sedikit fungisida , letakkan di gelas bening atau gelas plastik bekas minuman mineral ,
    kemudian ambil insectisida .. campurkan . Jika larutan tergabung menjadi satu , maka keduanya senyawa dan bisa dicampur
    . ini untuk yang keduanya cair . Kalau bubuk atau butiran ?? ya dicampur dgn sedikit air.
    Eyang kakung . * lagi senang minum teh manis sambil lihat madangkara yang sejuk dan indah *
    Bonggol lembek
    Adenium bonggol lembek jika tidak ada indikasi gejala busuk mungkin karena masalah nutrisi saja. Tapi jangan dianggap
    remeh, dibiarkan malah jadi busuk beneran.
    Kalau ketemu adenium berbonggol empuk dan lembek tapi nggak ada indikasi busuk, coba rendam dengan larutan NPK 20-
    20-20 semalaman. Trus gantung ditempat terang matahari tapi nggak panas terik, sampe 1-2 bulan. Dalam periode itu, setiap
    minggu lakukan treatment rendaman tsb atau disemprot dengan larutan yg sama. inget anjuran dari rekan bollyman. Hal ini
    nggak diberi tahu sama rekan kita bollyman. Kalau 3 bulan menjalani hukuman gantung nggak dikasi makan itu sadisme
    namanya. Kalau yg dihukum gantung tsb sudah memperlihatkan tanda2 tumbuh tunas daun baru, itu tandanya dia happy
    digantung dan siap kembali ke pot...
    Arabicum rontok
    Lucia,
    Dari pengalaman saya kalo Arabicum rontok ( bukan karena busuk akar ):
    1) Ganti media..., cuci akar arabicum dgn air + fungisida.
    2) Setelah di re-poting, berikan peyiraman dgn B1-Start.
    3) Selama 4-5 hari hindarkan sinar matahari langsung, usahakan kena 50% sinar matahari.Dan juga jgn di siram selama itu.
    4) Setelah 4-5 hari, baru berikan 100% sinar matahari dan mulai penyiraman lagi dgn B1 Start selama 1 minggu, setiap 2 hari
    sekali.
    15
    5) Setelah itu, mulai di siram dgn pupuk NPK 20-20-20 bersama B1 Start setiap hari ( kalo mendapatkan panas sinar
    matahari 8 jam ), 2 hari sekali ( kalo mendapat panas 6 jam ).
    6) Setelah tumbuh Tunas, semprot dgn pupuk daun 1 minggu 3 kali ( pada malam hari atau pagi hari - sebelum terkena sinar
    matahari ).
    7) Setelah Daunnya tumbuh baik, baru berikan NPK 10-50-10 .Kurangi pupuk daun jadi 1 minggu sekali.
    Mudah2an berhasil.Ini sy ada foto arabicum sy dari rontok dan setelah 2 bulan sdh jauh lebih baik. .Salam,Rudi Otto.
    ;-----------
    Cerita Dwarf Arabicum
    Hai semuanya, kembali lagi mau berbagi cerita apa yang terjadi selama ngumpul di room rekan2 adeniumania sepanjang jam
    kantor kemarin. Tiba2 Mr. Choo datang dan berbagi crita tentang pengalamannya membuat drawf arabicum. Kurang
    lebihnya, dengan keterbatasan ketrampilan bahasa wong londo, berikut critanya.
    Pertama kali yang harus dilakukan adalah memilih bibit/benih yang dapat memberikan bentukan dwarf, yaitu jenis Petch
    Na Wang atau yang dikenal dengan PNW. Selain itu jenis ini mempunyai bentukan yang gendut2 dan lucu setelah besar.
    Jenis lain yang cukup baik adalah BP (Black Pearl)
    Kedua perhatikan penggunaan media yang remah (tidak menyimpan air terlalu lama) juga kaya mineral yang baik untuk
    pertumbuhan. Media yang digunakan di Thailand adalah coconut powder (serbuk kelapa bukan yang berbentuk kubus
    besar, gunakan yang berupa serbuk), rice husk (sekam kali yaa) dan cow manure (pupuk kandang dr sapi). Penempatan
    didalam pot juga memakai system lapisan, yaitu lapisan paling bawah setelah streoform atau pecahan genteng atau lainnya
    utk drainase, letakkan media campuran sekam dan coconut powder (1:1), lalu lapisan ke dua pupuk kandang, lalu diatasnya
    masukkan campuran media semuanya ( 1:1:1). Tanam bibit pada lapisan tersebut lalu ditutupi dengan coconut powder
    diatasnya.
    Ketiga adalah memacu pertumbuhan akar karena aturan utamanya adalah banyak akar akan memacu banyak percabangan.
    Sejak bibit telah mempunyai daun ke empat (agar cabang tengah tidak lebih besar dr yang lainnya), bibit bisa dipacu dengan
    hormone pertumbuhan akar, seperti vitamin B1 (hmn dia cuman bilang B1 aja loh, kyknya banyak de selain ini, mohon
    pencerahannya bagi yang sering memakai hormon2an *lirik Mas Andri Pamulang*). Pemberian tambahan mineral juga
    penting diperhatikan seperti mineral jenis boron, Mg, Mn dllnya. Selain itu berikan pupuk yang banyak mengandung unsur
    P dan K selain unsur Nnya. (jadi NPK seimbang juga bisa tapi diselang seling dengan pupuk yg P dan K yg tinggi). Boleh
    menggunakan pupuk yang memacu pertumbuhan bonggol.
    Keempat, letakkan bibit di tempat yang cukup cahaya sepanjang hari. Untuk perawatan dapat dilakukan penyemprotan
    fungisida, contohnya 4 hari sekali. Penggunaan cocopowder ternyata dapat memacu pertumbuhan jamur jika kondisi terlalu
    basah.
    Masi ada si topik yg belum terbahas, yaitu gimana caranya agar intermode daun bisa sempit2. Ada yang bilang karena
    pengaruh iklim, ada juga karena training dari perontokan daunnya. Monggo untuk topik ini didiskusikan ya.
    Begitu teman2, kurang lebihnya. Boleh bagi rekan-rekan di room menambahkannya. Silahkan mencoba, ada baiknya tanya2
    lagi ke temen2 yang udah pakar2, atau banyak latihan untuk berhasil. Mereka bisa knapa kita ndak bukan?
    Selamat mencoba dan berdiskusi
    Regards,ms msintia@yahoo.com
    Busuk akibat apa ???
    Bejo Mas wrote: Kalo busuk pada umbi itu sebenarnya terjadi karena apa sih ? kalo selama ini saya
    tau nya krn kebanyakan kena air, media basah, luka yg mengakibatkan infeksi pada umbi ...apakah penanganannya hanya
    lewat amputasi bonggol ? adakah cara lain ? (ini di inspirasikan oleh peristiwa bonggol milik kawan yg mirip penari ....
    akibat busuk/lembek pada umbi harus kehilangan 3/4 bonggol ... hik hik hik ....)
    16
    adakah penyebab utamanya ?
    Mungkinkah karena ketahanan tanamannya yg jelek ?
    adakah virus ato bakteri yg menjadi penyebabnya ?
    mohon pencerahan n info lebih lanjut para sesepuh,guru dan senior dimana pun berada ...
    salam, bejo
    ;--------------
    puspaindah_nursery@yahoo.co.id wrote : Kasus yang dialami Mas ini pernah dibicarakan sebelumnya cuma saya lupa
    kapan, tapi nggak ada salahnya untuk di ulas kembali. Menurut pengalaman saya yang juga pasti pernah dialami teman2
    lain, kejadian tersebut biasanya disebabkan oleh, sejenis parasit (berbentuk cacing microscopic) yang disebut nematoda ( ada
    ribuan jenisnya), sekitar 10% memang hidup dari tanaman. Yang cukup terkenal sering merusak akar adalah nematoda jenis
    Meloidogyne, jenis ini senang hidup di media tanaman yang lembab. Untuk mengatasinya usahakan drainase pot anda
    benar2 baik dan usahakan temperatur media tanam cukup hangat. Drainase yang baik membuat air cepat lewat dan tidak
    ada pengendapan yang mengakibatkan media disekitar akar selalu basah dan lembab (tempat yang disenangi parasit ini).
    Ada juga yang disebabkan oleh Root Mealy Bug, yang ini biasanya bertelur pada bonggol atau batang yang luka, saat telur
    menetas larvanya akan mengganggu pertumbuhan batang dan bonggol luka tadi dan akhirnya terjadi pembusukan.
    Mengatasinya : kalau dibatang cukup terlihat, pruning saja batang yang terinfeksi atau bersihkan menggunakan kuas atau
    tissue yang dilumuri alkohol, kalau terjadinya di akar biasanya terlihat daun tiba2 layu tapi tidak menguning, kalupun
    menguning daun itu tidak mudah putus, cepat angkat bonggol dari pot lalu cuci bersih kemudian bagian yang membusuk
    bisa dibuang (dikerat dengan pisau yang tajam lalu bagian yang terluka diolesi fungisida kemudian jemur teduh
    (dianginkan) 3 sampai 7 hari). Nah bonggol yang sudah dipotong tadi bisa buat eksperimen bikin akar gurita ketimbang
    motong bonggol yang sehat. Demikian Mas semoga bermanfaat. BJ bukeksiansu
    ;-----------
    krisnata2000@yahoo.com wrote : Kalau kata orang Thailand (ChooChart) , Penyebab busuk akar karena adanya pupuk yg
    mengandung NPK di akar pohon. pada waktu terjadi penyiraman, NPK terutama nitrogen nya akan melepaskan gas yg bisa
    menjadi salah satu pemicu busuk akar.
    nah kalau orang India dan Taiwan(Ko) merekomendasikan media netral tanpa pupuk. sebaiknya pupuk di letakan di atas
    media bukan di campur. kata dia seh, rata2 pupuk mengandung NPK. Kalau di taruh diatas, at least penguapan nya hilang di
    udara. Salam. Kris
    rian_express@yahoo.co.uk wrote : Busuk Bonggol Pada dasarnya sama seperti yang telah dijelaskan oleh rekan kita
    sebelumnya, namun dari pengalaman yang pernah saya alami walaupun belum 100% bisa :
    cara penanganannya adalah dengan angkat bonggol dan berersikan dan busuk tersebut lalu keringkan sebelumnya olesin
    dulu dengan fungisida (atau ada yang mengatakan pake bawang putih) tp saya juga belum pernah coba.
    lalu angin-anginkan (gantung) sampai bongol cukup kering.lalu tanam kembali .... dan untuk lebih mantap lagi mungkin
    para suhu end rekan yang lain yang pernah mengalami hal seperti itu. semoga share ini dapat membantu walapun hanya
    sebatas dari pengalaman aku aja...rian/Bogor
    NB: Mengenai busuk akibat apa....1. Udah jelas pasti Bakteri dari infeksi2. Mungkin ini terjadi karena kurang terlitinya
    reporting (sehingga akar putus)
    umur berapa adenium boleh dirangsang bunga ?
    From: Dodi Andreas : rekan-rekan, mohon pencerahannya,adenium ( obesum) yang ditanam dari biji, pada umur berapa
    boleh dirangsanguntuk berbunga ?
    dummi@capellagroup.com wrote: wahud menjurus ke ilmu merangsang nih haha.. kalo punyaku dan rekanku pada umur
    sekitar 8 bulan ud pada belajar berbunga..
    waktu normal untuk blooming ???
    rexfebrianto@yahoo.com wrote: Mas Bagus, sy udah pernah nyoba yg gitu...jg seedling sy graft ke bonggol yg diamet 25
    cm..tp gak bisa cepat blooming...apa sy yg salah y??
    Bagus Respati wrote : Mas Febri, kalo bagus pernah untuk seedling setelah di graft diberikan pupuk N tinggi sampai muncul
    tunas. Setelah muncul tunas lanjut ke PK tinggi secara rutin.Setelah muncul kuncup bunga tambah semprot ke seluruh
    bagian dengan unsur mikro. Alhamdulillah bisa blooming, lebih cepat dari waktu normal untuk berbung
    wanky_2002us@yahoo.com : Kalo punya sy, umur 3 bulan udah ada yg berbunga tp sebagian besarnya belum, bagaimana sih
    biar sepat berbunga? Saya tanam dari iji tiap hari saya siram, byk yg tewas. idelanya berpa hari sekali disirami?
    Bagus Respati menulis: Mas Febri, kalo bagus pernah untuk seedling setelah di graft diberikan pupuk
    N tinggi sampai muncul tunas. Setelah muncul tunas lanjut ke PK tinggi secara rutin.Setelah muncul kuncup bunga tambah
    17
    semprot ke seluruh bagian dengan unsur mikro. Alhamdulillah bisa blooming, lebih cepat dari waktu normal untuk
    berbunga. Salam, bagus
    rochmad@bsu.co.id wrote :Mas Rex, digraft ke bonggol gede 25 cm udah umur berapa? setahu saya, jika entres di grafting ke
    bonggol yang sudah dewasa, maka dapat memangkas waktu bloomig dibandingkan dengan yang ditanam dr biji/original,
    normalnya setelah 2-3 bulan sudah mulai berbunga, tentu saja tergantung dari hibrid yg bersangkutan , kecukupan sinar
    matahari & gizi buat tanaman sendiri, kalau Thai Spider yang digraft gak janji deeh.....apalagi kurang pupuk & unsur
    hara...capek deeh.... rgds RMD
    resep bunga kompak?
    From: harry buchori harrybgra@yahoo.com : Mohon pencerahan kalau kuncup bunga sudah kompak gimana
    mempertahankan agar bisa mekar semua,tidak ada yang rontok,pakai nutrisi apa yang cocok? pemberian pupuk apakh
    masih berlanjut,trus kandungan ZPT apa yang cocok saat itu Terima kasih atas pencerahan dari adenium mania terutam para
    sesepuh madangkara adenium he..he...
    BJ adenium wrote : Bukan mau promosi merek tertentu, seperti yang sudah pernah saya sampaikan pada Mas Bejo sebelum
    ini, bagaimana menyuburkan daun. Saya menggunakan hormonik dari NASA atas saran seorang "teman baik" saya, dan
    ternyata berhasil dengan baik, kemudian saya mendapat info dari Mbak Sari Palembang tentang hormonik tersebut, ternyata
    berhasil pula dengan bunga kompaknya (Harry Potter). Mengenai ulasannya : hormon apa saja yang terdapat didalam
    hormonik, setelah saya baca, mengandung hormon auksin, sitokinin dan geberelin. penggunaannya bisa dengan penyiraman
    dan penyemprotan dengan perbandingan 2cc/1 liter air. Saya juga pernah mencoba dengan Growite nya Mbak Tharie, hasil
    nya juga sama, karena saya kehabisan Growite nya Mbak Tharie, lalu saya beralih ke Hormonik (sebelumnya juga diberi
    oileh "teman baik" saya tersebut). Sekarang saya sudah membeli sendiri, dan saya gunakan untuk tanaman Adenium saya.
    Tharie Wie wrote : Tentang kedua merk pupuk tersebut, saya ndak punya komentar. “Jape - methe” kalau pakai bahasa
    lokalnya pak Krisnata. Satu hal yang mungkin bisa jadi catatan ; hanya karena habitat adenium berada di Afrika yang
    notabene tanahnya tandus, bukan berarti adenium tidak perlu pupuk. Kecuali kalau kita bermaksud agar adenium tumbuh
    seperti di tanah aslinya, berbunga maksimal 2 kali setahun diselingi dorman. Pupuk yang baik dan cara pemakaian pupuk
    dengan baik, akan membuat adenium tumbuh dengan optimal. ( coba search ke Blog aglodenium saya atau ke
    www.kebonkembang.com tentang Pupuk dan pemupukan yang baik )
    Gagang klenyit wrote : OK deh kita sama-sama belajar yuk... Ini dia masalah yang sepele bisa mendatangkan musibah
    "soalnya sering kejadian kuncupnya sudah kompak, tapi sebagian kuncup rontok sebelum mekar atau kalaupun nggak rontok mekarnya
    kurang kompak ...." Kalo kejadian digenteng biasa emang kuntum sudah terlihat kompak dan berharap bisa mekar bersamasama,
    eh gak taunya kuntum sudah layu ato rontok sebelum berkembang bahkan biar bisa berkembangpun gak sempurna.
    Menurut tim investigasi si yang perlu diperhatikan sebenarnya perubahan cuaca saat ini. Kebetulan saja cuaca disini malam
    hujan deras siang panas terik ya akibatnya daun bercak coklat (pomosis kali ya) terus efek kekuntum bisa juga pada gugur
    semua meskipun ada yang bertahan mungkin beberapa hari saja...
    Solusinya si dibikinkan grenhos biar aman... Efek virus entah apa namanya bisa juga mempengaruhi kesempurnaan
    perkembangan bunga secara tidak sempurna, untuk saat ini solusinya cuma terima apa yang bisa dinikmati aja siapa tau
    tampil unik warnanya..
    Oh ya kebanyakan semprot pestisida atopun yang berhubungan dengan zat kimia juga merubah bentuk warna aslinya. Kalo
    gak percaya coba pas bunga sudah mau kembang kompak trus disemprot detene dijamin dah jadi kembang kuning versi
    mana aja hehehehe...Untuk permainan pupuk, pupuk apapun bagus koq tapi kalo over bisa macet juga pertumbuhanya jadi
    sesuai dosis. Waduh penjelasan gak ilmiah ya maklum kita pake bahasa orang pinggiran jadi kalo ada yang mo nambahi
    lebih detil menggo silahkan..
    Argy wrote : Resep dapet bunga rame/kompak:
    1. Pilih jenis turunan/silangan boehmianum, rajin berbunga, rame dan nggak ada matinye (die hard). Atau pilih obesum yg
    berbunga minimal 13 buds.
    2. Rajin diprunning biar cabang banyak, banyak cabang banyak dompolan....
    3. Rajin dipupuk dengan P&K tinggi (mereknya? Gro....gol..2-1 untuk PSSI...mantapss!)
    4. Full sun pleeease...sun does matter chow..
    Kandungan DOLOMIT & Pengaruh pH tanah terhadap tanaman (Funsi dan Tugas DOLOMIT)
    18
    caksony.w@gmail.com wrote : Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis
    mengandung :
    • 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO
    • 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO.
    Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai x lebih
    kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu
    gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion besi.Dolomit
    berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 -
    4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta
    mudah dihancurkan.
    Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral
    dolomit (mineralogi) dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kandungan unsur magnesium ini menentukan nama
    dolomit tersebut. Misalnya, batu gamping mengandung ± 10 %
    MgCO3 disebut batugamping dolomitan, sedangkan bila mengandung 19 % MgCO3 disebut dolomit
    pH Tanah menunjukkan derajat keasaman tanah atau keseimbangan antara konsentrasi H+ dan OH- dalam larutan tanah,
    dimana dapat dijabarkan sebagai berikut :.
    • Apabila konsentrasi H+ dalam larutan tanah lebih banyak dari OH- maka suasana larutan tanah menjadi asam
    • Apabila konsentrasi OH- lebih banyak dari pada konsentrasi H+ maka suasana tanah menjadi basa.
    pH tanah sangat menentukan pertumbuhan tanaman, pH tanah yang optimal bagi pertumbuhan tanaman adalah antara 5,6-
    6,0. Jika pH tanah pH lebih rendah dari 5.6 pada umumnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya
    ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor dan nitrogen. Bila pH lebih rendah dari 4.0 pada umumnya terjadi
    kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda,
    sehingga pertumbuhan tanaman menjadia terhambat.
    Konsentrasi Alumunium dan besi (Fe) yang tinggi pada tanah memungkinkan terjadinya ikatan terhadap fosfor dalam
    bentuk alumunium fosfat atau Fe-fosfat. P yang terikat oleh alumunium tidak dapat digunakan oleh media tanam. Tanaman
    yang ditanam pada tanah yang memiliki pH rendah biasanya juga menunjukkan klorosis (peleburan klorofil sehingga daun
    berwarna pucat) akibat kekurangan nitrogen atau kekurangan magnesium.Selain itu pH tanah rendah memungkinkan
    terjadinya hambatan terhadap petumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi proses mineralisasi unsur hara seperti
    N dan P dan mikroorganisme yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, sehingga sering dijumpai daun-daun tanaman
    pada tanah asam mengalami chlorosis akibat kekurangan N. Bakteri tanah yang lain seperti azotobakter (A. Chroococcum )
    yang dapat berasosiasi dengan akar tanaman hanya dapat hidup apabila suasana larutan tanah netral hingga basa.
    Mikroorganisme tanah lain yang bermanfaat bagi tanaman, yang dapat terpengaruh pertumbuhannya bila berada pada
    suasana asam adalah mikoriza. Mikoriza adalah jamur yang dapat melarutkan fosfor organik menjadi fosfor inorganik yang
    tersedia bagi tanaman. Sebaliknya bila tanah bersuasana basa (pH>7.0) biasanya tanah tersebut kandungan kalsiumnya
    tinggi, sehingga terjadi fiksasi terhadap fosfat dan tanaman pada tanah basa seringkali mengalami defisiesi P. Regard, Wak
    Son
    ;======================= ( new file ) ===========================
    Tips Mengatasi Hama Kutu Putih
    Oleh admin , Kamis, 16 Maret 2006 09:56:28 Klik: 2037
    Sebelum wabah ini menimpa tanamana saya, saya jadi ingat Seorang rekan Milis dari India yg menceritakan pengalamannya
    membasmi hama kutu putih dengan menggunakan campuran Air, Sabun Colek, Minyak Tanah dan Obat Pestisida. Menarik
    juga, karena biayanya murah dan yang penting efektif!
    Yang Saya praktekkan adalah dengan langkah2 sbb:
    1. Ambil sabun colek satu sendok makan lalu larutkan dalam kaleng susu bekas ukuran 900 gram. Gunakan air bersih
    sebanyak setengah kaleng susu tersebut.
    2. Tambahkan minyak tanah (kerosene) sebanyak seperempat dari kaleng tersebut. (jadi perbandingan air dan minyak tanah
    adalah 2:1).
    3. Karena saya tidak mempunyai pestisida, saya gunakan cairan pembunuh serangga (baygon) sebanyak 2 sendok makan.
    4. Campur dan aduk hingga membentuk emulsi dan sabun tidak berbusa lagi. Dan sabun tidak menggumpal lagi. Hindari
    gumpalan sabun karena akan menyumbat botol sprayer. Tampak larutan seperti air cucian beras.
    5. Masukkan cairan kedalam botol sprayer plastik (bisa dibeli di supermarket).
    6. Semprotkan ke tanaman adenium anda, terutama bagian bawah daun dimana hama kutu putih berkumpul. Jangan lupa,
    gulma sekitar tanaman harus disemprot juga agar menghindari serangan hama tersebut di kemudian hari.
    7. Percobaan saya terbukti berhasil setelah satu minggu tidak ada kutu putih terlihat dibagian daun tanaman.
    Selamat mencoba! Sumber: Argy, Milis adeniumania@yahoogroups.com
    19
    Bibit, Media, Cuaca dan Sinar Matahari pada Adenium.
    Oleh admin , Senin, 15 Mei 2006 19:57:02 Klik: 6279
    1. Terdapat beberapa jenis dan varietas adenium. Masing-masing mempunyai kekurangan dan keunggulan. Sebagai contoh
    ada beberapa varietas yang arah seleksinya bunga yang bagus, namun adapula yang arah seleksinya untuk menghasilkan
    bonggol atau batang bawah yang baik. Jadi pemilihan jenis atau varietas adenium, tergantung pada tujuan penanaman kita.
    2. Tidak ada rumusan baku mengenai media yang paling cocok untuk adenium. Semua campuran media bagus, bila cocok
    dengan lingkungan dan cara pembudiyaan kita. Media tanam yang baik adalah yang mampu mengikat air dan udara
    sekaligus (porous tapi dapat meluluskan air), mensuplai kandungan hara, murah dan mudah didapat. Sesuaikan campuran
    media dengan kondisi lingkungan di tempat kita (intensitas sinar matahari, angin, dll), serta hobi siram menyiram kita. Bila
    kita banyak waktu dan suka menyirami tanaman, tambahkan jenis unsur media yang kurang mengikat air (misal pecahan
    batu, pasir, sekam, sekam bakar). Tapi kalau kita agak malas (seminggu sekali menyirami), tambahkan unsur media yang
    mampu mengikat air (cocopeat, humus, pupuk kandang).
    3. Habitat asli adenium ada di gurun pasir afrika. Namun bukan berarti pola tanam yang cocok harus sesuai dengan kondisi
    gurun. Adenium cinta air, namun akarnya benci kondisi media yang becek. Adenium suka pupuk. Adenium membutuhkan
    sinar matahari. Adenium sangat suka kondisi cuaca seperti di Indonesia, dibandingkan di gurun Afrika, di Taiwan, di
    Thailand, di India, atau di USA.
    4. Adenium merupakan kelompok tanaman C3. Tanaman ini butuh sinar matahari lansung dengan intensitas 80 %. Namun
    demikian untuk tanaman dewasa, sinar matahari selama 8-12 jam sehari sangat baik untuk pertumbuhan dan pembungaan.
    Sedangkan tanaman muda, bibit umur 6 bulan kebawah butuh sinar matahari 4 jam sehari, sedangkan bibit 6 - 12 bulan, 6
    jam sehari.
    5. Bibit adenium dapat kita peroleh dari beberapa nurseri yang ada di tanah air. Namun demikian kualitas dan nama baik
    nurseri perlu jadi bahan pertimbangan.
    6. Kegagalan stek biasanya disebabkan oleh kualitas bahan stek dan kesalahan penanganan. Pilih bahan stek yang telah
    dewasa namun jaringan tanaman belum tua. Upayakan media cukup basah namun tidak becek, dan terkena sinar matahari 4
    jam sehari. Yang kami lakukan adalah memilih bahan stek yang telah berkayu, namun kulit kayu belum terlalu berwarna
    kecoklatan. Tanam dalam media dan langsung disiram dengan air hingga basah dan di tempat memperoleh sinar matahari (
    4 jam sehari). Air hujan, siapa takut. Penyiraman selanjutnya dilakukan kalau pada stek tersebut telah muncul mata tunas.
    Semoga dapat membantu. Salam. Thari Wie - Omah Ijo Jogjakarta
    mau nih tanya ke Godong ijo
    From: "wellisia B" -wellisia_b@... Hallo Pak, Saya seorang ibu yang gemar dengan Adenium dan sudah punya beberapa
    koleksi, dan sebagian beli dari nursery Bapak.
    Menurut pengalaman saya jika Adenium sudah berbunga kita pangkas botak, kesatu, ke dua masih prima mengapa yang ke
    tiga kali biasanya sudah agak kurang baiik, padahal pemupukannya sama dilakukan dengan sebelumnya, saya berikan
    pupuk growmore , kalium ,kadang2 pupuk micro, campur2.Medianya pasir, sekam bakar, pupuk kandang.
    Tolong pak lihat di album kita folder 99 (adeniumnya juga no 99), Adenium itu saya beli dari Bapak beberapa bulan lalu
    kemudian berbunga ,lalu saya pangkas botak dan sekarang sangat kompak dengan 17 cabang dan 15 darinya sedang
    mekar,nah apakah setelah berbunga saya pangkas lagi dan akan bisa menjadi seperti sekarang lagi?, karena kendala saya
    selalu gagal setelah dipangkas ke 3-4 kalinya.(kebanyakan Adenium saya sdh berbonggol besar). Terima kasih sebelumnya,
    karena saya lagi senang2nya memandangnya jadi kuatir setelah dipangkas enggak bisa sekompak ini lagi. Mau nih tanya ke
    Godong Ijo, atau teman2 yang sdh berpengalaman, mengenai stek di dalam air (cairan) seperti teknik hidroponik. Apa baik
    buruknya model stek tersebut dibanding dengan stek konvensional (ditanam di media tanam)?
    Dalam buku Euphorbia milii yang ditulis Trubus bersama Godong Ijo, cara itu disinggung sepintas, tapi tidak secara rinci.
    Saya mencoba meniru dengan menggunakan Dekamon, tapi dalam beberapa hari air keruh, dan bahan stek busuk. Apa
    kombinasi dan komposisi 'ramuan'nya? Apakah Atonik termasuk ZPT? Thanks,
    Ir Slamet B – GI wrote : Prunning dan pemupukan harus dilakukan secara seimbang. Sering kali terjadi jika tanaman di
    pruning tanpa memperhatikan pemupukan, akibatnya pada pruning berikutnya memang bisa terjadi tanaman kurang bagus,
    oleh karena itu, lakukan langkah berikut ini:
    Sebelum prunning, berikan pupuk seimbang (bisa gunakan grow more 20:20:20) 7 hari sebelum prunning. Dengan demikian
    pada saat tunas mulai muncul 14 hari setelah prunning, tunas mendapat pupuk yang cukup. Selain itu, perhatikan juga
    media tanamnya. Media tanam harus diganti 9-12 bulan sekali. Jika tanaman sudah besar, juga perlu pot yang ukurannya
    20
    sesuai. Hati-hati pada saat mengganti media, jangan sampai akar tanaman ikut tercabut, terutama rambut akar.Demikian,
    semoga berhasil.
    Tips Memindahkan Pachypodium
    Bukan hal mudah memindahkan Pachypodium, terutama untuk yang punya banyak duri seperti P. Geayi atau P. Lamerei.
    Untuk pemindahan seedling ke ke pot bukan masalah karena durinya belum begitu banyak. Apabila tingginya sudah
    mencapai 20 cm lebih masalah akan banyak terjadi.
    Hati-hati dengan Duri
    Disini akan dipaparkan pemindahan Pachypodium Lamerei var romusum dengan tinggi 20 cm dan Pachypodium Lamerei
    tinggi 50 cm. Pastikan terlebih dahulu bahwa Pachypodiumnya dalam kondisi sehat. Waktu untuk pemindahan biasanya
    sore hari atau pagi hari.
    Perhatikan juga kondisi durinya. P. Lamerei terkenal dengan durinya yang tajam. Untuk yang tingginya 20 cm, durinya
    sudah mencapai panjang 1.5 cm sedangkan yang tingginya 50 cm durinya sudah mencapai panjang 3 cm. Jarak antar
    duri2nyapun padat, sehingga sulit mencari celah untuk memegangnya.
    Perangkat Perang
    Sebelum memulai pemindahan, sediakan terlebih dahulu pot untuk memindahkan, media (pasir & kompos 1:1, plus dolomit
    kalau mau), batu split sebagai dasar di pot dan perangkat pengaduk seperti sekop kecil. Demi keselamatan tangan boleh
    pakai sarung tangan yang cukup tebal semisal dari kulit.
    Sebagai media bantu pengaman duri bisa disiapkan tissue gulung, streofom, spon, moss atau gedebong pisang. Nah media
    bantu ini diharapkan tidak merusak duri saat pemindahan. Untuk yang durinya masih pendek cukup digunakan tissue, tapi
    apabila durinya sudah cukup panjang dan keras penggunaan streofom, spon atau moss (biasa digunakan untuk merangkai
    bunga). Satu, Dua, Tiga...
    Secara umum ada tiga langkah untuk memindahkan Pachypodium setelah seluruh media disiapkan. Proses ini bisa
    dilakukan
    Langkah I :
    Lilitkan tissue gulung pada batang Pachypodium yang berduri pendek. Untuk yang berduri panjang cukup tempelkan
    streofom (sepasang) pada sisi batang untuk memegangnya. Kadang walaupun berduri panjang, ada juga yang tidak keras.
    Untuk yang seperti ini bisa gunakan moss, spon atau gedebong pisang.
    Langkah 2 :
    Miringkan pot lama yang masih berisi Pachypodium. Tahan batangnya dengan tangan. Kalau medianya poros, maka
    tanaman akan cepat terangkat dari potnya.
    Untuk tanaman yang besar harus lebih bersabar dan berhati2. Pakai bantuan sekop kecil untuk mencongkel keluar. Kalau ada
    akar yang menempel di pot berhati-hatilah mencabutnya. Jangan sampai akar hidupnya terluka. Kalaupun terluka segera
    beri fungisida secukupnya.
    Langkah 3 :
    Angkat dan pindahkan Pachypodiumnya dari pot lama ke pot baru. Tidak usah terburu2. Kalau mau dibersihkan dulu
    akarnya boleh2 saja tetapi hati2. Setelah dimasukkan ke dalam pot yang baru masukkan secara hati-hati medianya sampai
    akarnya terbenam semua. Kalau medianya poros dan tidak padat, kadang Pachypodium yang baru direpot akan doyong
    apalagi bila ukurannya besar. Untuk itu dapat disangga terlebih dahulu sampai padat medianya atau tidak doyong. Untuk
    itu bisa gunakan penyangga dari bambu saja.
    Proses terakhir adalah adaptasi akar dan tanaman dengan media baru. Untuk itu dapat diberi vitamin B1 dan pupuk untuk
    akar sesuai takaran dan ditempatkan di tempat yang teduh selama 2-3 hari. Berikan juga air secukupnya.
    Bila sudah lewat masa adaptasi maka Pachypodium dapat segera dipindahkan ke tempat yang terbuka dan disinari matahari
    langsung. Proses pindah pot ini bisa dilakukan 1 tahun sekali kalau memang ingin dilakukan. Tetapi kalau mau 3-5 tahun
    sekali juga tidak jadi masalah asalkan media mempunyai unsur hara yang terjaga. Pemberian pupuk organik yang bisa
    memperbaiki struktur media bisa digunakan untuk menjaga unsur hara media Pachypodium.
    Selamat mencoba. Jangan takut tertusuk duri, karena proses pemindahan ini pastinya akan tertusuk juga. Daniel Hendrawan
    @ daniel@dokterniken.com/ (Dikutip dari KEBONKEMBANG
    ;------------------------
    Media Repotting
    Risco wrote: Mohon informsai nih apakah media tanam yg paling cocok untuk pembibitan adenium
    dan lokasi ketinggian berapa yang paling bagus.
    Tonny wrote: Untuk saat ini campuran media yang saya pakai hanya dgn perbandingan :
    2 - sekam Bakar
    1 - Pasir malang kasar
    1/2 - Cocopeat
    3/4 - Pupuk kandang
    Sedikit Dolomit
    Pada saat repotting atau penanaman , setelah saya aduk rata , kemudian saya buat 4 layer ( jika ukuran pot besar ).
    Layer 1 - Media
    21
    Layer 2 - sedikit pupuk kandang di tepi / bibir pot
    Layer 3 - Lapisan tipis media , kemudian adenium ditaruh di atasnya
    Layer 4 - Media
    Pemakaian media atau modifikasi media sebenarnya macam macam . Yang penting media dapat dilalui udara dan air dgn
    baik . Kalau kedua faktor ini terpenuhi , media cepat kering , Ringan sehingga akar bergerak bebas , dan meminimalkan
    busuk akar saat musim hujan . Saya sdh tidak menggunakan sterofoam lagi . Biasanya sterefoam menjadi sarang semut yang
    pada akhirnya menjadi tempat root meally bugs . Selamat mencoba. Tonny
    ;--------------------------
    Pencerahan tentang pucuk bunga
    Tonny wrote : Aku coba share pengalamanku aja ya ..
    1. Apakah bila sudah keluar pucuk bunga harus hati-hati dalam penyiramannya?
    Penyiraman yang aku lakukan hanya pada media tanam saja , kalau pun harus ke tanamannya ..aku hanya berikan spray
    tipis saja agar terlihat segar . Biasanya ketika pucuk bunga muncul , aku jarang sekali melakukan penyiraman ke tanaman .
    Tadi sempat ngobrol dgn Yat ( pakar Kultur jaringan dari EQ resource malaysia ) , untuk adenium menurutnya sistem
    penyiraman yang baik dilakukan adalah sistem drop seperti yang dilakukan salah satu nursery di Indo . Menurut BJ ,
    adenium mempunyai akar Capiler ( cmiiw ) , jadi ketika tanaman membutuhkan supply air , dia akan mengambil .. jika
    sudah cukup maka akan berhenti dgn sendirinya .
    Biasanya pada saat pucuk bunga muncul dan dilakukan penyiraman berkala ke tanaman, pucuk bunga akan ada spot hitam .
    apalagi dgn matahari kurang , biasanya akan rontok . Kalau menurutku , selama tanaman dalam kondisi sehat .. semuanya
    akan baik baik saja.
