• Curhat Adenium 2007 Bab 4 : Kreatifitas dan grafting

    4. KREATIFITAS & GRAFTING
    Micro Grafting
    pasca grafting
    Hello, udah 1 minggu graftingan saya, batang atas dapat dari pak Adi (terima kasih pak adi). setelah tiba dirumah habis
    dinas ke luar daerah, ada beberapa pohon udah pada keluar tunas kecil. yang mau di tanyakan, udah siapkan pohon tersebut
    di buka penutup plastik batang atasnya. dan udah boleh kah di kasih sinar matahari, sekarang di simpan di lorong yang
    tidak kena sinar matahari tapi mendapat cahaya yang terang. terima kasih
    Salam, Fansul
    ;;;;;;
    Usia grafting lebih dari 1 minggu belum muncul tunas belum tentu menjadi tanda kegagalan grafting.
    Kegagalan grafting yang paling mudah dilihat adalah terjadinya kebusukan pada stem/batang bagian atas.
    Selain itu penguapan yang terlalu besar juga menyebabkan batang atas menjadi kering dan menyusut.
    Pengikatan sambungan yang terlalu kencang juga dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan tunas pada batang atas.
    Sebaliknya, pengikatan yang kurang juga menyebabkan tidak menyatunya batang atas & bawah secara sempurna.
    Selama batang atas tidak busuk dan kering, masih ada harapan berhasilnya proses grafting. Seperti yang diajarkan para
    Suhu, biasanya untuk merangsang kecepatan & banyaknya pertumbuhan tunas
    dapat dibantu dengan mengoleskan sitokinin pada batang atas.
    Moga dapat membantu, Salam, bagus

    Tetes lilin
    From: Himawan Nugroho . Ini kemarin saya belajar graft setelah selesai gfting kemudian saya mengolesi fungisida. Lalu
    ditunggu beberapa saat agar olesan tersebut kering, setelah kering saya tetesi sama lilin dengan maksud biar potongan
    tersebut kena air tetap terlindungi. Hal yang tak terduga ternyata susah sekali lilin tersebut menempel bekas potongan dahan
    adenium tersebut. Meskipun berhasil lengket tapi batangya kotor (belum lagi tangan ketetesan lilin panas, ternyata panas
    juga ya...)banget bekas tetesan lilin, pokoknya bopeng abis dah...belum lagi noda hitamnya. Mau gak mau saya titili sedikitsedikit
    dan pelan-pelan biar tidak melukai rantingnya. Ehh setelah selesai dengan acara titil menitil, rupanya tangan ini gak
    bisa diam juga saya mencoba-coba menitil bekas potongan yang ditetesi lilin tadi dan hasilnya memang mudah dititil juga
    jadi kesimpulannya tetesan lilin tersebut tidak melengket erat diatas potongan tadi. Jadi yag saya ingin tanyakan adakah para
    suhu disini mempunyai trik yang praktis bagaimana menetesi potongan ranting adenium agar rapi dan melengket
    erat.Terima kasih atas informasinya3
    ;------------
    3
    singgih dewanto wrote:
    Saya juga memakai lilin setelah grafting, so far hasilnya lebih bagus daripada dibiarin aja, potongan jadi lebih rapi, tidak ada
    bekas kerut. Selama ini nggak masalah tuh nempelin lilin ke bekas potongan, sekali tetes juga nempel kok, cuma memang
    saya nggak mengolesi fungisida di bekas potongan.
    Boleh juga tuh idenya bang Hafid, praktis juga. Tapi dengan jumlah koleksi saya yg nggak banyak, kadang belum tentu ada
    yg berbunga, apalagi bunganya bagus sayang metiknya.
    ; --------
    Ada 2 cara ...
    1. cara Koh Fendi. Setahu saya , Cara Lau tze ( apaan sih artinya ? ) Fendi setelah melakukan Prunning batang , Om fendi
    mengambil sedikit kelopak bunga dan menempelkannya ke bekas luka potongan . Menurut Guru Fendi (panggilannya
    Berubah rubah ya ?? ) , Dgn cara ini tunas baru akan lebih cepat muncul dan banyak . Hubungannya kemana ?? wah saya
    juga ndak tau tuh ..
    2. Cara saya ..
    Kalau saya cukup menggunakan wrapping plastik . Ada tapinya nih , kalau potongannya tidak rata , biasanya akan menjadi
    tempat bersarangnya embun karena masih ada sedikit rongga. Caranya Potong batang sedikit sekali berbentuk kerucut
    sehingga tidak ada rongga yang tersisa , tarik kertas wrapping dari atas kebawah . Jangan takut tunas tidak akan tumbuh
    karena tertahan wrapping plastik, mereka akan menembus keluar wrapping plastik .
    Regards Tonny - www.adesidjo.com
    Sharing Pandangan Mata ( Grafting )
    ermi.herawati" wrote:
    Ceritanya waktu week end kemarin saya jalan2 cari adenium murah (kali aja ada, karena di Malang katanya jauh lebih murah
    dari Surabaya) dan melihat ada yang sedang grafting. Seperti biasa, batang bawah memakai lokal, batang atas macam2. Saya
    melihat sebelum batang atas disambung ke batang bawah, batang atas diberi getah dari bekas potongan batang bawah
    (lokal), waktu saya tanya, katanya karena batang atas getahnya sudah habis (tidak langsung di-grafting). Dan menurut orang
    itu semua graftingannya jadi (99,9%). Saya jadi ingat cerita salah satu rekan di milis ini ada yang grafting Lovina tapi tidak
    jadi karena kehabisan getah. Apakah cara tersebut bisa dipakai dan bagaimana pengaruhnya terhadap hasil grafting
    misalnya bunganya berubah dll. Mohon penjelasan rekan2, para pakar, para suhu Adeniumania. Terima kasih sebelumnya.
    ;------
    Jeng ermi ,
    Berdasarkan pengalaman , Penyebab gagalnya grafting itu ada beberapa faktor ( maaf nih ya , aku ga bisa jelasin pakai
    bahasa bahasa ilmiah ) :
    1. Pemilihan scion / batang atas yang terlalu muda
    Pemilihan batang atas yang terlalu muda , biasanya rentan dgn cuaca kering atau panas. Sehingga saat cuaca panas terik
    membakar kepala kita nihhhh , scion mengering.
    2. Pada saat mengikat ke dua scion atat dan bawah .
    Biasanya ini yang puallinnggg sering terjadi , kebanyakan yang menggunakan plastik . Pada saat mengikat , luka ditutup
    rapat tanpa ada sirkulasi udara. Hal ini " menurut " saya sangat riskan karena " jika " ada jarak untuk ruang hampa diantara
    sambuang tsb , maka ada peluang untuk terjadinya embun. Anggap saja batang bawah diameter 3 Cm , atas 2 Cm . Maka
    ruang kosong menggunaka n V graft adalah sekitar 1 cm . Di area luka ini rentan dgn terjadinya kebusukan krn air yang
    terkumpul dari embun di ruang kosong akan mengenai luka dan menyebabkan terjadinya jamur dan busuk .
    Ps. Beda dgn flat grafting , kalau flat grafting justru harus rapat , tapi tetap tanpa ruang udara kosong .
    3. Alat yang digunakan tidak steril
    Alat alat yang digunakan juga menjadi salah satu faktor.
    4. Plastik yang digunakan untuk mengurangi kelembapan .
    Penjelasannya hampir sama dgn no. 2 , namun kalau yang ini biasanya ikatan plastik penutup di ikat tepat di area luka
    grafting , sehingga uap / embun / whatever deh namanya , turun mengenai luka .Jamuran lagiiii , busuk lagiiii...
    5. Kurang mengikat .
    Ini juga penyebab biasa terjadi , Pada saat menyisipkan batang atas dgn batang bawah , kurang rapat atau kurang kuat
    menempel .
    6. Kurang doa ..
    Nah kalau yang ini apalagi nihhhh .. hehehehe... doanya kurang sebelum grafting .. hehehehe..
    Kalau tekhnik getah seperti itu menurutku hanya membantu agar batang atas dan batang bawah lebih rekat walaupun saya
    belum pernah mencoba .
    4
    Intinya adalah kalau grafting ingin berhasil , luka jangan sampai terkena air , Pemilihan batang yang tepat , penempatan
    yang tepat . Sah sah saja sehabis di grafting diletakkan di tempat terik , tapi batang atas harus yang sudah cukup matang .
    Tandanya apa .. nah yang training kemarin dah pada tau tuhhh .. hayoooo .. adik adik ,.... tanda tanda batang siap grafting
    seperti apa ? ( mau tau nih , janjinya ga pada pelit ilmu .. ) hayooo.. seperti apa .. berhadiah permen .
    Ok dehhhh.... met mencoba ...