    2. Masih bolehkah kukasih pupuk grouwmore warna merah yg 1 minggu sekali itu atau di stop cukup air aja dan setiap hari
    atau 2 hari 1x saja nyiramnya?
    Penyiraman diberikan secukupnya saja mbak , pemupukan pun juga secukupnya. Mbak tharie dulu selalu mengingatkan aku
    bahwa pemupukan yang terbaik adalah dgn dosis sedikit namun rutin dan berkala , bukan berarti sesering mungkin .
    Penyiraman dilakukan jika media sudah cukup kering , saya melakukan penyiraman 3 hari sekali . namun tergantung ukuran
    Potnya dan juga kedalaman pot . Semakin besar pot , daya ikat airnya akan lebih lama , semakin dalam pot juga sama .
    Begitupun sebaliknya .. Semoga terbantu dgn sharing saya ..Tonny
    Gejala kekurangan unsur hara
    Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu
    metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala
    kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis pada
    berbagai organ tanaman.
    Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur hara dapat menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsure
    hara yang bersangkutan. Pengetahuan tentang gejala kekurangan masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani
    dalam menentukan jenis pupuk yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi petani untuk segera melakukan
    pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal kembali.
    Walaupun kekurangan unsur hara dapat menyebabkab gangguan pada fungsi dan pertumbuhan akar, gejala yang umum
    dilaporkan adalah gejala yang tampak pada bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini lebih mudah diamati dan
    memberikan manfaat praktis bagi petani.
    Gejala kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak selalu sama. Gejala tersebut dapat berbeda,
    tergantung spesies tanaman, tingkat keseriusan masalah, dan fase pertumbuhan tanaman. Di samping itu, tanaman dapat
    mengalami kekurangan dau unsur hara atau lebih pada saat yang bersamaan, sehingga gejala yang ditampakkan oleh
    tanaman menjadi lebih kompleks.
    Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal utama, yakni: [1] fungsi dari unsur hara tersebut dan [2]
    kemudahan unsur hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk
    ditranslokasikan tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur tersebut di dalam jaringan tanaman
    dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam pembuluh floem.
    Beberapa unsur dengan mudah dapat ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda dan organ penampung (storage organ)
    seperti organ reproduktif atau umbi. Unsur-unsur tersebut adalah nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, klor dan belerang;
    sedangkan sekelompok unsur lainnya lebih sulit untuk ditranslokasikan, misalnya boron, besi dan kalsium. Mobilitas unsurunsur
    seng, mangan, tembaga dan molybdenum tergolong sedang.
    Untuk unsur-unsur yang mudah untuk ditranslokasikan, gejala kekurangannya pertama akan terlihat pada daun-daun tua ,
    dan sebaliknya untuk untuk unsur-unsur yang sulit ditranslokasikan, gejala kekurangan mula-mula tampak pada daun-daun
    muda. Pedoman umum untuk menentukan jenis unsur yang ada dalam kondisi kekurangan pada tanaman dapat dilihat
    pada tabel di attachment file.
    Source: Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar dasar Fisiologi Tumbuhan. Cetakan Kelima. PT RajaGrafindo Perkasa. p.69-71
    22
    Tabel pedoman umum untuk mengidentifikasi jenis unsur yang berada dalam kondisi kekurangan pada tanaman
    Penyakit benih
    himawan.adenium@gmail.com wrote : Info dari tetangga sebelah, tapi sorri pake Cabai bukan adenium. Mudah-mudahan
    bisa digunakan sebagai informasi buat perbandingan adenium kita, mungkin artikel ini sudah pernah dimuat oleh para suhu
    sebelumnya
    PENGENDALIAN PENYAKIT TERBAWA BENIH ( SEEDBORNE DISEASES) PADA TANAMAN CABAI (Capsicum
    annuum
    L.) MENGGUNAKAN AGEN BIOKONTROL DAN EKSTRAK BOTANI . O l e h : Syamsuddin A361030071/AGR
    PENDAHULUAN
    Sampai saat ini, belum pernah dilakukan pengujian kesehatan benih (patogen seedborne) pada sampel benih sayuran di
    Indonesia. Informasi tentang status kesehatan sampel benih diperlukan sebagai dasar untuk memberikan perlakuan benih
    yang tepat (van der Burg 1997). Oleh karena itu, pengujian kesehatan benih dan perlakuan benih untuk mengeradikasi
    patogen dan menghasilkan tanaman sehat menjadi sangat penting. Kurangnya sumber daya manusia dan fasilitas untuk
    pengujian kesehatan benih adalah alasan tidak adanya standar mutu bagi penyakit seedborne pada benih yang dijual di
    Indonesia. Penggunaan benih bermutu rendah dan infeksi penyakit merupakan penyebab utama rendahnya produktivitas
    cabai. Cendawan merupakan grup utama patogen yang dapat terbawa benih (seedborne) atau ditransmisikan melalui benih.
    Penyakit yang disebabkan cendawan ini kritikal baik di lapang, selama transit maupun di penyimpanan. Kualitas dan
    kuantitas produksi sayuran dapat berkurang sampai 100% oleh penyakit yang disebabkan cendawan (AVRDC
    1990). Beberapa patogen cendawan terbawa benih yang penting pada cabai adalah Colletotrichum capsici (antraknosa/busuk
    buah), Phytophtora capsici (busuk Phytophtora), Rhizoctonia solani (rebah kecambah atau damping-off) (Agarwal dan
    Sinclair
    1987, George 2000, Pedzoldt 2000), Cercospora capsici (bercak daun) (Agarwal dan Sinclair 1987, George 2000), dan Phytium
    sp. (damping-off) (Pedzoldt 2000).
    Antraknosa adalah penyakit terpenting yang menyerang cabai di Indonesia. Penyakit ini distimulir oleh kondisi lembab dan
    suhu relatif tinggi (AVRDC 1990). Penyakit antraknosa dapat menyebabkan kerusakan sejak dari persemaian sampai
    tanaman cabai berbuah, dan merupakan masalah utama pada buah masak, serta berakibat serius terhadap penurunan hasil
    dan penyebaran penyakit. Berdasarkan laporan Balai Penelitian Hortikultura Lembang (1993), kehilangan hasil pada
    pertanaman cabai akibat serangan antraknosa dapat mencapai 50-100% pada saat musim hujan. Menurut Siemonsma dan
    23
    Piluek (1994), pengendalian terbaik dengan cara meminimalkan sumber inokulum melalui benih atau sisa- sisa inang.
    Sehubungan dengan hal tersebut penulis ingin mempelajari melalui serangkaian penelitian untuk mendeteksi secara dini
    keberadaan penyakit antraknosa, damping-off dan busuk phytophtora pada benih cabai yang beredar di Indonesia,
    kemudian mengembangkan metode eradikasi yang aman lingkungan, sekaligus dapat meningkatkan mutu benih,
    pertumbuhan dan hasil tanaman.
    Rebah/busuk kecambah yang lebih dikenal dengan damping-off merupakan penyakit yang berbahaya di persemaian.
    Penyakit ini dapat disebabkan oleh Phytium sp. ataupun Rhizoctonia solani. Kondisi suhu tanah yang rendah dan basah
    dapat menstimulir berkembangnya Phytium sp. Sedangkan Rhizoctonia solani menyukai tanah yang hangat, basah dengan
    drainase yang buruk. Penggunaan fungisida sebagai perlakuan benih, dan penanaman di tanah yang berdrainase baik adalah
    cara pengendalian yang dianjurkan (AVRDC 1990).
    Pada kondisi tertentu penyakit busuk phytophtora dapat menurunkan hasil secara nyata karena dapat mematikan seluruh
    tanaman baik pada akar, batang, daun dan buah. Perkembangan penyakit distimulir oleh cuaca hangat dan lembab.
    Pengendalian penyakit dilakukan dengan penggunaan varietas resisten, perlindungan tanaman dengan fungisida, dan rotasi
    tanaman (AVRDC 1990). Akan tetapi, penggunaan bahan kimia harus dikurangi demi keamanan lingkungan, oleh karena itu
    perlu dikembangkan metode alternatif menggantikan pestisida sintetik.
    Untuk menghindari penyebaran penyakit, maka hanya benih yang bebas penyakit yang boleh didistribusikan atau
    diperdagangkan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan metode pendeteksian dini penyakit seedborne pada benih cabai yang
    disebabkan oleh patogen cendawan sehingga dapat direkomendasikan sebagai metode pengujian kesehatan benih cabai yang
    dapat diterapkan di Indonesia baik oleh perusahaan/industri benih maupun BPSB TPH.
    Biological seed treatment adalah perlakuan yang menggunakan cendawan atau bakteri antagonis untuk mengontrol patogen
    benih dan patogen tanah menggantikan bahan kimia sintetis. Perlakuan ini semakin populer karena meningkatnya
    kepedulian terhadap permasalahan keamanan hayati dan permasalahan kesehatan lingkungan sehubungan dengan
    fitotoksisitas akibat penggunaan pestisida yang berlebihan. Selain itu, biological seed treatment mempunyai potensi untuk
    melindungi tanaman selama siklus hidupnya, bukan hanya pada stadia benih/bibit (Copeland dan McDonald 1995). Sebagai
    contoh, Trichoderma dapat mengendalikan beberapa patogen seperti spesies Phytium, Rhizoctonia dan Fusarium. Beberapa
    biological seed treatment dapat mengkoloni akar tanaman dan mengontrol gangguan hama dan penyakit secara efektif
    (Harman et al. 1989). Biological seed treatment juga dapat meningkatkan keragaan tanaman di lapang secara nyata.
    Cendawan seperti Trichoderma harzianum mengontrol damping-off dan penyakit lainnya (Smith dan Wehner 1987). Bakteri
    Rhizobium spp telah lama diterapkan pada seed coating untuk meningkatkan nodulasi akar dan fiksasi nitrogen pada benih
    legum. Bakteri ini dan lainnya seperti Bacillus subtilis sedang diuji untuk digunakan dalam teknologi invigorasi benih
    (Copeland dan McDonald 1995). Bacillus subtilis juga digunakan sebagai biological control agent bagi Colletotrichum
    dematium pada benih kacang tunggak (Smith et al. 1999). Di samping penggunaan agen biokontrol, penggunaan beberapa
    jenis ekstrak botani ternyata juga mampu melindungi benih dari patogen penyebab penyakit. Beberapa hasil penelitian telah
    memperlihatkan hasil yang sangat positif. Hasil penelitian terbaru menunjukkan pengintegrasian minyak cengkeh (Ilyas dan
    Sudarsono 2002; Untari, Sudarsono dan Ilyas, 2003) ataupun mancozeb (Ilyas dan Sudarsono 2002; Suryani, Ilyas dan
    Sudarsono, 2003) dalam perlakuan matriconditioning dengan bubuk arang sekam sebagai carrier dapat menurunkan tingkat
    kontaminasi C. capsici pada benih cabai dan meningkatkan viabilitas serta vigor benih.
    Dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh Sutariati et al. (2003) di Lab yang sama, penggunaan minyak cengkeh dan
    sereh wangi cukup efektif dalam menghambat pertumbuhan koloni C. capsici, namun hasil uji menunjukkan bahwa
    penggunaan minyak cengkeh lebih efektif dibanding minyak sereh wangi. Pada konsentrasi 0.06%, minyak cengkeh sudah
    mampu menghambat pertumbuhan C. capsici 100%, sementara untuk penghambatan yang sama diperlukan minyak sereh
    wangi dengan konsentrasi 0.1%. Berdasarkan pemikiran di atas, perlu pengkajian secara mendalam untuk mendapatkan
    suatu sistim pengendalian patogen utama penyebab penyakit pada benih cabai yaitu antraknosa, busuk phytophthora dan
    damping-off, melalui biological seed treatment baik menggunakan fungisida nabati maupun agen biokontrol.
    Penyakit Antraknosa
    Upaya pengendalian terhadap penyakit antraknosa hingga saat ini masih menggunakan pestisida sintetik sebagai pilihan
    utama karena dianggap dapat mengendalikan penyakit secara cepat dan praktis. Namun demikian mengingat dampak
    negatif terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh pemakaian pestisida sintetik yang kurang bijaksana, maka saat ini telah
    banyak dikembangkan perlindungan secara biologi karena dianggap sebagai teknik yang memperhatikan dan menjaga
    keseimbangan lingkungan. Pengendalian penyakit tanaman secara biologi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain
    dengan menggunakan berbagai bahan yang umumnya diketahui berkhasiat sebagai obat, penggunaan produk tanaman yang
    bersifat antifungi (fungisida nabati) dan penggunaan agen biokontrol yang diisolasi dari daerah lingkungan pertanaman (Ke-
    Qiang and Ariena 2001). Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pestisida botani yang bersifat antifungi
    cukup efektif dalam mengendalikan berbagai jenis patogen terbawa benih baik secara in-vitro maupun in-vivo. Studi Tjahjani
    et al. (2003) pada tanaman cabai secara in-vitro dan in-vivo menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun mimba dapat
    digunakan untuk mengendalikan patogen Gloeosporium piperatum yang juga merupakan penyebab penyakit antraknosa
    pada cabai. Menurut Kardinan dan Ruhnayat (2003), mimba mengandung azadirachtin, salanin, meliantriol dan nimbin serta
    senyawa lainnya yang dapat berfungsi sebagai insektisida, fungisida, nematisida, bakterisida, akarisida bahkan sebagai anti
    24
    virus. Beberapa jenis tanaman lain yang dapat menghasilkan produk baik dalam bentuk tepung, ekstrak atau minyak atsiri
    yang memiliki potensi sebagai pengendali patogen tanaman adalah cengkeh
    (Syzygium aromaticum ), kencur (Kaempferia galanga) dan kunyit (Curcuma domestica) (Manohara dan Noveriza 2002),
    sereh wangi (Kardinan 2002). Studi Untari, Sudarsono dan Ilyas (2003) menunjukkan bahwa penggunaan minyak cengkeh
    sebagai fungisida nabati efektif dalam menghambat perkembangan cendawan C. capsici secara in-vitro. Sementara itu sereh
    wangi dapat berfungsi sebagai insektisida dan fungisida yang mengandung bahan aktif atsiri yang terdiri dari senyawa
    sintral, sitronela, geraniol , mirsena, nerol, farnesol, metil heptenon dan dipentena (Kardinan 2002). Sementara itu studi
    penggunaan agen biokontrol untuk mengendalikan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh C. capsici belum banyak
    dilakukan, kemungkinan karena sifat laten dan sistemik dari patogen ini sehingga sangat sulit dikendalikan. Menurut
    Yakoby et al. (2001), sulitnya pengendalian terhadap patogen ini disebabkan karena hifa yang menginfeksi terlindung di
    dalam kutikula tanaman inang. Namun demikian studi pengendalian penyakit antraknosa yang disebabkan oleh C.
    orbiculare pada tanaman ketimun melalui mekanisme ketahanan terinduksi menggunakan agen biokontrol menunjukkan
    bahwa Serratia marcescens nyata mengurangi gejala antraknosa dan meningkatkan hasil tanaman dibanding kontrol
    (Backman et al. in Ryder et al. 1994).
    Penyakit Damping-off
    Beberapa usaha yang sering dilakukan untuk mengendalikan penyakit damping-off adalah sterilisasi media pembibitan,
    perlakuan pestisida terhadap benih maupun media pembibitan dengan fungisida seperti ridomil atau thiram, mengganti
    media pembibitan dengan media buatan sehingga penularan patogen dari tanah dapat diatasi, penggunaan benih yang vigor,
    penanaman benih dengan kedalaman yang optimal, perbaikan drainase, menghindari penyiraman yang berlebihan,
    memberikan temperatur dan cahaya yang sesuai untuk pembibitan (Wick 2003, Olsen and Young 2003, Small
    2003). Fungisida yang sering digunakan untuk pengendalian damping-off antara lain adalah captan, metalaxil, ridomil,
    thiram, arasan dan maxim. Penggunaan fungisida untuk pengendalian damping-off yang disebabkan Phytophthora capsici
    dilaporkan oleh Babadoost dan Islam (2003). Fungisida Apron XL LS (mefenoxam) dan Allegiance FL (metalaxyl) secara
    efektif menghambat pertumbuhan miselia Phytophthora dalam uji in vitro (Babadoost 2003). Meningkatnya kesadaran untuk
    penggunaan pestisida ramah lingkungan mendorong berkembangnya penelitian tentang pemanfaatan mikroba antagonis
    (agen biokontrol) maupun pestisida nabati untuk pengendalian penyakit tanaman. Rivera et al. (2003) melaporkan tentang
    kemungkinan penggunaan vermicompost pada media pembibitan sebagai alternatif pengganti fungisida dalam pengendalian
    damping-off pada pembibitan sayuran tomat, cabe dan terong. Penggunaan vermicompost dapat menekan kejadian
    damping-off dan sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan bibit. Roberts et al. (2003) melaporkan beberapa bakteri yang
    potensial sebagai agen biokontrol untuk pengendalian penyakit pada pembibitan sayuran, diantaranya bakteri dari genera
    Bacillus, Enterobacter, Pantoae, dan Serratia. Agen biokontrol tersebut digunakan dalam perlakuan benih dengan formulasi
    gelatin. Sedangkan Lewis dan Larkin (1998) melaporkan bahwa fungi Cladorrhinum foecundissimum berpotensi untuk
    digunakan dalam pengendalian damping-off pada pembibitan cabai dan terong di rumah kaca karena dapat menekan
    pertumbuhan patogen Rhizoctonia solani dan Pythium ultimum. Penggunaan Ridomil untuk pengendalian damping-off
    menginduksi resistensi patogen P. ultimum terhadap fungisida tersebut. Penggunaan agen biokontrol P. aeruginosa, P.
    putida dan Bacillus amyloliquefaciens nyata menekan penyakit damping-off yang disebabkan P. ultimum yang resisten
    terhadap ridomil ( Lou et al. 2003). Lewis et al. (1998) melaporkan penggunaan formulasi Trichoderma dan Gliocladium
    untuk menekan
    damping-off yang disebabkan oleh R. solani pada terong. Kedua agen biokontrol tersebut juga dapat menekan pertumbuhan
    patogen saprofit lainnya.
    Penyakit Busuk Phytophthora
    Dari hasil penelitian pada tanaman jeruk dilaporkan bahwa penggunaan agen biokontrol Tricoderma harzianum, Bacillus
    subtilis, Gliocladium virens dan Streptomyces griseovirdis mengurangi busuk akar Phytophthora di lapang (Nemec et al.
    1996). Sementara pada tanaman cabai penggunaan agen biokontrol Serratia plymuthica A21-4 berpotensi untuk
    mengendalikan penyakit layu phytophthora cabai. Percobaan dalam pot menunjukkan bahwa bibit yang diberi perlakuan
    A21-4 tidak terinfeksi P. capsici sementara 86 % tanaman kontrol terserang P. capsici (Shen, Kim dan Park 2002). Disamping
    menggunakan agen biokontrol, pemanfaatan produk tanaman tertentu ternyata juga telah diketahui berpotensi sebagai
    bahan pestisida nabati. Hasil penenelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri, ekstrak dan tepung rimpang temu kunci
    berpengaruh terhadap pertumbuhan P. capsici isolat PN4 dan PN2 dan F. Oxysporum isolat F117 (Noverita, Christina dan
    Sutrasman 2001). Pengujian pengaruh minyak, ekstrak dan tepung temu lawak terhadap pertumbuhan P. capsici isolat yang
    sama pada tanaman lada hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi 800 ppm dari minyak dapat menghambat
    pertumbuhan isolat PN2 dan PN4 masing-masing sebesar 47.61 % dan 30.76 % (Noveriza, Christina, dan Tombe 2001).
    Kutu Dompolan Putih
    Akhir pekan masih tanpa epl ....
    Iseng-iseng mencari referensi mengenai kutu putih yang menempel di pucuk adenium, diantara sela2 pelepah aglao dan
    akar2 aglao. Dan akhirnya terketik seperti di bawah. wassalam,tomo
    Serangga yang termasuk ke dalam famili Pseudococcidae, diantaranya Pseudococcus citri Risso (sinonim: Planococcus citri
    Risso). Hama ini juga disebut kutu dompolan putih. Biasanya hama ini terdapat pada tanaman jeruk, kopi dan lain-lain.
    Serangga ini polifag (pemakan segala tanaman) dan tersebar luas di daerah tropis serta subtropis. Kutu ini ada yang hidup di
    atas tanah dan ada yang dibawah tanah. Hama yang di atas tanah menyerang tunas, daun, buah, tangkai bunga, batang dan
    lain-lain.
    25
    Morfologi:
    Bentuknya elips dengan panjang sekitar 3 mm. Sementara itu hama jantan panjangnya lebih kurang 1-1,5 mm. Warna kutu ini
    coklat kekuningan sampai merah oranye. Hama ini tertutup dengan massa putih, seperti lilin yang bertepung. Di sepanjang
    tepi badannya terdapat benang (serabut), seperti lilin yang jumlahnya 14-18 pasang. Ukuran benang terpanjang terdapat
    pada bagian belakang (pantat). Telur berwarna kuning terbungkus dalam jaringan seperti lilin yang longgar. Nimfa yang
    muda berwarna kuning oranye (amber).
    Daur hidup:
    Kutu betina bertelur sampai 300-500 butir. Telur akan menetas setelah 6-20 hari. Kutu yang muda menghisap cairan buah,
    daun, atau ditempat menempelnya. Gerakannya lambat. Untuk pertumbuhannya sampai sempurna, hama ini memerluakn
    waktu 1-4 bulan. Kutu jantan mempunyai 2 sayap, sedangkan betina tidak bersayap selama hidupnya. Dalam satu tahun,
    dilahirkan 2-4 generasi kutu. Kutu dompolan putih ini bisa menularkan penyakit akibat virus.
    Musuh alami:
    Beberapa jensi tabuhan dapat menjadi parasit kutu dompolan, diantaranya Coccophagus gurneyi Compere dan Tetracnemus
    pretiosus Timberlake. Selain itu, beberapa jenis lembing yang berfungsi sebagi predator, diantaranya Cryptolaemus
    montrouzieri Muls. dan Scymnus apiciflavus Mits.
    Pengendalian:
    Hama dapat disemprot dengan Anthio 33EC, Azodrin 60 WSC, Sevin 85S, Perfekthion, dan lain-lain.
    Source: Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. p.107-108
    Bonggol koq nyonyot
    Tonny wrote : Kang martin ..Share pengalaman lagi yeeeee... ( pasti panjang nih jawabannya )
    1. Bonggol lembek bisa ada 2 sebab .. Busuk bonggol "Atau" Bonggol sebagai gudang air dan makanan kurang full stock (
    mantabs ye bahasanya )
    - Kalau busuk bonggol .
    Biasalah .. Potong sampai spot hitamnya hilang dan bersih . Beri fungisida ( kalau aku no fungisida .. kapur sirih lebih nyosss
    dan aman ) . Sayat pinggiran dari potongan tengah , kasih perangsang akar .. Diamkan hingga " Luka " mengering karena
    udara. Jangan dijemur .. nanti terlalu kering. Sudah kering dan tidak bergetah lagi ?? hehehe.. potong stereofoam mengikuti
    lingkar bonggol , ikat , sungkup dgn plastik , gantung .. Simsalabim .. dalam hitungan minggu , akar muda akan
    bermunculan . Bonggol busuk , jadi bonggol indah berbentuk gurita .. Tanpa media saat disungkup ?? ya iya laaahhhh hay
    hay :) ... Jika akar sudah muncul , siapkan media ( kering ) , letakkan pohon .. 3 hari kemudian siram perangsang akar atau
    dgn B1 ..
    - Kalau kempot
    Kok kempot ?? Kalau kempot berarti .. Hmmm .. Simpanan makanan kurang . Truck yang mengantar makanan ke gudang
    mogok ? Truck = akar , Gudang = Bonggol . Oooo.. berarti akarnya bisa dikatakan kurang sehat karena kurang maksimal
    menghantarkan pakan ke tanaman . Kalau sudah begini ? ya berikan saja perangsang akar , kasih vitamin B1 biar supir
    trucknya semangat .. Cabut tanaman dari media ?? kalau medianya masih bagus , sayang dong . Berarti cukup supply dgn
    Perangsang akar dan B1 . Kalau media kurang bagus ?? ya boleh lah .. saat merendam , pastikan tdk ada bonggol terluka agar
    tidak busuk akar . Kasih sedikit perangsang akar dan B1 ( yang ini belajar dari mak Sembiring ) . Rendam kira kira cukup 2
    jam .. tanam lagi .
    Kalau rendam pakai NPK saya belum pernah coba , malah mau coba ah .. Tapi menurutku kalau dosisnya kelebihan ,
    tanaman " takutnya " malah panas. . Tapi coba aaahhhh .. E'kakung
    Bakteri Erwinia
    faries fadhil wrote:> menghitam atau mencoklat? dari tepi atau tengah? Terus konsentris atau ngga (maksudnya konsentris
    adalah muncul garis2 pada bagian yang busuk menyerupai garis2 pada papan dart game)? baunya kayak apa? Seperti
    sampah pasar, bau terasi, atau yang lainnya? Kalo phythium tidak menunjukkan gejala menghitam, tapi bisa jadi ini
    disebabkan cendawan antraknosa (Colletotrichum gloeosporoides)cuma baunya antraknosa tidak sekuat bau phythium dan
    erwinia. Kayaknya tanaman anda terserang jamur deh. Coba gunakan benomyl, atau antracol.
    Budi Permana wrote : Gejala lengkapnya begini: mula2 daun sedikit menguning (tapi nggak layu), lalu dari TEPI dan
    terkadang dari TENGAH menjadi coklat kehitam2an, akhirnya bagian tsb membusuk dan berlendir, berbau tapi tidak terlalu
    keras. Yang diserang tidak hanya daun tapi juga batang di bawah pangkal daun sehingga batang bisa sampai putus di bagian
    yg diserang. Yang kena serang adalah Queen of Siam, Chiang May, dan Sitiporn. Jenis yg lain, terutama yg mahalan,
    alhamdulillah belum terserang dan sudah saya jauhkan dari tanaman yg kena serang. Anyway, saya akan coba pake benomyl
    atau antracol. Saya sudah coba pake Victory 80wp dgn bahan aktif mangkozep.
    Agung s wrote : Pak Budi, Aglo saya pernah juga keserang seperti yang pak budi ceritakan, dan dari milis ini ada yang
    mengajurkan pakai Amokcilin (saya lupa yg ngasih saran , kalau ngak salah pak Faries). Setelah saya gunakan amoksilin
    selama 1 minggu terus menerus hasilnya bagus sekali ngak timbul bercak hitam coklat yang lembek
    Bonggol Kuning lagi
    26
    adeniuman wrote: Wow.. koleksi mas One ya ? Wah yg treatment mas sendiri ?Mantaf tenan..
    Kalau lihat batasnya jelas sekali.. ada rasa curiga.. kuning itu seperti bukan alami.. Saya punya angan angan membuat
    bonggol kuning, mudah-mudahan bisa terlaksana.
    Dasar pemikiran :
    Ada dua pigmen utama yg terkandung di permukaan batang, caudex, akar adenium.. dalam jumlah normal.. pigmen
    pertama menyerap gelombang sinar merah dan biru dan memantulkan gelombang hijau.. karena itu pigmen ini terlihat oleh
    kita sebagai warna hijau.. Pigmen lain yg terkandung dalamnya adalah yang menyerap gelombang sinar hijau biru dan hijau
    dan memantulkan gelombang sinar kuning.. sehingga warna yang sampai di mata kita adalah kuning... Dalam kondisi
    normal pigmen prtama mendominasi pantulan warna sehingga hijau dominan terlihat... Jika pigmen kedua dominan maka
    warna hijau yg diserap.. dan kuning dipantulkan sehingga kita melihat warna dominan kuning.... Dan asyiknya lagi ternyata
    ada cara yg telah terbukti secara ilmiah untuk menekan konsentrasi pigmen pertama dan juga untuk menambah konsentrasi
    pigmen ke dua pada tanaman.. ....... dst..
    Singkat kata jika konsentrasi pigmen pertama berhasil ditekan seiring terpacunya pembentukan pigmen kedua maka pigmen
    ke dua jadi lebih dominan, dan warna yg dominan diserap adalah biru hijau dan hijau serta warna refleksi oleh pigmen di
    bonggol adalah kuning.. maka jadilah kita lihat bonggol jadi warna kuning.. Pertanyaan.. apakah artifisial kuning pada akar
    akan bertahan ?Aku tertarik untuk mencoba.. Zai
    Tonny wrote : Om Zai dan Mbak Thari ..Mohon pencerahannya .. Dikatakan dalam salah satu situs internet bahwa di dalam
    biology , pigment terjadi karena adanya special sel ( seperti melanin ) yang disebut Chromatophores . Dan juga karena
    physical process yang terjadi mengacu dari Fluorescence, Phosporescence dan beberapa material dari luminascence .
    Juga ... karena effect dari cahaya .. Yang mau saya tanyakan , bisakah kita memanipulasi pigment ? Dapatkah kita melakukan
    perubahan pigment, jika ya dengan cara apa dan dengan apa ? Dan dimanakah si Chromatophares ( susah banget namanya )
    ini bisa didapatkan ..
    Saya pernah diajari oleh Koh Fendi salim untuk membuat bonggol kuning dgn cara menjemur ( sebelumnya bonggol
    diangkat
    ) secara full ke matahari . Yang terjadi memang " agak " memudar menjadi hijau muda, namun jika terlalu lama yang didapat
    bukan bonggol kuning dan sunburn alia bonggolku jadi lonyot terbakar ( bukan busuk ) . Dan " kuning " yang didapat hanya
    terbatas pada satu sisi yang menghadap matahari . Diputar ?? sudah .. bagian yang terhalang matahari kembali menjadi
    hijau.
    Dalam suatu kesempatan di daerah jawa barat saat hunting saya menemukan mayoritas bonggol menjadi kuning ( dgn garis
    hijau sbg pembatas ) . Saya berasumsi secara logika bahwa peran media menjadi faktor utama . Samakah membuat bonggol
    kuning dgn bonggol variegata yang katanya dgn menurunkan PH tanah dgn abu gosok dan mencampurkan magnesium ,
    meningkatkan kadar besi dalam air .. etc etc etc ..
    Hanya satu cara yang terbukti ampuh membuat bonggol kuning ( sdh Kuliah kerja nyata sih .. ikikik ) ..Eit'sss 2 cara .. yang
    satu lagi di cat kuning .. hahaha ( guyon = bercanda = on )
    Zai wrote : Mas Tonny & Rekans,Chromatophores itu kayaknya sel yg mengandung pigmen yg peka cahaya.. kayak terdapat
    pada binatang2 yg pandai menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungannya, misalnya bunglon, ikan sebelah, gurita. dll
    Kurang faham bagaimana proses perubahan pigmen pada chromatophores yg sehingga panjang gelombang warna yg
    direpleksikan berubah2 sesuai lingkungannya.
    Bang Fendi sepertinya mengacu pada proses perubahan warna akibat penyinaran.Intensitas matahari yg kuat ternyata benar
    menyebabkan rusaknya pigmen yg merepleksi hijau.. dan sekaligus meningkatkan kandungan pigmen yg merepleksi kuning
    dan merah sebagai salah satu upaya pertahanan diri oleh tanaman.. karena penyinaran yg tinggi dominasi pigmen pertama
    dikurangi akibatnya warna kuning akan muncul.. Namun warna kemudian akan kembali seperti semula dengan jika kondisi
    pigmen telah kembali normal.
    Kalau melihat batas yang jelas dan kadang2 hanya satu akar saja yang berwarna kuning, dan bahkan melilit akar lain yang
    normal tanpa merubah warna normal akar lain.. sepertinya suspect bukan pada medianya sehingga akar jadi kuning..
    Asumsi jika memang itu adalah artifisial akar kuning mungkin ada ide lain yg lebih sangat masuk akal..
    Tharie wrote : Cuman sekedar mau nambahin aja. ….. Yang dimaksud pemantul kuning by bang Zai, Tonny dengan
    chromoplast-nya, atau mas Fendi dengan full matahari (panas berlebihan) mungkin barangnya sama. Apakah yang
    dimaksud itu adalah karoten ? Kalau ya, berarti ada kesamaan. Hemat saya, fenomena bonggol kuning juga merupakan
    ekspresi karoten di tempat tersebut. Tapi mengapa dan bilamana ada disitu ? Ini yang sulit dijawab …… he he he.
    Apalagi bagaimana cara membuatnya ? Jawaban mungkin bisa diperoleh dari petunjuk pada;
    1)kejadian menguningnya buah mangga saat masak;
    2)Perubahan warna bunga adenium putih menjadi kemerahan;
    3) Chloroplast genome; 4) atau kombinasi ketiganya ?
    Peristiwa pertama berhubungan dengan masalah hormonal ,sebab kata yang pernah meneliti, karoten adalah precussor
    hormon ABA. Peristiwa kedua berhubungan dengan fungsi keroten sebagai penetralisir pengaruh reaksi oksidatif O2 bebas
    akibat over eksitasi (intensitas panas berlebihan). Peristiwa ketiga ada hubungan dengan genetik, karena kloroplas
    mempunyai genome yang menurun secara khas. Kita batasi diskusi dari kondisi berikut di bawah ini.
    Mengapa fenomena bonggol kuning kebanyakan terjadi di bagian akar ? Dan itu terjadi pada keadaan akar masih terpendam.
    Buktinya pak Kris dan pak Ricky tahu kalau bonggol berwarna kuning setelah lapisan tanah disingkap. Mengapa batas zona
    kuning dan hijau umumnya tegas, tampak lurus layaknya buatan ?. Oya pak Ricky, gambar kemaren itu untuk menjawab
    27
    kasus variegata kuning yang menerus sampai bonggol. Tharie Wie www.omahijo.com Mohon disanggah secepatnya bila ada
    yang salah, supaya tidak keterusan.
    GK wrote : Salam jumpa.Diskusi bonggol kuning (BK) layak dicermati. Dulu orang Vietnam itu juga nanyaken. Mr. ToNny,
    kondisi media, intensitas matahari dan fluktuasi suhu, adalah kunci BK. Sampaikan ke Mr. Fendy, bukan media asam tapi
    alkali. Chromoplast carotenoids are known to accumulate in green tissues experiencing stress conditions (Florence Bouvier,
    1998).
    BK mirip kristata, Lingkungan lebih berperan dibanding genetik. Turunan kristata kalau lingkungan ndak ndukung, ndak
    bakal kristata. Sebaliknya, bukan turunan kristata, lingkungan mendukung, akan keluar kristata. BK idem. Many species,
    exhibit true-breeding cristated lines, although the expression of the character is very dependent on environmental conditions -
    especially temperature and nutrition. Because the gene conditioning cristation exhibits incomplete penetrance, the character
    may assume any of many degrees of expression. (Binggeli, 1990)
    Mr. Zai, syarat artificial BK, kurang air, intensitas matahari tinggi, malam hari dingin, kadar garam tinggi (NaCl and CaCl2 ),
    media padat kompak alkaline, kurang P, sedikit ‘paraquat’ encer (banyak auksin), etc, etc. Percobaan terakhir, etephone lebih
    efektip dari paraquat. Hati-hati coba dimulai dengan konsentrasi rendah..
    Paraquat is a toxic chemical. It can be used only by people who are licensed applicators (Centers for Disease Control, USA,
    2006)
    Mrs. Tharie, langsung saja ke pokok masalah kesetimbangan hormon ABA di akar versus ABA di media sekeliling akar.
    Jangan lupa suberin ‘Casparian band’ dan akumulasi carotenoid di exodermis.
    Localized soil drying around the roots will also influence the accumulation of hormones in the soil solution (Angela Sauter,
    2001).
    Mr. Kris, media tanam, pupuk, dan pola siram tidak dalam kategori penghasil BK. Rule of thumb : Kejadian BK bukan di
    istana kolektor, tapi saat berada di ladang petani. Sayang mas-mas petani ndak sadar punya harta Mr. Karoen.
    Tharie wrote : Variegata memang salah satu maskot dalam sampel tanaman yang bermutasi, khususnya chimera. Sifat
    permanen atau tidak, tergantung lokasi kejadian mutasi dan faktor lingkungan (pernah dibahas di milis).
    Dari keterangan pak Ricky, pak Kris, pak Santoso dan rekan lain, bisakah disimpulkan ada 4 kategori jenis bonggol kuning :
    - Bonggol kuning sebagai perwujudan variegata, merata di seluruh bagian tanaman, batas kuning – normal acak dan
    irregular.