    Regards
    Tonny - www.adesidjo.com
    Micro grafting
    Teman-teman, saya mau minta tips
    dong untuk obesum variagata nih... 3
    minggu yang lalu saya beli biji
    obesium varigata red flower, biji
    berkecambah dengan baik. sekarang
    ini tingginya sudah 10 cm dengan
    pertumbuhan daun ke 3. Lokasi
    pembenihan tempatnya teduh, tidak
    terkena matahari langsung. Bibit
    Masalah yang muncul adalah: daun
    1 mulai layu dan menghitam, trus
    rontok. apakah ada tips khusus
    dalam perlakuan benih ini ? irwan
    sie
    Mas Irwin & Rekan-rekan, Untuk variagata jenis albino cara termudah dan termurah lakukan “micrografting” segera setelah
    benih tumbuh (attachment A). Atau ditumbuhkan pada media bernutrisi siap pakai seperti halnya kultur jaringan. Hanya
    saja mungkin yang ini agak mahal dan repot. Untuk varigata seperti attachment B, mungkin masih bisa ditumbuhkan dalam
    media biasa. Perbanyak unsur N, dan unsur micro Fe serta Mg agar kloropil terbentuk dulu. Nanti setelah pohon agak besar
    dan kuat pakai pupuk biasa lagi. Atau mungkin yang di “Sumur Batu” bisa menjelaskan cara lain ? Bagaimana dengan HP
    varigatanya ? Tharie Wie
    Weleh-weleh, opo meneh iki "MicroGrafting" .... hebat deh mbak Thari ini ... bisa juga ya ternyata pohon sekecil itu
    ditempelin ke tanaman dewasa.
    1. Sebelum berekperimen mohon dijelaskan manfaat dari micrografting ini?
    2. Apa nanti hasilnya nggak 'njendol' ya soalnya yg ditempel kan bonggol?
    3. Berapa umur minimal entres?
    //Singgih
    Mas Singgih & Rekan-rekan, Albino terjadi karena tidak berkloropil, hingga tidak dapat berfotosintesa. Umumnya benih
    albino umur 2 minggu akan mati, segera setelah cadangan makanan habis. Untuk itu perlu dicarikan “inang” yang dapat
    memberi makan. Istilah micro-grafting cuman biar kelihatan lebih keren aja mas. Prinsip sama dengan grafting biasa. Tharie
    Wie
    Kelebihan dan kekurangan V Graft dan Flat graft
    1. Menyambung/grafting
    Berikut saran saya :
    - root stock (batang bawah) harus sehat (ditandai dengan getah yg bening dan banyak saat dipotong, luka bersih tanpa warna
    kecoklatan, cukup tua namun jangan terlalu tua. sebagai pedoman, warna sudah agak abu-abu, bergaris abu-abu. Batang
    sambungan (scion) harus sehat (sama ciri spt atas) dan jangan terlalu muda, scion muda lebih mudah busuk.
    5
    - peralatan harus bersih (steril), cuci dan lap dengan alkohol 70% kemudian bakar sebentar dengan api biru (mancis) untuk
    menghilangkan sisa alkohol.
    - gunakan pisau tajam stainless stell dan disarankan yang tipis tapi kuat, jika terlalu tebal, sayatan agak tertekan saat
    dipotong, permukaan luka bisa rusak.
    - sayat kedua bagian dengan ukuran yg tepat, dengan sekali sayatan. sayatan yang berulang, kemungkinan gagal tinggi.
    - sayat bagian root stock terlebih dahulu (bentuk IVI ) dan biarkan sisa sayatan ditempatnya, baru kemudian sayat scion
    bentuk V pada alas yang bersih (mis tissue). Buang sisa potongan di rootstock dan serta-merta sambungkan scion dan
    rootstock, usahakan bagian tengah kedua bagian tepat menyatu (agar sambungan bagus), tahan dan ikat dengan baik
    (jangan terlalu kuat, jangan longgar). Gunakan bahan pengikat dari plastik kantong gula yang digunting memanjang dan
    ditipiskan dengan cara ditarik-tarik sebelum digunakan. Mulai lilit dari bawah dan diteruskan melilit ke arah atas.
    Tujuannya agar air tidak masuk ke luka sambungan jika ada rembesan air dari dalam kantong (uap air). Jika terbalik dari
    atas ke bawah, air yang merembes masuk ke luka.. maaf tak ada gambar (just imagine).
    - saat mengikat usahakan sambungan jangan goyah atau tergencet, lepas.. hal ini mempertinggi kegagalan.
    - ada rekan yang menyarankan membersihkan dan memberi fungisida dosis rendah pada kedua batang sebelum dipotong,
    ide bagus, patut dicoba. Saya belum pernah melakukan hal ini, toh keberhasilan cukup tinggi.
    - pastikan ikatan cukup baik, biasa saya tes dengan menyentuh/ menggoyang sedikit ujung sambungan, jika semua batang
    bawah ikut goyang berarti sambungan cukup baik.
    - sungkup dengan plastik es-mambo, beri udara yg cukup dengan meniup dibantu pipet, kemudian ikat.
    - letakkan di tempat yg agak teduh. Jika sambungan pada bonggol besar dan susah dipindah, sungkup ditambah dengan
    amplop coklat, untuk mengurangi intensitas matahari.
    - jika sambungan berhasil, dalam masa 14 hari tunas sudah muncul dan sungkup sudah bisa dibuka, bisa dipindah ke tempat
    terbuka.