    - Bonggol kuning setempat di daerah ex perakaran, batas kuning-normal tegas.
    - Bonggol kuning kulit ular (?) di bagian tanaman non daun, penyebaran bisa intens namun bisa hanya setempat-setempat
    (spot), batas kuning-normal tidak tegas atau bias. (Kalau di kalangan hobiis koi batas merah dan putih disebut kiwa, di
    adenium diberi istilah apa ya ?)
    - Bonggol kuning kombinasi tiga sifat di atas.
    Monggo dilengkapi masing-masing ciri dan sifat lain. Siapa tahu dari deskripsi pengamatan tersebut dapat diperkirakan
    penyebabnya. Saya sendiri punya keyakinan, kasus 1 karena mutasi periklinal (genetik); kasus 2 bisa pengaruh genetik dan
    atau lingkungan; kasus 3 murni karena lingkungan. Salam Tharie Wie www.omahijo.com
    original stek VS original Biji
    Thomas Widyarsono wrote : Masih pagi,udara cerah, sampai kantor ga telat, paling enak lounching topik buat obrolan santai
    hari ini Jbeberapa waktu yang lalu ada member yang pingin ngumpulin adenium original.karena masih bingung tentang
    kategori original (sampai sekarang). tadi malam SMS ke beberapa teman menanyakan tentang kategori originality Adenium
    jika di dapat dari adenium grafting. ketika entres sudah panjang, di potong dan di pendem langsung hingga suatu saat
    mempunyai akar & bonggol sendiri. apakah adenium tersebut bisa dikatakan Original?. beberapa teman dari beberapa yang
    di sms mengatakan "itu bisa dikatakan original stek". (barusan ada SMS masuk lagi “original itu adenium yang tanpa
    sambungan, baik dari biji maupun dari stek” kalau ada original stek berarti juga ada original dari Biji. poertanyaannya :
    1. lebih original mana original stek & original biji
    2. apakah original stek bekas grafting mengurangi kualitas dari Bunga, daun dan tampilan adenium secara keseluruhan?
    3. apakah dalam kontes ada kategori original stek & original dari biji?
    Oni C. Andoko wrote : Menurut saya sih:Originalitas adenium mengikuti standar species alami yg terdaftar di badan
    identifikasi botani dunia. Derajat/rankingnya (menurut saya) sebaiknya begini, makin kecil numerik angkanya makin tinggi
    value for preciousity-nya. istilah pasarnya ranking 1 emang paling top dibanding ranking 12 gitu:
    1. adenium species kita import langsung scr fisik utuh satu tanaman dari negara asal dimana species itu pertama kali
    ditemukan/dinamai scr latin. misal arabicum saudi = import dari saudi; arabicum yaman = import dari yaman; somalense
    = import dari somalia; dsb. istilahnya import galur murni F-1.
    2. adenium species kita import ENTRES DEWASA langsung utk diSTEK langsung ke media, dari negara asal dimana species
    itu pertama kali ditemukan/dinamai scr latin. misal arabicum saudi = import dari saudi; arabicum yaman = import dari
    yaman; somalense = import dari somalia; dsb. istilahnya import galur murni F-1.
    28
    3. adenium kita beli turunan F2 hasil seedling BIJI dari tanaman induk galur murni ex-import langsung dari negara asal
    dimana species itu pertama kali ditemukan/dinamai scr latin. misal arabicum saudi ex-Thailand/ex-Medan/ex-
    Sawangan/ex-Sumur Batu/ex-Jatiasih/ex-Serpong/dsb. adenium F-2 inipun tidak boleh ada grafting entres dari species
    lain/entres hybrid. pertahankan kemurnian species/bloodline.
    4. adenium kita beli turunan F2 hasil STEK ENTRES langsung tancep ke tanah. Entres ambil dari dari tanaman induk galur
    murni F-1 maupun F-2.
    5. adenium kita hasil grafting ENTRES ex-F1 atau F-2 ke bonggol ex-biji adenium species ex-IMPORT F1/F2 beda jenis.
    Transplantasi campur primer.
    6. adenium kita hasil grafting ENTRES ex-F1 atau F-2 ke bonggol ex-biji adenium obesum species (aka adenium jepang jadul).
    Transplantasi campur primer.
    7. adenium kita hasil grafting ENTRES ex-F1 atau F-2 ke bonggol ex-stek adenium species ex-IMPORT F1/F2 beda jenis.
    Transplantasi campur primer.
    8. adenium kita hasil grafting ENTRES ex-F1 atau F-2 ke bonggol ex-stek adenium obesum species (aka adenium jepang
    jadul). Transplantasi campur primer.
    9. adenium kita hasil grafting ENTRES ex-F1 atau F-2 ke bonggol ex-biji adenium hybrid. Transplantasi campur sekunder.
    10. adenium kita hasil grafting ENTRES a.hybrid ke bonggol ex-biji a.obesum species. Transplantasi campur sekunder.
    11. adenium kita hasil grafting ENTRES a.hybrid ke bonggol ex-stek a.obesum species. Transplantasi campur sekunder.
    12. adenium kita hasil grafting ENTRES a.hybrid ke bonggol ex-biji a.hybrid. Transplantasi campur tersier.
    13. adenium kita hasil grafting ENTRES a.hybrid ke bonggol ex-stek a.hybrid. Transplantasi campur tersier.
    Banyak juga yah rankingnya...1-14
    Tapi itu semua menurut saya...bagi yg tidak cocok atau keberatan yah monggo wae, saya bikin rankingnya hanya
    berdasarkan asas kebenaran sejati saja. kalau true bloodline yah true saja....kalau sudah transplant yah transplant saja...kalau
    stek yah stek saja... So far, saya baru punya ranking 3 - 4 - 11 - 13. Jauh dari lengkap yah? typical hobiest kelas bawah. hehe
    Best regards, Oni C. Andoko
    Bok-bok Cung
    Bagus Respati wrote : Rekans Indoadenium, Beberapa waktu terakhir ini adenium-adenium di Bumi Anggrek banyak
    kedatangan tamu yang tak diundang. Di seputaran Blitar kami biasa menyebut si tamu ini dengan Bok-bok Cung, & banyak
    ditemukan pada pohon Turi dan kacang panjang. Mungkin karena baunya yang menyengat seperti kotoran ayam yang
    berwarna coklat, hingga dinamain Bok-bok Cung. Yang diserang adalah seed pod, terutama yang masih muda. Seed pod
    langsung gugur dengan noda bercak kecoklatan. Bahkan seed pod yang siap panen pun juga diserang habis.Sudah 3 minggu
    dicoba pakai insektisida sistemik maupun kontak, tetapi masih bandel & masih nampak asyik bercengkerama. Malah
    sekarang kuncup bungapun mulai diserang juga.Mohon bantuan dari Rekans semua, mungkin bisa membantu cara
    pembasmian yang efektif. Wassalam. Bagus
    On 11/20/07, Raharja, Sulastama dengan walang sangit yang suka menghisap cairan dari buah padi yangmatang susu, sehingga padi menjadi gabug atau
    perkembangannya kurang baik?
    Padi yang dihisap oleh walang sangit biasanya akan terserang oleh cendwan Helminthosporium yang ditandai bulir-bulir
    padi mula2 berwarna putih dan menjadi coklat kehitaman.
    Kalau sama mungkin ada beberapa alternatif pemberantasannya, a.l:
    1. Secara mekanis, yaitu dengan menggunakan perangkap. Caranya adalah bangkai ketam (yuyu) yang ditancapkan pada
    belahan bambu ditengah kebun, bangkai ini akan menarik walang sangit untuk berdatangan. Pada malam hari walang snagit
    yang sudah berkmpul di bangkai
    ketam itu dibakardengan nyala obor.
    2. Secara kimia, walang sangit dapat diberantas dengan penyemprotan insktisida misalnya Agrothion 50, Diazinon 60EC, dan
    Azodrin 15WSC.
    Itu kalau bob bok cung sama dengan walang sangit lho... kalau ndak tak cari contekan dulu.
    Pak Tri, mBak Tharie, Wak Zai dan rekans lain.. mohon pencerahannya dunk... salam, tomo
    --- Bagus Respati Tapi banyak banget Bang, seharian juga ga cukup. Dah gitu besoknya dah banyak lagi. Mas Tom, kalo yang ini lain dengan
    walang sangit. Pak Hafidz, thanks banget Pak ulasan Tropica Nurserynya. Tapi masih bingung merek dagangnya disini,
    insektisida yang disebutin di situ "organophosphate or pyrethroid". Salam, bagus
    mas bagus, kayanya serangga2 gitu juga engga suka bau yg keras, kapan itu saya beli AntiFungi yg uda ada anti
    kuman&bakteri, jadi saya semprotkan rutin seminggu 1x disekeliling pot dan daun dalam konsentrasi kecil, abis itu serangga
    aneh itu engga nongol lagi. Kalo mo murah coba Detol campur air kayanya serangga&jamur engga suka juga dengan
    campuran itu.-in0-
    29
    ;----------------------------xxxx------------------------------------------
    Tips untuk Perawatan Adenium
    BJ Adenium wrote:Dear Adeniumania,Saya yakin sebagian besar rekan2 pasti doyan makan
    jeruk, entah itu jeruk siem, keprok, Bali, lemon atau sunkist atau jeruk nipis sekalipun. Kali ini ada tips menarik yang saya
    dapat dari sebuah literatur lama yang mungkin berguna buat rekan2 semua, saya sudah mempraktekannya dan berhasil.
    Kalau rekan2 selesai makan jeruk, jangan buang kulitnya karena kulit jeruk, mengandung Limonene dan linalool yaitu zat
    yang dapat memabukkan serangga. Zat tersebut mampu merusak sistem syaraf serangga. Beberapa jenis serangga
    pengganggu Adenium kita antara lain, Aphid, Spider mite dan ulat pemakan daun rentan terhadap zat ini, dua kali
    penyiraman (penyemprotan) pagi dan sore, tidak hanya membuat serangga2 ini teler tapi sekaligus dapat membunuh
    mereka.
    Ramuan yang pas adalah : kulit dari satu buah jeruk ukuran sedang (jeruk siam, jeruk garut atau sunkist) direbus dengan
    500cc air. Setelah mendidih diamkan selama 1 malam. Setelah 24 jam pisahkan kulit jeruk dengan larutan, saring dan
    gunakan dengan cara penyemprotan. (Kathleen Yeomans, Santa Barbera, California, 1985). BJ, kidalang
    Argy wrote : Pemakaian bahan pestisida organik/alami mempunyai kelebihan karena lebih aman, murah dan tidak
    menimbulkan efek "panas/membakar" buat tanaman. Seberapa ampuh zat yang terkandung pada kulit jeruk kita semua
    sudah merasakannya, yaitu sangat pedih di mata.
    ;--------------------------------------------------
    Busuk Batang
    From: Erlim erlim2006@gmail. com : dh, Mau tanya karena apa ya, 2 pohon ini tiba2
    busuk batangnya.hari minggu dan senin masih baik2 ajak, pas pulang kerja kemaren
    lihat2 kok ada 2 pohon yang tumbang
    sebagai tambahan, pohon di alam terbuka, banjarmasin tiap hari di guyur hujan udah 2
    minggu rata2 1 hari 2 jam tidak tahu siang atau malam, bonggolnya bagus ajak.lalu saya
    potong, dan di olesi dengan fungi.tks. Fansul.
    Dari: Awwaby Hafidz awwabyhafidz@yahoo.com: Saya juga mengalami hal yang serupa
    Pak Fansul karena si ade diletakan ditempat terbuka sehingga selalu mandi hujan, saya
    melakukan tindakan yang sama potong sampai bagian yang bersih, olesi fungsida dan
    sementara dijauhkan dari guyuran hujan, kalau dari diskusi yang lalu dimilis penyebabnya karena kelembaban yang tinggi
    sehingga bakteri pembusuk berkembang biak dan siap menyerang adenium yang lemah. salam, A. Hafidz - Jakarta
    BJ wrote : Mas Fansul, Wan Hafidz dan Mas Ajar, mungkin ini serangga yang menyerang Adenium anda semua
    Kutu Putih (Aleurodicus destructor)
    Serangga yang sangat kecil ini dapat membuat benang2 putih seperti sarang laba2. Serangga dewasa kalau dilihat dengan
    kaca pembesar bentuknya seperti ngengat, besarnya kira2 1mm. Serangga muda berupa nimfa, mirip kutu berbentuk bulat
    panjangnya kira 0,05cm, nimfa inilah yang menjadi serangga perusak tanaman.
    Umumnya serangga dewasa meletakkan telurnya dibawah ketiak daun yang tersusun melingkar. Setelah 4 hari telur
    menetas, nimfa yang baru menetas segera memakan bagian daun yang terdapat didekat bekas telur yang menetas dengan
    cara menghisap cairannya. Daun yang terserang nimfa ini menjadi rusak dan timbul bercak-bercak kuning selanjutnya akan
    diikuti dengan timbulnya bercak-bercak berwarna hitam yang disebabkan oleh cendawan yang disebut embun jelaga (downy
    mildew).
    Cendawan embun jelaga selalu mengikuti perkembangan kutu putih, karena kutu putih mengeluarkan cairan manis (embun
    madu) yang mengandung gula. Cairan manis ini merupakan media yang bagus untuk pertumbuhan cendawan embun jelaga.
    Pada kesempatan yang lain nimfa yang bersarang diketiak daun ikut melukai sebagian batang muda, disaat musim
    penghujan seperti ini proses perkembangbiakan downy mildew cukup tinggi, cendawan ini merusak batang yang luka tadi
    yang akhirnya membuat batang menjadi layu dan busuk. Jika Adenium anda terserang oleh serangga ini, sebaiknya
    rontokkan semua daunnya dan semprotkan larutan spiritus dan sabun.
    Caranya larutkan 20 gram sabun mandi dalam 5 liter air, lalu 20cc spiritus dalam 5 liter air. Kedua larutan tersebut
    campurkan menjadi satu. Fungsi spiritus menembus “baju” yang menyelimuti kutu putih yang sukar ditembus oleh
    insektisida, sedangkan sabun mengandung soda kostik dapat membunuh kutu putih setelah “baju” tersebut rusak oleh
    spiritus. Selamat mencoba..!
    ;-----------------------------------------
    Mohon saran obat sakit kuning
    Dari: ajarsetiadi@yahoo.com.sg: Beberapa tanaman saya tadi pagi dilihat seperti dalam gambar ... saat ini hanya dipotong
    daun kuning yang saya lakukan, mohon masukkan sebaiknya disemprot pakai obat apa ya ? terima kasih
    BJ kidalang wrote : Mas Ajar, Sepengetahuan saya, Adenium anda terkena serangan fungus, seperti kita ketahui fungus
    timbul saat musim hujan seperti sekarang ini dimana kelembaban tinggi juga terjadi. Air hujan yang menempel didaun lebih
    dari 6 s/d 7 jam dan tidak mengering, memberi kesempatan fungus itu berkembang biak. Gejala pertama biasanya daun
    menguning lalu timbul black spot. Saya mengatasinya dengan cara menyiram adenium saya setelah hujan berhenti dan mulai
    30
    menyemprotkan dithane (jika dirasa hujan memang sudah benar berhenti) dosis sesuai anjuran pada kemasan. Perlu juga
    dicermati hal lain disaat daun menguning tetapi tidak mudah rontok, segera angkat tanaman anda dari media dan periksa
    akar, cuci dengan larutan dithane lalu kering anginkan 2 or 3 hari lalu tanam kembali dengan media baru. Semoga
    membantu.
    Awas Busuk Batang
    bettasmg@yahoo.co.id : Hujan sudah mulai mengguyur dan saya kawatir dengan turunya hujan
    akan datang penyakit menyerang adenium yang biasanya berkondisi basah sekedarnya saja ..
    kini benar2 basah kuyup. Eh ternyata bener juga .. tanpa disadari ternyata ada 2 pohon yang
    kena busuk akar/bonggol, 1 pohon sudah pasti mati karena busuknya sudah naik keatas batang
    sedang yang satunya lagi sudah saya potong bagian akar yang busuk dan saya olesi anti
    cendawan ...entah apakah akan merembet terus kebatang atau berhenti dan sembuh. Bagi rekan2
    yang daerahnya sudah mulai sering hujan dan adeniumnya diletakan ditempat terbuka mesti
    rajin2 perhatikan perubahan yang terjadi pada adeniumnya.
    Pohon saya kelihatannya sih sehat-sehat saja.. kulitnya masih utuh tetapi ketika saya tekan
    bagian bonggolnya ternyata gembur sekali, langsung saya sobek kulitnya yang agak tebal itu
    ternyata dalamnya sudah membusuk. Ciri-ciri lain adalah ranting cabang yang tadinya tegak
    perlahan-lahan menjadi lemas dan terkulai, ini mungkin karena bonggolnya sudah busuk
    sehingga tidak mendapat suplai makanan yang cukup. Apa sih sebenarnya penyebab busuk akar
    ini ? kalau dikatakan medianya kurang porous pastinya enggak juga ya karena saya cuma pake
    sekam bakar + pupuk kandang 3:1, media tidak tergenang air dan saya pegang nggak terlalu
    basah. Mungkin ada obat pencegahnya dan penyembuhnya ? Terima Kasih, Salam, Prawito
    bettasmg@yahoo.co.id wrote : Saya melanjutkan cerita pembusukan pada adenium saya, seperti
    dugaan saya sebelumnya bahwa ini bukan disebabkan oleh karena media tanamnya terlalu
    basah (kebanyakan sebab begitu katanya..) tetapi lebih disebabkan penyakit,,,, tapi penyakit apa
    saya juga nggak ngerti .....
    Karena sayang dengan bunganya maka ranting dari 2 pohon yg busuk tersebut saya potong yg
    masih belum busuk masing-masing 2 potong kemudian saya grafting di pohon adenium lokal
    setinggi 60 cm, 2 hari kemudian ... kira-kira 15 cm dari sambungan grafting ternyata mengalami
    busuk juga, kemudian saya potong hingga dibawah batang yg membusuk dan satu ranting yg
    sebelumnya saya sambung diatasnya saya pindah kebawah ternyata dibagian bawahnya lagi
    ikut busuk lagi... anehnya ranting yg digrafting tadi tidak ikut busuk.???? setelah itu batangnya
    saya potong lebih kebawah lagi hingga seperti ini :
    kondisi sekarang batangnya sudah saya potong lagi hingga rata tanah. Selain pada batang tsb
    sisa entres yg sebelumnya sdh kesambung saya sambung lagi ditanaman lain yg benar2 masih
    sehat, 2 hari kemudian cabang teratas yg dekat dg sambungan menjadi busuk lagi, saya
    potong sampai batas yg saya anggap sehat yaitu warna batangnya masih putih. 3 hari berlalu
    inilah kondisi tanamanya :
    Gb2 :
    Sekilas terlihat sehat, warna batang masih putih hijau segar tapi ketika dipencet sudah
    gembur
    Di iris kulitnya terlihat warna coklat pertanda busuk
    Dipotong agak kebawah masih ada warna coklatnya
    Dipotong kebawah lagi baru terlihat putih tanpa warna coklat.
    Kondisi seperti ini saya anggap sehat tapi saya tidak tahu apakah akan terus membusuk kebawah
    hingga akar.
    Dari gambar 2 :
    Terlihat tanahnya tidak basah sama sekali.
    Ranting yang disambung sama sekali tidak busuk spt batang tempat menempelnya.
    Dari sini terlihat bahwa pembusukan tidak dimulai dari akar tapi justru dari ujung batang yang teratas
    Apakah rekan-rekan ada yg tahu apa sebabnya ...??? (sori ya kalau kepanjangan)
    Terima Kasih. Salam,Prawito
    Tharie wrote :Wak Sutan, pH tanah merupakan faktor utama yang mempengaruhi daya larut dan pada akhirnya
    mempengaruhi ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Umumnya nutrisi lebih banyak tersedia dalam kisaran nilai pH antara 6.0
    - 7.0.
    Contoh : pada tanah asam, katakan di bawah 5, bukannya tanah tersebut menjadi tidak ada unsur Mg. Ada, tapi pada kondisi
    tersebut Aluminium lebih mudah larut dibanding Mg, hingga terserap tanaman.
    Hemat saya, selama pH pada kisaran 6.0 - 7.0, masih OK. Tidak perlu memaksakan menjadi 7.0. Biaya dan keuntungan tidak
    sesuai.
    31
    Maaf, just joke ; ilmu pertanian memang masuk kelompok ilmu eksakta, tapi banyak hal ditentukan dalam suatu nilai kisaran
    /continue . Anehnya, ekonomi yang masuk kelompok ilmu sosial, lebih banyak hal ditentukan dalam suatu nilai eksak /
    diskrit .
    Contoh : pada kadar berapa ppm, Aluminium akan membuat mati tanaman ?.
    Bandingkan pertanyaan berikut, berapa unit sepatu harus diproduksi agar kita tidak bangkrut ? Break Even Point (BEP) akan
    tercapai bila sebulan bisa memproduksi dan menjual sepatu sebanyak 1.000 unit/bulan dengan harga Rp. 325.555,-. Di bawah
    itu, akan rugi dan bangkrut. Nah lho
    From: sutan Eniwei sy itu bingung..kok byk yg blg kl musim ujan gini ini media tanahnya taburi pakek ndolomit..lhah kl emang pH
    segitu td msh normal buat apa lg ndolomit..Bu Thari&Bang Z tengkyu atas ingpo+tanggapannya ..Wak Tet iku kempis sing
    tak gawe suting pilm supermen anderkaper.. kekekekek.
    Thanks..Wassallam SMRN
    Tharie Wie wrote: wak Sutan terjangkiti penyakit FILO (=Falling in Loving Obsession). Kalau cuman beda dikit, point
    sekian, anggap tidak beda. Apalagi skala pH dituangkan dalam skala logaritmis agar terbaca perbedaannya. Kecuali kalau
    pH tanah sampai terbaca di bawah 5, ini perlu perawatan.
    Bukannya salah, karena memang akan sempurna kalau pH tanah diperoleh nilai 7. Tapi kok jadi terobsesi banget gitoh .
    Beda-beda dikit ama teman never main kok wak, he..he..he..
    Saya pernah ditanya; " Mbak kok setelah saya coba hitung pakai gelas ukuran, takaran 1 sendok teh pupuk itu ternyata =
    *2,30* ml bukan 2,0 ml.. "
    Mau saya jawab, : pak kita ini hobiis adenium bukan apoteker, pasti nanti si bapak tersinggung. Lalu saya jawab, " pak
    selama persendok teh itu tidak lebih dari *2,32* ml, jalan saja, tidak perlu ganti sendok."
    VL - perfecto..!!
    Eh, sugeng siang Pak de Sardjono, ndak ada special treatment, seperti biasa hormonik seminggu
    sekali, khusus buat beberapa tanaman yang memang sedang saya program, kalaupun ada pasti akan saya share, biar semua
    juga bisa sama2 menikmati keindahan adenium milik kita, setuju Pak sampurasun, BJ kidalang
    Fansul/Erlim Hello BJ, Pak di siram ke media atau di semprot ke daun ya, dosisnya bagaimana
    pak.pas di rumah VL lagi berkucup, ada 5 cabang masing2 cabang rata2 5 kucup, mudah2 semuanya bisa jadi.
    BJ wrote : Mas Fansul, Komplit Mas, ke media dan ke pohonnya, dosis 1 sendok teh / 5 liter air ( untuk yang ini saya pakai
    media 5 :1 Sekam Bakar : Taikam Bubuk (fermented)). Ok Mas, semoga sukses.
    ;-------------------------------------------
    Si Mely Kutu Akar.
    From: fadlun.azka@gmail.com : Allo Semua.Para Suhu, Subo, mau tanya lagi nih.. (baru bisa nanya. lom bisa jawab)
    mungkin pernah di bahas.Gimana carane mencegah serangan dan membasmi root mealy bug ?Dulu ada yang nulis di ganti
    media dan akarnya di cuci sampe bersih.. Kalo cuma 1 Pot sih gak majalah. Kalo sekelas yang di "Kunciran" , apa gak ribet ?
    terima Kasih pencerahan dan masukan dr pada para suhu-suhu.. Regards, Fadlun Azka *hoby melihara ade, bukan hoby
    ngerrepotin( g)
    Giras wrote : Root Melly Bugs.......kutu putih yg suka nempel di akar kerjaanya ngisep sari makanan.....susah di ketahui
    kapan datangnya......tahu-tahu sdh kronis.
    Sharing cara penanganan Si Putih...
    1. Cuci Bersih Akar pake sabun bayi ....katanya ph nya netral...Manjur dan tuntas.....kelemahannya pohon mengalami dorman
    sebentar ...2 - 4 minggu...akibatnya pertumbuhan juga terganggu...so target 10 cm untuk 10 bulan juga meleset....biaya juga
    membengkak, dan repot .
    2. Siram Pake Pestisida banyak macam - macam merk di pasaran....manjur , praktis, tanaman tdk mengalami dorman dan
    terganggu pertumbuhannya, dan murah.
    Kelemahannya...media jadi tandus, microornisme pasti pada koit, dan pencemaran lingkungan, serta bau yg
    menyengat.....untuk menyuburkan media lagi, perlu pupuk seimbang dan bakteri lactobasilus.
    Nah Pak Fadlun silahken di pilih....mana yg paling ekonomis untuk di terapkan untuk adenium sampeyan.......
    adenium stek....
    irwan wrote :Dear adeniumaniak….1 bulan yg lalu saya mencoba untuk melakukan stek pada beberapa entress local yg
    merupakan sisa potongan dari root stock untuk graftingan. Entress sisa itu ukuran diameternya beragam ada yg 2 cm, 1 cm,
    dan 0,5 cm. Perlakuan untuk stek hanya diolesi root-up pada bekas potongan dan ditancapkan kemedia campuran sekam
    bakar dan cocopeat. Dalam perkembangannya rata-rata entress ukuran 2 dan 1 cm sudah memunculkan mata tunas.
    Sedangkan yg 0.5 cm gagal total. Apakah teman-teman ada pengalaman bagaimana ukuran entress yg kecil bisa hidup jika di
    stek ?Rgds,Irwan
    32
    arbi_s@hw-genting.com wrote : Pak Irwan, sampai sekarang semua bekas prunning/grafting saya jadiin stek... (cita2nya
    mau buat pagar dari pohon adenium....)
    Kalau batang kecil memang lebih beresiko cepat layu/kering ataupun busuk. Perlakuan yang biasa saya lakukan adalah:
    1.potong semua daun dan sisakan pucuk tunas
    2.keringkan bekas potongan dengan cara diangin2kan ditempat yang teduh dan jangan sampai terkena air.
    3. tanam ke media sekam bakar + cocopeat
    4. tempatkan ditempat yang teduh
    5. jaga kelembaban, kalau perlu semprot air dengan spayer. Rgds,Arbi
    y44hooo@yahoo.com wrote : Stek (cuttings) ada dua type, yaitu hard cuttings (batang sudah cukup tua/berkayu/kadar air
    rendah) dan soft cuttings (batang masih muda/belum berkayu/kadar air tinggi).
    Untuk adenium, kedua type tersebut dapat diterapkan dengan hasil keberhasilan yang berbeda. Soft cuttings memang lebih
    sulit, karena membutuhkan media dengan kelembaban yang terjaga, disamping itu didaerah kita yang beriklim tropis faktor
    kelembaban dapat membuat masalah berkembangnya bakteri pembusuk. Aksioma "high risk high gain" juga berlaku, karena
    soft cuttings biasanya menghasilkan bonggol yang lebih baik dari pada hard cuttings.
    Penjelasan saya mudah2an bisa membantu. Dimilis (adeniumania) kebenaran itu mirip promosi berhadiah: selalu ada syarat
    dan ketentuan berlaku. So CMIIW gitu loh...Argy.
    asik_76@yahoo.co.id wrote : pengalaman sih ... biasanya yg paling besar yg cepet tumbuh / bertunas & berakar ... Apalagi
    pake root up / atonik .... Wong nggak pake juga nongol tunasnya padahal cuman di tanah biasa ... he he he ....
    Kemaren ada yg udah panjang batangnya thak potong n sekalian belajar flat grafting .... eh bisa juga ....
    indies@rocketmail.com wrote : Kang bejo .. kapan kita cekikin bareng lagi sama om Bj kayak di lap ban nih ?
    Uda irwan , yang aku tahu semakin besar ukuran batang maka semakin besar pula kemungkinan berhasil . Hampir sama dgn
    kita menggrafting , makin muda entres maka kemungkinan berhasilnya semakin kecil .
    Mungkin .. hanya mungkin .. batang yang lebih besar sudah memiliki serat dan lebih mampu menahan serangan udara
    panas. Sama seperti adenium dan pot . Semakin kecil pot , maka semakin cepat media menjadi kering .. semakin besar pot
    ..maka semakin lama media mengikat air .. hanya teori kira kira .. E'Kakung
    Arabicum Bantet
    November 1, 2007 at 6:08 pm (Diskusi)
    Indra Gunawan indragu2@gmail.com
    Rekans, Weekend kemarin jalan2 seputar Karang Mulya Ciledug, dapat 5 pot “Arabicum Bantet” petani Kr Mulya
    menamakan bantet lantaran Arabicum ini disisihkan karena pertumbuhannya dianggap gagal, soale disaat saudara semainya
    sudah ukuran pot 30 “si bantet” masih seukuran jempol, berikut sharing gambar Arabicum dibandingkan dengan saudara
    Normalnya dibelakang. Salam,Indra-Ciledug
    Erlangga erlangga@kompas.co.id:
    “aku juga kayanya punya jg bantet nih..hasi semaian biji arab angkatan pertama tahun lalu dr van sunter..: Pyg seumurnya
    uda pd gede.. (difoto satu umur semua,,) ngga tahu dr sononya bantet.. ngga tahu krn meliharanya kurang gizi hihihihi enjoy
    angga
    sutan” sutan@almuslim.or.id
    Wah wah ang..kl sgt dibilang bantet..trus diattach ini namanya apa yo.. kedua foto diattach itu sama2 sy tanem 4bln-an yg
    lalu..sy bli seednya BG van sumbat.. ntah mengapa oh mengapa satunya bs mirip sy gt..bantet.. gedenya jauh beda sm
    ngarab2ikum yg sy liat fotonya dimilist sblh yg umur 4bln udah segitu gede.. salah mediakah (skm bkr:biococo: psr mlg:e’ek
    mbek = 2:1:2:1) ?? ato salah ramutan? tengkyu..Wassallam SMRN
    Pengenalan fungisida
    Tonny wrote : Saat browsing ada suatu artikel bagus yang ilmiah .. semoga jadi bahan tambahan untuk chit chat yang
    memiliki arti ..
    33
    Pengenalan Fungisida
    Fungisida adalah zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan cendawan (fungi). Fungisida umumnya dibagi menurut
    cara kerjanya di dalam tubuh tanaman sasaran yang diaplikasi, yakni fungisida nonsistemik, sistemik, dan sistemik local.
    Pada fungisida, terutama fungisida sistemik dan non sistemik, pembagian ini erat hubungannya dengan sifat dan aktifitas
    fungisida terhadap jasad sasarannya.
    Fungisida Nonsistemik
    Fungisida nonsistemik tidak dapat diserap dan ditranslokasikan didalam jaringan Tanaman. Fungisida nonsistemik hanya
    membentuk lapisan penghalang di permukaan tanaman (umumnya daun) tempat fungisida disemprotkan. Fungisida ini
    hanya berfungsi mencegah infeksi cendawan dengan cara menghambat perkecambahan spora atau miselia jamur yang
    menempel di permukaan tanaman. Karena itu, fungisida kontak berfungsi sebagai protektan dan hanya efektif bila
    digunakan sebelum tanaman terinfeksi oleh penyakit. Akibatnya, fungisida nonsistemik harus sering diaplikasikan agar
    tanaman secara terus-menerus terlindungi dari infeksi baru.
    Fungisida Sistemik
    Fungisida sistemik diabsorbsi oleh organ-organ tanaman dan ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya melalui pembuluh
    angkut maupun melalui jalur simplas (melalui dalam sel). Pada umumnya fungisida sistemik ditranslokasikan ke bagian atas
    (akropetal), yakni dari organ akar ke daun. Beberapa fungisida sistemik juga dapat bergerak ke bawah, yakni dari daun ke
    akar (basipetal).
    Kelebihan fungisida sistemik antara lain :
    1. Bahan aktif langsung menuju ke pusat infeksi didalam jaringan tanaman, sehingga mampu menghambat infeksi cendawan
    yang sudah menyerang di dalam jaringan tanaman.
    2. Fungisida ini dengan cepat diserap oleh jaringan tanaman kemudian didistribusikan ke seluruh bagian tanaman sehingga
    bahan aktif dan residunya tidak terlalu tergantung pada coverage semprotan, selain itu bahan aktif juga tidak tercuci oleh
    hujan. Oleh karena itu, aplikasinya tidak perlu terlalu sering.
    3. Fungisida Sistemik LokalFungisida sistemik local diabsorbsi oleh jaringan tanaman, tetapi tidak ditranslokasikan ke bagian
    tanaman lainnya. Bahan aktif hanya akan terserap ke sel-sel jaringan yang tidak terlalu dalam dan tidak sampai masuk
    hingga pembuluh angkut.
    Menurut mekanisme kerjanya, fungisida dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
    1. Multisite Inhibitor
    Multisite inhibitor adalah fungisida yang bekerja menghambat beberapa proses metabolisme cendawan. Sifatnya yang
    multisite inhibitor ini membuat fungisida tersebut tidak mudah menimbulkan resistensi cendawan. Fungisida yang bersifat
    multisite inhibitor (merusak di banyak proses metabolisme) ini umumnya berspektrum luas. Contoh bahan aktifnya adalah
    maneb, mankozeb, zineb, probineb, ziram, thiram.
    2. Monosite Inhibitor
    Monosite inhibitor disebut juga sebagai site specific, yaitu fungisida yang bekerja dengan menghambat salah satu proses
    metabolisme cendawan, misalnya hanya menghambat sintesis protein atau hanya menghambat respirasi. Sifatnya yang
    hanya bekerja di satu tempat ini (spectrum sempit) menyebabkan mudah timbulnya resistensi candawan. Contoh bahan
    aktifnya adalah metalaksil, oksadisil, dan benalaksil.
    "Giras (ASGT)" wrote: Kosek-kosek son......!!!!! Fungisida Nonsistemik ,Fungisida Sistemik
    ,Multisite Inhibitor , dan Monosite Inhibitor masing-masing kasih donk merk-merk yg ada di pasaran !
    Untuk adenium, paling yahud pake nonsistemik atau sistemik ?
    Nah kalau Dithane M35 dan Antracol itu masuk yg mana?
    Salam, Giras *) kalau di depan kelompok petani Parung Koret ngomong kayak gini kira-kira pada ngantuk gak ya ?
    Tonny wrote : Dithane M35 dan Antracol itu masuknya ke ragusfi ama ahong mas .. Kalau yang didepan petani parung koret
    yang ada cuma senyum .. pas selesai tutornya tanya .. " ada yang mau tanya ?? " .. Sayaa pak ( mas sigit nih nanya ) .. " Kok
    repot ya ??" .. ekekekeke.. Tutornya jawab , " Kalau repot ( re-Pot ) tanaman penjelasannya sesudah ini " .. ekekekek..
    serius dikit ahhh ..Dithane M35 dan antracol kudu dilihat dulu bahan aktifnya mas .. nah tinggal dicompare ,
    apakah Multisite Inhibitor atau Monosite Inhibitor.
    Tonny * Hayoooo.. pemanasan ngilmiah buat yang pada mau kumpul untuk ngelmiah
    Insektisida Hayati - Ngelmu Bab selanjutnya
    Tonny wrote : Asal mau rajin membaca .. pasti nemu yang bermanfaat. Ini lagi lagi layak di uji coba , ramah lingkungan ..
    Meskipun adenium bukan merupakan tanaman pangan, namun untuk mengurangi pemaparan residu kimia sintetik pada
    lingkungan, kita dapat menggunakan beberapa jenis pestisida hayati berikut.