    - buang tunas kecil jika tumbuh dari batang bawah tepat dibawah sambungan, tunas asli batang bawah bisa mendominasi
    pertumbuhan sambungan, menyebabkan sambungan gagal.
    2. Cara grafting
    Jika sudah berhasil, bapak bisa coba nyambung cara sesuka hati, bisa V, rata (kedua ujung sambungan rata), batang bawah
    hanya dibelah, sambungan miring atau serong, sambungan double, triple, kwartet atau cara sesuka bapak. Apapun
    metodanya, prinsipnya kedua permukaan sambungan harus tepat bertemu. Sambung miring sering sy buat untuk
    menyambung batang yg besar untuk memperbaiki percabangan. Jika dilakukan cara V di tengah batang besar, bisa merusak
    penampilan jika sambungan gagal. Sambung serong ini sama prinsip dengan yang rata (flat), caranya menyayat serong calon
    cabang dan menyayat tipis pada batang yang akan disambung.. Dengan cara ini, bila sambungan gagal, pada batang hanya
    tertinggal sedikit luka. Happy grafting !
    3. Pengalaman menyerbuki adenium
    Saya mulai mencoba lagi teknik2 yang ditulis di-buku2, artikel di internet, milis pada Feb 2006, setelah sebelumnya udah
    bosan karena gak pernah berhasil. Mulai perhatikan bunganya dan melihat2 isinya, melakukan experiment, menandai yang
    mana cara ini, yang mana cara itu, wong cuma korban bunganya saja koq, pelan-pelan akan tahu bagaimana sebenarnya cara
    yg tepat. Pertama hanya 10-15 persen yang berhasil, penyerbukan sudah jadi, polong masih sering rontok bahkan 2 pot
    merana dan akhirnya mati. Belajar dari kesalahan, lama-lama tahu bagaimana cara yg efisien dan efektif. Happy pollinating !
    Zai
    ;---------
    Untuk V Grafting jelas membutuhkan entres lebih banyak & lebih panjang dari Flat graft . Jika di V graft kita bisa membuat 1
    Pohon Graftingan dgn entres seukuran X misalnya , Di flat graft bisa menjadi 2 - 4 Pohon grafting karena Flat graft dilakukan
    dgn menghitung mata atau internode ( titik tumbuh) . kalau mau pakai 1 internode , silahkan .. mau 2 ya silahkan .
    V graft jelas mengikat dgn lebih baik dari Flat graft karena area yang nantinya akan menjadi satu dgn entres bawah lebih
    luas daya ikatnya . Namun saya sudah membukti-kan bahwa V graft dan Flat graft daya ikat dan daya sambungnya sama
    6
    kuat . Jelas saya lakukan dgn pohon yang di graft dgn cara keduanya dgn usia sambung sekitar 4 bulanan dgn cara
    mengangkatnya dgn meme-gang scion atas dan keduanya sama kuat ( media masih ada ) .
    Daya tumbuhnya juga hampir sama , malah menurut saya lebih cepat Flat Graft . Faktor entress atas juga berpengaruh .
    Entress atas dgn tingkat slow grow jelas akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan tunas.
    Hasil akhirnya kalau menurutku .. sama sama bagus , tapi aku memberikan nilai lebih untuk si flat graft . Pemilihan size
    entres atas dan bawah sangat penting untuk hasil yang maksimal . Untuk flat , pilih entres dgn ukuran sama , tapi ini juga
    tergantung pertumbuhan si entress yang disambung . Jika entress atas adalah arabicum, bawah obesum .. ya sama saja ..
    nantinya akan seperti wortel . Flat graft entress atas harus berdiameter lebih kecil dari entres bawah.
    Kekurangannya .. Flat graft tidak bisa dilakukan untuk menyambung entres berpucuk tunas , V graft bisa. V graft tidak
    memerlukan ikatan yang kuat untuk menyambung , Flat graft membutuhkan sedikit ikatan yang lebih kuat , NAMUN
    tergantung muda atau tidaknya si entres.
    Faktor kegagalan .. Semua Faktor kegagalan pada intinya hampir sama ,
    -karena adanya ruang hampa yang dapat memicu munculnya penguapan yang diakhiri dgn menumpuknya embun .
    - Usia Entres
    - Kebersihan alat yang digunakan Berikut dgn ketajaman alat potong ( ini sangat penting .. harus tajam )
    - Faktor kelembapan .. Terlalu lembab , jamur akan muncul karena terjadi pengembunan yang berlebih , Terlalu kering ..
    entress muda akan dehidrasi atau kehilangan kadar airnya .
    Flat Graft lebih susah ? .. wah tidak juga tuh .. beberapa orang yang belajar ke gubuk stone well dalam sekali belajar
    langsung berhasil. Kan sudah dikasih tau faktor kegagalannya karena apa, dan tricknya .