    1. Bawang putih (Alium sativum)
    100 g bawang putih, 0,5 l air, 10 g sabun, dua sendok teh minyak mineral (minyak bayi). Bawang putih diparut/digerus dan
    dicampur minyak mineral, biarkan selama 24 jam. Sabun dilarutkan dicampur bawang putih dalam minyak mineral secara
    merata kemudian disaring dengan kain halus. Penggunaannya untuk setiap satu bagian campuran dilarutkan kedalam 20
    34
    bagian air. Bahan ini efektif untuk beberapa jenis serangga pengganggu. Meskipun demikian perlu juga diuji coba dengan
    tingkat konsentrasi yang berbeda untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif.
    2. Kecubung (Datura stramonium)
    1 kg daun pucuk kecubung segar, bunga dan biji dihancurkan, kemudian direndam dalam 10 l air, dan cairan sabun.
    Rendaman ini dibiarkan paling tidak selama 3-5 jam. Kemudian disaring dengan kain lalu disemprotkan. Disarankan untuk
    ditambah sabun cuci cair sebagai zat pembasah (surfactant).
    3. Mindi (Melia azedarach)
    150 g daun mindi segar diblender dalam 200 ml air, kemudian dicampur kedalam 800 ml air biasa dan dibiarkan semalam.
    Larutan di saring dengan kain kemudian dapat langsung disemprotkan. Dapat juga menggunakan biji mindi segar. 0,25 kg
    biji mindi ditumbuk halus kemudian dicampur dengan 1 liter air, selanjutnya disaring dan dijadikan larutan sebanyak 5-7
    liter. Dalam larutan ditambahkan pula 2 sendok teh sabun cuci cair. Ekstrak ini dapat mengusir belalang.
    4. Nimba (Azedarachta indica)
    Minyak biji nimba memiliki kemampuan yang sangat baik dalam hal membunuh, mengusir, dan meracuni serangga ataupun
    organisme pengganggu lainnya seperti nematode dan cendawan. Minyak biji nimba dapat diperoleh dengan mengekstrak biji
    menggunakan air. Biji yang sudah dikumpulkan, dibersihkan dari daging buahnya, kemudian dikeringkan agar tidak
    berjamur saat penyimpanan. Pada saat akan digunakan, biji dikupas dari kulitnya, 25-50 g biji ditumbuk halus dan direndam
    dalam 1 l air, ditambahkan pula dengan 2 sendok teh sabun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 500 g biji kering yang
    direndam dalam 400 l air dapat digunakan untuk lahan seluas 4000 mÆ’U dan mampu bertahan selama 2 minggu apabila
    tidak terkena hujan lebat.
    4. Pepaya (Carica papaya)
    1 kg daun papaya segar dirajang halus dan direndam kedalam 10 liter air kemudian ditambah 2 sendok makan minyak dan
    sabun cair. Dibiarkan selama semalam, disaring dengan kain halus kemudian disemprotkan.
    5. Tembakau (Nicotiana tabacum)
    1 kg daun tembakau (daun sisa-sisa) dirajang halus dan direndam dalam 15 liter air, ditambah 2 sendok teh sabun cair
    kemudian dibiarkan semalam. Setelah disaring dapat digunakan untuk disemprotkan. Atau dapat pula setiap 200 g daun
    tembakau diblender dan dilarutkan ke dalam 3 l air.
    Tambahan dari aku .. ( tapi syntethic )
    5. Autan / sari puspa ( autanus saripuspanus kejeblus - ini ngarang bhs latinnya )
    beli 1 sachet autan atau sari puspa atau apalah .. campurkan 1/4 sachet - 1/5 sachet dgn 1 liter air . Semprotkan ke spidermite
    maupun ke kutu kuning . Kalau yang ini syntetik namun tidak pengap di pernapasan .selamat mencoba .
    Kalau muncul pertanyaan .. kok saya semprot 1 - 2 kali tetap ga hilang tuh .. baca aturan pakai , pemakaian digunakan secara
    " rutin " hingga hama bersih . Jadinya bisa jadi 3 x , 4x , 5x. Tonny
    kris* wrote : Tambahan Ton,... kalo di kampung sy pernah melihat petani menumbuk 1 biji Mahoni (mahogany) lalu dicampur air 5 liter
    dan disemprotkan ke tanaman. bisa membuat serangga dan hama enggan nempel karena sgt pahit.
    Makanan buat bijih Plastik
    Tetra Suryohadi omtet2000@yahoo.com : Dear Indoadeniums, Mohon bantuanya dan sharing ilmunya , hasil belajar HP di
    acara JFG dan grojogan ilmu dari mas Tomo dan teman Indoadenium akhirnya berhasil mengawinkan beberapa sp. obesum(
    baik Cross HP ataupun self service ,,,glodaaak. .hek hek hek.., arabicum, somalense. Kecuali thai soco..alamaaaakkkkk gagl
    maning-gagal maning ….( wes panjang 5 cm mesti rontok ).
    Naaaahhh ini yang pengin aku ketahui mengenai obesum daun plastik ..tanaman tidak begitu besar tapi calon seed pot /
    klenthang jadi sekitar 23 pasang tanduk.Kondisi klenthang panjang tapi aming gak montok seperti arabicum/somalense.
    Apakah klenthang obe.daun plastik memang seperti itu atau bagaimana caranya agar klenthang bisa montok2. ( saat ini
    hanya saya supply dengan NPK mutiara 15-15-15 ) dan apakah perlu diteduhkan/dishading agar tidak terkena FULL SUN ?
    Salam, Om T
    Hermawan Andrianto andrianto_h@yahoo.com : Om Yok,kalau aku sehabis seedpod terbentuk,pupuk yg aku pakai dgn
    kombinasi NPK = 15-30-30 + Vitamaxplus + Air bekas cucian beras ,biar lemu ginuk2 tanduknya mungkin ada rekan lain yg
    mau tambahin, Salam, A.H
    Zainuddin Siregar adeniuman@gmail.com : Mas Tet.. Boron (B) perlu saat pertumbuhan vegetatif yang cepat namun penting
    juga saat pembungaan, pembentukan buah..
    Literatur jaman saya masih bayi masih berlaku :“B deficiency leads to low sugar content, granulation and excessive fruit
    abortion (Reuther et al. , 1968)”
    Inga juga : High supply nitrogen induced more severe boron deficiency (yang ini ga inga literaturnya dapatnya di kebun
    sawit)Kenapa ? Suplai nitrogen tinggi memacu pertumbuhan vegetatif artinya pembelahan sel semakin aktif karena boron
    35
    penting dalam proses pembelahan sel kebutuhan akan boron meningkat jika suplai boron tidak ditambah maka gejala
    defisiensi B makin nyata terlihat.
    Boron dibutuhkan dalam jumlah sedikit, konsentrasi 10 ppm saja di daun sudah memadai (untuk sawit). Tanah organik
    sangat miskin unsur mikro ini, demikian halnya media minus tanah yg kerap kita gunakan sebagai tempat hidup adenium
    kita. Tanpa suplai yg memadai dari luar defisiensi bisa terjadi.
    Boron deficiency induced flower abortion, flower and fruit deformation, tipburn symptoms and reduced fruits size and yield.
    Barangkali bunga bunga adenium yang bentuknya ga karu-karuan, daun2 yang bentuknya ga simetris, buah2 yang pada
    rontok, pucuk yg mati penyebabnya adalah kurang boron.
    Salam boron
    zai
    Musim Hujan Telah Tiba
    Siroji F. Basuki ojir@yahoo.com :Dear adenium lovers, Musim hujan kali ini saya bereksperimen terhadap adenium-adenium
    kesayangan saya.Menurut ilmu yang saya dapat dari para senior peradeniuman, dolomit dapat meningkatkan pH tanah
    (walaupun dulu ada juga yang mengatakan sebaliknya). Trus air hujan mempunya pH yang lebih rendah dari tanah. Saya
    padukan dua sifat tersebut agar mendapat hasil balans pada tanah.
    Pertanyaan :
    - Sudah tepatkah ekserimen dan asumsi saya di atas ?
    - Adakah takaran yang tepat untuk penggunaan dolomit untuk menetralkan air hujan (misalnya berapa kali seminggu) ?
    - Adakah cara lain yang lebih simpel atau efektif ?
    wassalaam , —Ojir—
    Sutan MRN sutan@almuslim.or.id : Hmmm..sabtu kmrn cibitung ujan deres..air ujan tak tampung digelas aqua yg sdh sy
    bersihkan dl..trus sy coba liat pH nya pake pH tester..weh kok ada di angka 6,7-6,9..barti ndak terlalu asam ato gimana
    ya??…apa pH tester sy yg ndak beres??..mohon pemadangannya. .ups..pencerahan .. tengkyu ferimats SMRN
    Zainuddin Siregar adeniuman@gmail.com : Itu artinya negeri kamu belum tercemar dong wak tan… pH mendekati air
    murni tuh (pH 7). Wak jir.. Sepertinya ga perlu la wak jir.. yang katanya “hujan asam” kalau di negara kita masih sedikit dibawah
    pH 6.. Artinya pH tsb dibanding pH tanah2 kita masih di atas. Pengapuran dengan alasan hujan asam sepertinya
    belum tepat.
    Tapi untuk alasan supply magnesium dan kalsium oke-oke saja dan jangan terlalu banyak wak ntar klenger tuh si ade.
    Sebagai bahan pembanding.. sawit umur 10 tahun cuma perlu 0.4 kg magnesium per tahun yang diperoleh dari tanah dan
    pupuk, jumlah ini setara dengan 2.5 kg dolomit.
    Kita bisa gunakan perbandingan berat tanaman untuk menghitung kebutuhannya, ibarat sawit umur 10 tahun 1 ton dan ade
    yg kita piara 0.5 kg. Jadi paling cuma 0.2 g magnesium atau setara 1.25 gr dolomit yg dia perlukan dalam setahun. Kalau ada
    rencana memberi 6 kali dalam setahun.. wajk jir bisa bagi jumlah setiap aplikasinya. Salam, zai.
    Tharie Wie althari_td@yahoo.com : Wak Sutan, pH tanah merupakan faktor utama yang mempengaruhi daya larut dan pada
    akhirnya mempengaruhi ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Umumnya nutrisi lebih banyak tersedia dalam kisaran nilai pH
    antara 6.0 - 7.0.
    Contoh : pada tanah asam, katakan di bawah 5, bukannya tanah tersebut menjadi tidak ada unsur Mg. Ada, tapi pada kondisi
    tersebut Aluminium lebih mudah larut dibanding Mg, hingga terserap tanaman.
    Hemat saya, selama pH pada kisaran 6.0 - 7.0, masih OK. Tidak perlu memaksakan menjadi 7.0. Biaya dan keuntungan tidak
    sesuai.
    Maaf, just joke ; ilmu pertanian memang masuk kelompok ilmu eksakta, tapi banyak hal ditentukan dalam suatu nilai kisaran
    /continue. Anehnya, ekonomi yang masuk kelompok ilmu sosial, lebih banyak hal ditentukan dalam suatu nilai eksak /
    diskrit.
    Contoh : pada kadar berapa ppm, Aluminium akan membuat mati tanaman ?.
    Bandingkan pertanyaan berikut, berapa unit sepatu harus diproduksi agar kita tidak bangkrut ? Break Even Point (BEP) akan
    tercapai bila sebulan bisa memproduksi dan menjual sepatu sebanyak 1.000 unit/bulan dengan harga Rp. 325.555,-. Di bawah
    itu, akan rugi dan bangkrut. Nah lho
    From: sutan : Hehe Bu Thari...dilayarnya tulisannya naik turun gt seh..ya perketikan sy niru yg dilayar tester itu..
    Eniwei sy itu bingung..kok byk yg blg kl musim ujan gini ini media tanahnya taburi pakek ndolomit..lhah kl emang pH
    segitu td msh normal buat apa lg ndolomit..Bu Thari&Bang Z tengkyu atas ingpo+tanggapannya ..Wak Tet iku kempis sing
    tak gawe suting pilm supermen anderkaper.. kekekekek.Thanks..Wassallam SMRN
    Tharie Wie althari_td@yahoo.com : Wak Sutan terjangkiti penyakit FILO (=Falling in Loving Obsession). Kalau cuman beda
    dikit, point sekian, anggap tidak beda. Apalagi skala pH dituangkan dalam skala logaritmis agar terbaca perbedaannya.
    Kecuali kalau pH tanah sampai terbaca di bawah 5, ini perlu perawatan.Bukannya salah, karena memang akan sempurna
    kalau pH tanah diperoleh nilai 7. Tapi kok jadi terobsesi banget gitoh . Beda-beda dikit ama teman never main kok wak,
    he..he..he.. Saya pernah ditanya; ” Mbak kok setelah saya coba hitung pakai gelas ukuran, takaran 1 sendok teh pupuk itu
    ternyata = 2,30 ml bukan 2,0 ml.. “Mau saya jawab, : pak kita ini hobiis adenium bukan apoteker, pasti nanti si bapak
    tersinggung. Lalu saya jawab, ” pak selama persendok teh itu tidak lebih dari 2,32 ml, jalan saja, tidak perlu ganti sendok.”
    36
    Tharie Wie
    Sutan
    MRN sutan@almuslim.or.id : Hehe Bu Thari…dilayarnya tulisannya naik turun gt seh..ya perketikan sy niru yg dilayar tester
    itu.. Eniwei sy itu bingung..kok byk yg blg kl musim ujan gini ini media tanahnya taburi pakek ndolomit..lhah kl emang pH
    segitu td msh normal buat apa lg ndolomit..Bu Thari&Bang Z tengkyu atas ingpo+tanggapannya .. SMRN
    Tharie Wie althari_td@yahoo.com
    Wak Sutan,pH tanah merupakan faktor utama yang mempengaruhi daya larut dan pada akhirnya mempengaruhi
    ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Umumnya nutrisi lebih banyak tersedia dalam kisaran nilai pH antara 6.0 -“ 7.0. Contoh :
    pada tanah asam, katakan di bawah 5, bukannya tanah tersebut menjadi tidak ada unsur Mg. Ada, tapi pada kondisi tersebut
    Aluminium lebih mudah larut dibanding Mg, hingga terserap tanaman.Hemat saya, selama pH pada kisaran 6.0 - 7.0, masih
    OK. Tidak perlu memaksakan menjadi 7.0. Biaya dan keuntungan tidak sesuai. Maaf, just joke ; ilmu pertanian memang
    masuk kelompok ilmu eksakta, tapi banyak hal ditentukan dalam suatu nilai kisaran /continue. Anehnya, ekonomi yang
    masuk kelompok ilmu sosial, lebih banyak hal ditentukan dalam suatu nilai eksak / diskrit. Contoh : pada kadar berapa
    ppm, Aluminium akan membuat mati tanaman ?. Bandingkan pertanyaan berikut, berapa unit sepatu harus diproduksi agar
    kita tidak bangkrut ? Break Even Point (BEP) akan tercapai bila sebulan bisa memproduksi dan menjual sepatu sebanyak
    1.000 unit/bulan dengan harga Rp. 325.555,-. Di bawah itu, akan rugi dan bangkrut. Nah lho. Tharie Wie
    Sutan MRN sutan@almuslim.or.id : tengkyu perimats Bu Thari atas pemadangannya. . jd jelas toh ndak perlu lg tabur
    menabur ndolomit dimusim ujan.. soalnya sy jarang banget pake ndolomit..cmn sy siram pake calcium produknya
    g***m**e(tiiit) 2mgg sekali(nek iling) biarpun sy gak tau itu kandungan calcium=ndolomit gak:D waduh wak son rek
    mentang2 sdh kembali ke habitat asal reeeek..habitat belukar.. Pesenku wak son..ojok sering2 glandhotan di uwit2..marai
    susah dicari..hehe Wassallam SMRN** wak son sms sepisan melbune ping 68..wasyiem
    Batangku...?
    Wijaya Sutanto wrote: Pren2 sekalian, he he, Saya punya batang adenium kok pade mruntul. Kayak
    bisulan tapi gak pecah2 and merembet. Apa ini penyakit ? kalo ya, obatinya pake apa ?
    Terus salah satu pohon saya pruning, kok bisa muncul bule satu batang ( asalnya redblood varigated ) mohon sekalian
    pencerahannya. Sekalian biar lagi hujan terus, dikebon ada yang mentis. gak tau namanye ape, yang penting mentis !
    Tonny wrote : Kalau yang mruntul itu kebanyakan petani bilang namanya penyakit puru batang . Kalau penyebabnya
    kemungkinan besar adalah bakteri ( coba baca baca mengenai bakteri di wikipedia ) .
    Kalau aku penanganannya aku potong yang pruntul ( atau aku kikis ) hingga bersih kemudian aku oleskan fungisida atau
    kapur sirih . Tetapi biasanya akan muncul lagi ditempat lain , mungkin permanen hilangnya ada rekan lain yang tahu
    caranya.
    Kalau 1 batang menjadi bule variegata mungkin saja om , kebetulan aku juga punya obesum dgn banyak cabang tapi ada satu
    ranting yang menjadi variegata . Kalau pikiranku ada 2 , rejeki dapat pohon unik dan 1 lagi hanya kelainan genetik . Tonny
    "Giras (ASGT)" wrote: Lha kalau yg mrunthul itu akarnya ,piye son ? cobak jelaskan yg lebih
    ngilmiah ahhh. mosok mung prunthal -prunthul terus?
    Hohoho .. Dah ketemu ngilmiahnya .. tapi jangan ditanya macem macem . tar aku bingung nih. Ini rangkuman dari aku ..
    Penyebab si pruntul itu adalah nematoda . Nematoda adalah sejenis hewan intertebrata yang bisa hidup didalam tanah ,
    tumbuhan dan sebagian adanya di air. Hidupnya nematoda gimane ?? nematoda hidup dengan memakan kandungan sel sel
    akar , batang dan daun. Nematoda ini hadir di ' hampir ' setiap tanah ( media ) dan yang membuat mereka semua sama
    adalah mereka memilih tanaman untuk mendapatkan makanan .
    Garis besarnya , nematoda menyebabkan kerusakan fisik atas akar , batang dan daun .
    Tandanya .. ya puru ( mruntul itu ) , dalam kondisi kemarau tanaman mudah layu . Nematoda ini juga memicu pathogen
    lain seperti bakteri . Contohnya nematoda puru akar ( ilmiahnya Meloidogyne incognita ) bekerja sama dgn fusarium solani
    yang menyebabkan kerusakan parah pada tanaman .
    Bisa diberantas memakai Furadan, nemacur.
    Antisipasi media .. Media dibuat steril dgn penyiraman air panas 1 - 2 hari sebelum si ade di tanam .. Siip ga tuh ngilmiahnya
    .. Tonny * nyari ngilmiah by browsing .. siapa takut
    MELEBATKAN BUNGA ADENIUM
    MELAKUKAN OKULASI
    A. Menentukan Kombinasi Okulasi
    Beberapa syarat dalam melakukan okulasi adalah:
    _ Adeniumnya berjenis sama.
    _ Diameter batang atas dan bawah yg disambung harus sempurna.
    _ Batang yang diokulasi merupakan jenis yang rajin berbunga.
    _ Jenis dan sifatnya sama.
    _ Batang bawah harus berbonggol besar.
    B. Proses Okulasi
    37
    Prosesnya biasanya sebagai berikut:
    _ Siapakan batang bawah yg tingginya 20 cm
    _ Potong batang bawah seperti huruf V
    _ Siapkan batang atas sekitar 4 cm
    _ Selipkan pangkal batang atas kebatang bawah.
    _ Ikat dan balut sambungan pakai tali plastik bening.
    _ Tutup batang atas dgn plastik
    _ Letakkan ditempat teduh
    PEMANGKASAN
    Pemangkasan dapat dilakukan kapan saja. Biasanya setelah cabang dan ranting dipangkas, tunas baru akan muncul 2-3
    minggu kemudian. Setelah 4-5 mgg, maka akan berbentuk bakalan bunga.
    PENYIRAMAN
    Sebaiknya penyiraman dilakukan secara teratur 2 hari sekali, terutama pada saat matahari terik dan setelah kena air hujan.
    Karena air hujan banyak mengandung zat asam yg bisa merusak tanaman. Penyiraman harus dilakukan hingga airnya
    menetes dari lubang didasar pot. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara jam 6 - 9 pagi atau malam hari
    setelah jam 6 malam.
    PENCAHAYAAN
    Adenium membutuhkan cahaya matahari untuk fontosintesis minim 5 jam setiap hari. Tidak demikian dengan Adenium
    yang berumur kurang dari 2 bulan. Adenium berumur 2 bulan tidak terlalu banyak membutuhkan sinar matahari karena
    poroses fotosintesisnya tidak memakan energi terlalu besar.
    PEMUPUKAN
    Pupuk yang dipakai adalah pupuk organik atau anorganik yang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pemupukan
    dilakukan sebaiknya pada pagi hari sebelum pukul 9 atau sore hari pada pukul 16.00 - 18.00.
    Hama Adenium
    HAMA
    a. Aphid
    Kutu berwarna kuning ini menyerang pucuk daun muda. daun yang terserang akan tumbuh tidak sempurna dan cenderung
    keriting. Aphid ini merupakan serangga, jadi cara membasminya adalah dgn menggunakan insektisida seperti: Ye Man Te
    atau Demiter.
    b. Nematoda
    Nematoda terdapat di media tanam yang sering dipupuk menggunakan pupuk kandang. Proses ini bisa menyebabkan
    kematian atau kekuatan akar dan tunas hilang, terbentuk luka, jaringan tanaman membengkak dan pecah. Mengatasinya dgn
    Furadan atau Nematisida DAzonet 98%.
    c. Fungus Gnat
    Fungus Gnat adalah hama yang bentuknya menyerupai nyamuk bewarna hitam. Bunga yang terkena serangan ini ditandai
    dengan bintik hitam apad kuncupnya. Lama lama bisa menyebabkan kuncup bunga tersebut akan membusuk dan layu.
    d. Root Mealy Bug
    Hama ini suka bersembunyi di media tanam yang lembab. Menyerupai kutu rambut, tapi warnanya putih. Tanaman yg
    terkena, pucuknya bisa layu.
    e. Mealy Bug
    Kutu ini berwarna putih. Sering terdapat di ketiak daun dan pucuk daun muda. Serangan kutu ini bisa membuat
    pertumbuhan pucuk menjadi abnormal. Kutu ini termaksu serangga, jadi dibasminya bisa dengan insektisida, seperti proleaf
    yg disemprotkan kebagian tanaman yg terkena serangan.
    f. Semut
    Semut sering bersarang didalam media tanam atau di bawah pot, sehingga bisa merusak akar atau tunas adenium. Semut
    bisa merusak tunas muda. Cara mencegahnya, cukup dengan merendam sebentar pot adenium ke dalam air atau
    menyiramnya dengan obat anti semut.
    g. Spider Mite
    Hama ini berwarna merah, terletak di bawah daun dan ketiak daun. Daun yang terserang bisa berwarna kusam. Harus
    dimusnakan dengan akarisida, misalnya kelthane.
    h. Thrips
    Kutu ini warnanya hitam dan cepat geraknya. Bagian yang diserang biasanya bunga yang masih kuncup. Sehingga bunga
    gagal mengembang dan menjadi kering. Karena ini merupakan serangga, cara membasminya cukup dengan insektisida,
    seperti detimer.
    PENYAKIT
    a. Busuk Akar
    Penyakit psikologis ini umumnya disebabkan penyiraman yang terlalu banyak dan sering. Bisa juga akibat musim hujan.
    Dan bukan disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus. Bisa dicegah dengan cara tidak terlalu sering menyira, media tanam,
    38
    memakai media tanam yg porous, atau memberi stryrofoam didasar pot. Juga pada musim hujan, diletakkan pada tempat yg
    tidak lembab.
    b. Layu Pucuk
    Hal ini disebabkan jamur fusarium.Bagian yang terkena adalah pucuk daun. Pucuknya akan menghitam dan membusuk.
    Bisa dicegah dengan menyemprotkan fungisida, misalnya: Penshibao ke Jun Li Guo.
    C. Popmosis
    Penyakit ini sering muncul pada musim hujan. Daun yang terserang akan berwarna coklat dan membusuk. Cara
    mengatasinya adalah menyemprotkan fungisida, seperti Penshibao Ke Jun Li Guo.
    Bakteri Erwinia Cartovora ( anthurium)
    Kalo kejadian seperti itu, hati-hati pak, bisa jadi itu Bakteri Erwinia Cartovora karena salah satu karakter "penyerangannya"
    seperti itu.
    Pendapat saya.:
    1. Buang yg busuk/patah tadi sampai ga ada lendirnya.
    2. Olesi Bacterisida Bactocyn ke bagian bekas busuk.
    3. Ganti media, bersihkan akar (Kemungkinan besar ada yg busuk), yg busuk buang.
    4. Rendam akar yg telah bersih dengan larudan Bactocyn selama kurang lebih 10-15menit.
    5. Buat racikan media se-steril mungkin terlebih dahulu (kalo perlu yg telah di siram air panas--dipake kalo udah dingin)
    6. Masukkan lagi tanaman ke pot dengan media tanam yg baru tersebut.
    7. Semprotkan larutan bactocyn ke media sampai basah, batang, daun.
    8. SImpan di tempat teduh dan jangan disiram selama seminggu dulu
    9. Jangan lupa, jangan simpan dekat-dekat dengan tanaman yg lain, "karantina" kan
    Semoga berhasil....Salam, Meki
    mitos-mitos dalam berkebun
    From: "Raharja, Sulastama" rsulastama@chevron.com To: indoadenium@yahoogroups.com ; Sebenarnya adenium itu butuh
    unusr N yang banyak atau karbohidrat yang banyak sih biar gemuk2?
    Soale di milis yang lain saya pernah baca, kalau adenium di siram dengan bayu leri, air bekas cucian beras, maka
    adneiumnay akan gemuk-gemuk dan buahnya bernas?
    Satu lagi, boleh ndak sih sebenarnya grafting di musim hujan? Katanya garfting di musim hujan banyak gagal. Klau ndak
    boleh grafting di musim hujan, kasihan dunk tukang graftingnay jadi nganggur.
    Mohon pencerahannya, salam, tomo
    Fendi Salim wrote:Adenium seperti tanaman lainnya... butuh segala jenis unsur, tidak hanya N. Grafting di musim hujan
    memang lebih banyak gagalnya... karena kondisi udara yang lebih lembab menyebabkan entres yang disambung cepat
    membusuk. salam, fendi, Sunter
    Sutan wrote : Mas Fendi & Wak Tom..msm ujan taun lalu dr beberapa graftingan hanya 1-2 aja yg jadi..dgn kondisi abis
    graft..sungkup..taruh tmpt teduh..dan tunggu..hasilnya sungguh memalukan..lbh byk yg bonyok.. hehe.
    Tp pas mau balik sby kmrn sy coba lg..krn pas di bekasi sering ujan..bedanya abis disungkup trus masukin omahplastik..kl
    ujan ndak keujanan..kl panas tetep kepanasan..eeeh kabar trakhir pagi td dr kang kebon kl dr 14 graftingan yg bonyok
    2....Alhamdulillah ada kemajuan:D..tp kok kebetulan yg gagal 2 itu yg flatgraft ya..mengapakahhh?? Tengkyu, Wassallam
    SMRN
    AH wrote : Mau Gemuk atau mau sehat Wak Tom ? hue he3x....yg jelas Gemuk tetep olah raga ya,biar berotot kayak wak
    Son perlu di beri Aminofuel he3x
    Aku kasih rendeman taikam+BS+NPK16:16:16+furadan+gula+vitsin ke seedling gemuk juga,lha taikam juga banyak N nya
    kan ? tapi kalau di kasih Urea atau pupuk Non organik N tinggi kok lebih sering modyarnya ya....gak tau kenapa ...
    Air cucian beras mengandung B1 ,B1 merangsang akar , akar banyak supply makanan ke daun jd lebih sering dan lancar ,
    kalau lancar nggak macet biasanya makanan langsung di masak , abis masak2 bagi2 ke daun dan ke seedpod
    Kalau grating di musim hujan ndak masalah kang,yg penting di tetesi dgn lilin dan di sungkup,justru tingkat kegagalan
    rendah asalkan tidak kebocoran air hujan dan angin ribut
    Grafting di musim panas malah entresnya yg sering cepat kering ....nah lho tambah bingung deh
    Tukang grafting kalo nganggur paling nyabutin rumput di pot kang ...hue he3x
    Vetsin+gula itu untuk maemnya bakteri Ang ,krn aku kan bikin rendeman taikam pakai BS (biosugih) atau pun bisa juga
    pakai EM4 ,jd bakterinya lebih buanyakkkk dan bisa boster ke adeniumnya.Besok mau coba bikin compost tea ,juga
    menggunakan bakteri juga .....ktnya bagus utk memerangi jamur dan bakteri yg merugikan di media....jd nggak perlu pakai
    fungisida dan bakterisida yg bukan organik lah.
    Yg di tetesi lilin itu sambungannya kalo Vgraft /flat graft di bagian atasnya/potongan. Salam A.H
    From: indoadenium@yahoogroups.com on behalf of Tharie Wie : Pertumbuhan sel tanaman lebih ke arah memanjang
    (vertikal). Bayangkan kalau porsi vertikal dan lateral sama besar. Seberapa besar diamater pohon talok yang ada dikebun
    omah ijo jadinya ?.
    39
    Belum lagi bila kita ingat pertumbuhan tanaman adalah pertumbuhan sel yang sambung menyambung. Sel yang satu
    tumbuh memanjang sampai batas tertentu berhenti, dilanjut pertumbuhan lateral, dan pertumbuhan memanjang generasi sel
    berikut di atasnya (SAM), demikian seterusnya. Di tanaman ada pertambahan sel.
    Beda dengan manusia atau binatang, sel tumbuh secara bersama secara proporsional dari bayi sampai mati.. Sel tangan sejak
    bayi tidak ganti-ganti, yang itu-itu saja, hanya bertambah ukuran dimensinya. Tidak ada pertambahan sel, kecuali sel darah,
    atau penggantian bagian yang rusak (itupun terbatas, tangan putus ya sudah) .
    Manusia bisa dibuat kurus-gemuk-kurus lagi. Kalau gemuk, semua ikut gemuk, tangan-kaki-kepala bareng gemuknya.
    Tanaman tidak begitu. Batang bawah gemuk, tengah bisa kurus, atas gemuk lagi, tergantung kondisi nutrisi saat
    pertumbuhan di tempat itu berlangsung. Tanaman yang terlanjur gemuk tidak bisa di treatment ”sedot lemak” agar nampak
    kurus. Dan sebaliknya yang kurus tidak bisa disuapi gizi tinggi agar gemuk. Yang ada, hanya tindakan koreksi. Potong
    bagian yang tidak kita kehendaki. Sadis kan ?
    Bicara gemuk pada adenium adalah bicara proporsi pertumbuhan antara dimensi vertikal dan lateral. Mau pilih tinggi
    langsing, sedang-sedang saja, atau “ndekmu”–pendek lemu ?
    Metode yang tersedia adalah :
    Kurangi pupuk : pertumbuhan ke arah atas lambat, sangat kompak, daun kecil, internode rapat
    Pupuk moderate : pertumbuhan ke arah atas sedang, terlihat kompak, daun sedang, jarak internode sedang
    Pupuk berlebih : pertumbuhan ke arah atas cepat, terlihat langsing, daun besar-besar, jarak internode panjang (gejala
    etiolasi atau ukulensi).
    Pilihan ada di tangan kita masing-masing tentunya. Dan untuk adenium banyak yang pilih dikisaran “pemupukan
    moderate” plus-minus. Bagaimana aplikasi di lapangan ?
    Kurangi konsentrasi pupuk (ppm per liter)
    Batasi penggunaan mineral yang mendorong pertumbuhan memanjang.
    Tambahkan penggunaan mineral yang menghambat pertumbuhan memanjang
    Belum lagi kalau dikaitkan dengan jenis media, belum lagi kalau terkait dengan kultur tanaman-menanam kita. Aplikasi
    pemupukan menjadi sangat beragam. Masih tergantung pula denga fase pertumbuhan tanaman. Untuk seedling tentu beda
    dengan yang dewasa.
    Tentang tambahan2 molekul ukuran raksasa seperti karbohidrat, vitamin, dll, hemat saya antara manfaat dan ongkosnya
    kagak nyambung jack……! Supaya jangan berkata “tidak ada gunanya” ke tanaman secara langsung.
    Bukankah tanaman justru seharusnya menghasilkan karbohidrat dan vitamin untuk keperluan kita ? Saya masih melihat
    subyektivitas saat memakai zat dimaksud. Apa yang secara “in vitro” ada manfaatnya, belum tentu cocok diaplikasikan
    secara “in vivo”.
    Ada rekan lain yang dapat menambahkan ? Mungkin saya ketinggalan kereta….. tharie Wie
    Jangan grafting sambil berhujan-hujan, barangkali lebih tepat.
    Di musim panas, graftingan jangan disiram air sebelum diikat dan dibungkus.
    arabicum from Kunciran
    On 11/22/07, howardi wrote: Dua bulan lalu masih segede HP, sekarang sudah 2 kalinya. Memang
    saya tidak pakai pasir malang untuk bagian penutup media, jadinya kalau disiram sekam nya terbang kena daun.
    Mengenai kutu merah seudash dibasmi pakai Curacon atas saran mas Toni waktu minggu lalu ke Bdg.
    Media saya pakai sekam bakar campur kascing 1:1. Pupuk saya pakai slow release dasn disiram Ajinomoto biar tambah
    gurih, hasilnya daun gomplok dan bonggolnya itu yang gak tahan...
    From: a. rachmat : tanya dunk mas howardi ...knapa pakai ajinomoto ...trus ukuran nya
    berapa ,thank's.
    From: howardi howardit@yahoo.com : Masalah Ajinomoto ini saya tidak tahu apakah bisa dipertanggungjawabk an secara
    ilmiah atau tidak, namun berdasarkan pengalaman orang tua dan beberapa teman, memang ajinomoto bisa mejadikan
    tanaman bertambah subur. Pemberiannya cukup ditabur di atas media secukupnya saja, sekitar setengah sendok teh untuk 1
    pot tanaman dengan bonggol kelas A.
    Ada juga yang menggunakan air sisa cucian beras atau air sisa cucian daging.
    Air cucian sabun dari produk sabun cuci tertentu juga ternyata ada yang bisa digunakan untuk pupuk. Saya tidak sebut
    namanya karena tidak boleh promosi disini ya.BTW, Ajinomoto nama merk dagang juga ya?
    Untuk Kascing (kotoran cacimng), pelihara sendiri cacingnya di rumah kalau boleh sama istri, kalau geli lihat cacing, lebih
    baik beli saja Kascing nya.selamat mencoba.
    Kris wrote : Sekedar nambahin aja : Ajinomoto / MSG itu saat ini byk di buat dari ekstrak ikan/ daging. Menurut
    saya kandungan ekstrak tsb mempunyai nilai N (nutrient) yg tinggi. Kandungan tersebut memang sgt baik utk tanaman. pls
    CMIIW. yg jadi pertanyaan : Bagus mana nutrient dari MSG dengan nutrient yg ada di pupuk NPK( N tinggi) ?? Kris
    40
    Adeniumku layu lemas
    aden nium wrote: tolong dong, adeniumku yang ukuran besar kok, pada busuk harus di berikan
    pupuk apa biar bonggi kesayanganku tetap utuh dan cantik. kalo musim hujan begini yang baik diberikan paupuk apa ya.
    biar dia tidak busuk ? tolong dong solusinya
    Harduki wrote : Cabut dan bersihkan akar. Setelah bersih rendam dgn Larutan Dolomit (+-2jam). Hipotesa saya Dolomit
    untuk menetralisir Asam yang berlebihan. Kering anginkan (+-12jam). Rendam dengan roton F (+-1jam). Baru tanam kembali
    dgn media yg super poros. Pasir malang + sekam bakar + dolomit sedikit.
    Siram B1 pada btg. tanaman, bukan pada media. Agar sisa air terserap di media sehingga media tdk becek.
    Metode ini berhasil pada 12 Pachy Cress saya yang hampir bsk gara2 ditinggal mudik,(kehujanan padahal media ber Coco
    Peat)
    Media penyebab busuk akar biasanya ada Coco Peat. Coco peat sangat asam kalo terlalu basah. akan menggangu proses
    penyerapan pupuk dr media ke tanaman. Salah-salah malah busuk.

1 comments:

  1. PROxyz mengatakan...

    Memang sebagai petani kita harus belajar menanggulangi hama biar bisa panen