    Silahkan dipilih .. V graft atau Flat Graft .. sama bagusnya kok . Lebih dan kurangnya mohon dikoreksi .. namanya juga
    petani celana bolong . Eyang Kakung Sekarang bajunya ikutan bolong .. nasibbb
    grafting pake power glue
    Ini ada aku yg mirip2 mas.. boehmianum yang digraft mirip2 mas andree buat.. scionnya kecill aja.. Sengaja ? bukan.. itu
    aslinya scion panjang.. saat sambungan dah kuat ujung mengering.. terpaksa dipotong hingga sisa dikit aja.. surprise.. tunas
    tumbuh.. Salam… Zai
    ;----------------------
    Kalo saya pakek flat graft ala kadarnya..cmn pakek selotip kecil(+potongan raffia kl diperlukan) buat nahan biar gak
    goyang..tp Alhamdulillah dr beberapa kali flat graft(ga inget & wegah ngitung brp kali) cmn 2x gagal krn air embun
    ndrodosnya ke permukaan batang bwh jd busuk..
    Kebetulan inget ada yg lg sy grafting..mdh2an gambare jelas.
    Wassallam. Sutan MR
    ;-----------------
    7
    Mas Irwan, kalau sambungan mau lebih sempurna, sebaiknya saat akan menyambung entresnya agak ditekan ke arah batang
    bawah (utk menghindarai ciran lem mengisi ke kambium). Setelah itu cantumkan 2 atau 3 titik cairan lem sebagai pegangan
    antara entres & batang bawah sambil tetap ditekan dan ditiup agar lem cepat kering. Kalau sdh yakin pertautannya
    sempurna (tdk ada celah antara batang atas dan bawah) baru pinggiran sambungan ditutup dengan lem lagi. Rgds. Pras
    ;------------------
    Multi Stem From OMAH IJO
    Beruntung kalau biji adenium yang kita semai, tumbuh
    menjadi adenium dengan sosok bagus. Boleh nyombong
    dikit yach, (saya tanam dari biji tanggal 28 Nov 2004,
    crossbreed Morodoklok +Harry Porter). Yang perlu
    digarisbawahi bukan warna bunga yang putih (original
    white . …gitu looh), tapi munculnya banyak stem (batang
    utama) dari caudex. Mungkin multi stem tersebut akibat
    genetis dari sononya .. ya ? Butuh pemahaman genetika
    tanaman nich… saya kurang paham… ada yang tahu ?
    Silakan ditambahkan ya rekan-rekan . Don’t worry, be
    happy, berikut tip dan trik untuk membuat adenium kita
    bisa “multi stem”, even secara genetis adenium tersebut
    berbatang tunggal. (lihat file : Upik Abu jadi Cinderella)
    Trik tersebut berhasil saya lakukan sejak 6 bulan lalu. PGR
    yang saya gunakan auxine berupa Indole-3-butyric-acid,
    sedang sitokinin berupa trans-Zeatin Riboside.
    Mulai 3 bulan lalu, saya coba-coba gunakan larutan X atau Y yang jauh lebih murah, sebagai pengganti PGR. Hasilnya
    memuaskan juga, meski masih kalah bila memakai PGR. Sengaja tidak saya sebutkan merk X dan Y untuk meng-hindari
    iklan gratis, tetapi bagi yang ingin tahu bisa lewat japri.
    Selamat bereksperimen... Salam, Thari.
    Upik abu jadi Cinderella
    Siapkan seedling adenium umur 1-2 bulan. Pohon sehat merupakan dasar pemilihan untuk keberhasilan proses
    percabangan.
    1. Siapkan gunting, alkohol, dan tissue (bagi yang merasa perlu)
    2. Tatap seedling dan renungkan sebentar, sebab ini kali terakhir pertemuan dengannya sebelum berubah menjadi
    “cinderella”
    3. Potong pucuk pertumbuhan seedling, minimal di bawah ketiak daun (internode) kedua.
    4. Gunakan tissue untuk mengusap airmata yang meleleh di pipi (jangan lupa cuci tangan dulu, getah adenium bisa
    menimbulkan iritasi kulit).
    5. Spray selama 5 hari berturut-turut dengan campuran auksin + sitokinin.
    6. Atau spray selama 10 – 14 hari berturut-turut, bila menggunakan larutan X atau Y
    7. Pada hari ke 7 mata tunas mulai muncul dan tumbuh dari ketiak daun.
    8. Lakukan pemupukan dengan konsentrasi unsur N dan P tinggi, agar tunas baru tumbuh dengan subur.
    9. Seedling menjadi “cinderela” dalam waktu 1 - 2 bulan sejak pemotongan pucuk pertumbuhan.
    question multistem
    Bu Thari,....PGR itu apa sih?....Lalu larutan X & Y nya itu apa juga?....Boleh bagi-bagi informasinya? Terima kasih... (Oni C.
    Andoko)
    Mbak Thari saya tertarik dengan larutan X dan Y. Mohon infonya. Salam (Triwidodo)
    Bu Thari, jadinya bagus ya kaya jenis cabang seribu. benar2 unik. Boleh nanya dikit ya bu..kalau dipruning pucuk apakah
    pertumbuhannya akan lebih lambat daripada yang ngga di pruning? auxine dan sitokinin itu gunanya buat apa ya bu?
    8
    apakah penggunaannya dicampur 50:50? cairan x dan y yang bisa digunakan untuk pengganti auxine dan sitokinin,
    mereknya apa bu? makasih banyak ya bu untuk masukannya. ( Lucky )
    Menarik Mbak Thari artikelnya, kalau boleh diinformasikan:
    1. Penggunaan ZPT seperti Indole-3-butyric-acid dan trans-Zeatin Riboside itu takaran berapa (pakai PPM..?)? ada gak
    dipasaran dgn merek dagang tertentu? pake dicampur dgn aquades ya sebelum aplikasi? dan bagaimana cara aplikasinya?
    (mohon maaf nih elementer banget pertanyaannya, soalnya aku ini cuman dosen fisip yang hobbies tanaman hias).
    2. Merek X dan Y itu apa mbak? apa ada dijual dipasaran bebas? Dan bagaimana juga aplikasinya.
    Aku punya pengalaman menggunakan ZPT yang mengandung sitokinin yaitu Novelgro yg disemprotkan ke- seedling yang
    baru tumbuh. Hasilnya dari 60 yg diaplikasi ada kalo gak salah 9 atau 10 yg multistem (selebihnya tunggal), cuman gak
    serimbun foto yang mbak upload. jumlah cabang antara 2 s/d 5 saja, namun lambat sekali pertumbuhannya (nutrisi harus
    dibagi 'kali ya) dibanding dengan yg tunggal.
    Salam, ( Lutfi A.Syah )
    He3x.....makasih mbak Thari untuk tambahan artikelnya,kebetulan aku dikasih ama temen bibit biji adenium 400 bh,aku mau
    coba tanam dan semai hari minggu besok dan mengikuti petunjuk mbak Thari. Yang ingin aku tanyakan PGR itu singkatane
    opo yo mbak ? PGR yang digunakan auxine berupa Indole-3-butyric-acid, sedang sitokinin berupa trans-Zeatin Riboside itu
    bisa di dapat dimana? mahal nggak untuk meraciknya? boleh saya diajari untuk membuatnya nggak mbak? Soale aku
    kepikiran .....kalo adenium bisa multistem,jangan2 kalo di gunakan juga pada media aglaonema bisa menumbuhkan calon2
    anakan atau tunas.....he3x , trus merk X dan Y itu merk apa sih mbak Thari? Regards (Andri – Pamulang)
    Mbak Thari dimana dapetin bahan kimia tersebut? Mungkin rekan2 adeniumania banyak yg belum paham material tsb.
    Mohon info lebih jauh.Trims... (Argy)
    Mbak Thari, wah, keren juga tuh adenium multi stem-nya. Yg multi stem itu umurnya berapa bulan? Kok endut banget ya??
    Juga seedling yang di foto "Nanam benih ala omah ijo". Endut2 semua. Berapa bulan tuh umurnya untuk seedling yg di
    gambar bawah? Ngiri deh ngelihatnya... Punyaku gak se-endut itu.... Oh ya, PGR tuh apaan sih? Pupuk ya? Maklum....
    awam niih.. Belinya di mana? Apa toko khusus pupuk (kayak Trubus), toko bahan kimia, atau di hypermarket ada? Eh, kalo
    boleh tahu, larutan X 'n Y yg mbak Thari gunakan apa? Bisa dibeli bebas di toko bahan kimia kah? Terus, takarannya gimana?
    Saya jadi tertarik mencoba nih. Boleh dong bagi-bagi ilmu....Selama ini nyoba bertanam adenium dengan sistem organik aja
    nih... jadinya ya seedling-nya gak endut2 deh...Thanks before ( Farika )
    Kalau boleh, mau nanya nama larutan X & Y yg dipakai mbak Thari. Dan juga apakah larutan tsb bisa diaplikasikan ke
    adenium dewasa dan yg berumur 2 bulan ? Dan utk cepet ngembang dan memperbesar bonggol menggunakan hormon apa ?
    Maaf pertanyaannya borongan, krn adenium saya kok gak bisa seger-2 spt koleksi omah ijo yg walaupun kecil-2 tp
    bonggolnya udah terbentuk. ( Saptono )
    answer multistem
    PGR itu apa ?
    PGR singkatan dari Plant Growth Regulators atau Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Ada pula yang menyebut sebagai Plant
    Hormone.
    Fungsi PGR adalah memprakasai (berujud pesan-pesan kimiawi) aktivitas sel tanaman untuk melakukan atau tidak
    melakukan suatu kegiatan tertentu. PGR diproduksi oleh tanaman yang bersangkutan atas pengaruh kondisi lingkungan
    dimana tanaman berada.
    Jenis-jenis PGR antara lain :
    a. Growth Hormone : auxine (IBA) , cytokinin (CK)
    b. Stress Hormone : gibberellins (GA), ethylene (ET)
    c. Synchronizer Hormone : absicic acid (ABA), salicylic acid (SA)
    9
    Auxine dan cytokinin itu apa ?
    Auxine dan CK diproduksi oleh tanaman manakala kondisi lingkungan tumbuhnya berlimpah nutirisi (tersedia nutirisi lebih
    dari yang dibutuhkan tanaman untuk sekedar bertahan hidup).
    Bila ketersediaan gula atau karbohidrat melimpah, tanaman akan memproduksi auxine. Sedang pada saat ketersediaan air
    dan mineral melimpah, tanaman akan memproduksi CK.
    Auxine banyak dijumpai pada daun/pucuk muda, karena disanalah tempat pembentukan gula terjadi. CK banyak dijumpai
    pada akar tanaman, karena disanalah keberadaan mineral dan air.
    Fungsi dari PGR tersebut di atas, antara lain :
    Auxine Memprakasai pemanjangan sel, Merangsang pertumbuhan akar, etc. …..
    Cytokinin Memprakasai pembelahan sel, Merangsang pertumbuhan tunas samping, etc. …..
    Bagaimana penggunaan PGR?
    Penggunaan PGR dapat dilakukan dengan dioleskan, dicelupkan, atau dispraykan, mana yang praktis dan efisien. Untuk
    merangsang multi stem pada adenium, saya menggunakan campuran cytokine konsentrasi 10 ppm (10 per sejuta bagian)
    dengan auxine konsentrasi 0.2 ppm (2 per sepuluh juta bagian).
    Dimana PGR dapat diperoleh?
    PGR saya beli secara online dari Biosyth (www.biosyth.com). Perusahaan-perusahaan lainnya a.l. Sigma-Aldrich Co
    (www.sigmaaldrich.com), atau Apollo Scientific. Ltd (www.apolloscientific.co.uk ), dan Research Product International Corp
    ( www.rpicorp.com,)
    Kalau dipruning pucuk apakah pertumbuhannya akan jadi lebih lambat daripada yang tidak dipruning pucuk ?
    Tergantung perlakuan. Pemotongan pucuk yang dibarengi dengan pemberian nutrisi dan mineral yang baik, efek
    perlambatan pertumbuhan kurang lebih 1 bulan. Setelah itu normal kembali.
    Larutan X dan Y itu apa ?
    Larutan x dan y yang saya pergunakan berupa novelgrow dan atonik. Pemakaian seperti dosis pada label, selama 10 hari
    berturut dibarengi pupuk NPK (1: 2: 2) dosis Nitrogen = 100 ppm per bulan.
    Novelgro saya pakai karena di dalamnya terkandung PGR cytokinine dan gliberelin (kata produsennya). Sedang Atonik
    mengandung mineral-mineral (kata produsennya) yang mempercepat metabolisme tanaman. Jenis larutan atau pupuk lain
    yang mengandung cytokinin dan giberelin dengan merek dagang Green Asri Bunga Buah, Green Asri Flower up. Namun
    yang terakhir ini saya belum pernah mencobanya
    C. Question Artikel MULTISTEM
    Thanks banget mbak Thari atas artikelnya. Sungguh beruntung aku ikut milis ini, dapat pengetahuan yang di share rekanrekan
    milis seperti mbak yang mau berbagi ilmunya. Namun meskipun demikian, masih boleh kan mengajukan pertanyaan
    lanjutan dari sebelumnya, yakni:
    1. Auxin (IBA) bentuknya adalah larutan dengan ukuran dalam gram dan cytokinin (6BAP) berbentuk powder/kristal juga
    dalam ukuran gram. Bagaimana cara membuat konsentrasi seperti yg mbak gunakan, katakanlah misalnya untuk aplikasi
    spray dan dioleskan?
    2. Jika misalnya dgn aplikasi spray apakah pake air biasa atau khusus (misalnya hrs air yg bebas dari mineral2 lainnya?
    3. Jika dgn cara diolesi dicampur dgn bahan apa? kalau gak salah dilab kimia, biasanya sih dicampur dgn lanolin. Kalau
    mbak Thari gunakan apa?
    4. Inti pertanyaannya adalah bagaimana cara menakarnya dan cara mencampur bahan lainnya?
    10
    Sorry mbak Thari kalo pertanyaanya sepertinya berulang-ulang. So itu semua karena gak ngerti lho mbak, tapi pengen nyoba
    karena penasaran. Berkembangnya ilmu itu kan berangkat dari rasa penasaran. Setuju mbak? Oke deh thanks banget
    responnya. Salam, Lutfi A.syah
    C. Answer Artikel MULTISTEM
    Pada intinya untuk membuat larutan X dengan konsentrasi 1 ppm, dilakukan dengan jalan melarutkan bahan X dimaksud :
    1. 1 miligram bahan X dengan 1 liter bahan pelarut
    2. 1 gram bahan X dengan 1000 liter bahan pelarut
    3. 1 kilo gram bahan X dengan 1000.000 bahan pelarut
    Untuk membuat campuran cytokinin 10 ppm dengan auxine 0.2 ppm :
    - Saya encerkan 50 mg cytokinin (powder) dengan 5 cc aceton dan dicampur dengan air biasa (telah dimasak) sebanyak 495
    cc. Hingga terbentuk larutan stock dengan kadar cytokinin 100 ppm.
    Saat saya butuh larutan cytokinin kadar 10 ppm, tinggal mencampurkan larutan stock tersebut dengan air (tidak perlu masak
    karena langsung digunakan) sebanyak 100/ 10 = 10 kali larutan stock.
    - Demikian pula untuk auxine, saya buat larutan stock kadar auxine 1000 ppm, dengan melarutkan auxine 1 gram (powder)
    dengan 5 cc aceton, kemudian dicampur air masak sebanyak 995 cc liter.
    Saat saya butuh, larutan auxiene 0.2 ppm, tinggal mecampurkan larutan stock tersebut dengan air (tidak perlu masak karena
    langsung digunakan) sebanyak 1000/0.2 = 5000 kali larutan stock
    Saya sekarang sedang mencoba cara baru sehubungan dengan “lanoline”. Saya campurkan 5 mg cytokinin + 2 cc aceton
    dengan 100 gram lanoline (dipanaskan dulu biar cair). Setelah bahan memadat kembali (cytokinin dengan kadar 50 ppm.
    Kadar cytokinin sengaja saya tingkatkan 5 kali dibanding cara spray), saya oleskan pada ujung seedling yang telah dipotong
    pucuknya. Agar tidak terganggu air atau air hujan, ujung yang telah diolesi saya tutup dengan bekas kapsul obat yang telah
    dibuka. Perlakuan auxine dengan kadar 0.2 ppm saya spraykan ke seedling dimaksud. Cara ini kelihatannya lebih murah.
    Salam,Thari – Omah Ijo Jogjakarta
    Tracking....
    Dikumpulkan oleh : dody.andreas@cortado.com
    From: Rex Febrianto. klo diameter 2 cm itu cabangnya bisa ditracking blom?? yang kedua klo graftingan bisa ditracking
    nggak ya?
    henkykurniawan@pertamina.com. Bisa pak Rex….lemaskan dulu dengan cara tidak disiram selama ± 3-5 hari.Setelah itu baru
    di tracking atau double tracking atau menggunakan kawat bonsai.
    Berikut foto “dari masa ke masa” graftingan si Sexy Leopard.
    􀂃 Awalnya saya bentuk arah percabangannya menggunakan kawat bonsai….jangan lupa tentukan “Sudut Pandang Bagian
    Depan”nya.
    􀂃 Setelah arah ranting terbentuk……selanjutnya = Pruning.
    􀂃 Saat pruning, usahakan titik potong berada diatas arah mata tunas yang nantinya akan tumbuh sesuai imaginasi kita.
    􀂃 Ada 3 hal yang penting yaitu : Sabar-sabar dan Sabar…itulah kunci utk menanti hasilnya.
    􀂃 Setelah 6-10 bulan kita amati sambil dikoreksi lagi arah ranting-rantingnya….mudah-mudahan bentuknya menjadi Top
    markotop dan Good MarsoGood…he..he…koyo Basuki wae.
    Keterangan Foto :
    􀂃 Dahan yang menjulang tepat di tengah-tengah (sebagai poros) awalnya sengaja tidak saya potong karena diameternya
    lebih kecil.
    􀂃 4 dahan samping saya potong…. akhirnya dahan yang di Tengah tumbuh pesat… .diameternya mem-besar mengimbangi 4
    dahan yang lain.
    􀂃 Setelah diameter imbang…dahan bagian tengah saya potong utk memunculkan percabangan.
    􀂃 Pada saat pruning usahakan dahan sudah berwarna keputihan supaya memunculkan percabangan…..jika masih berwarna
    hijau yang terjadi adalah hanya pembelokan arah tumbuh tetapi tidak bercabang.
    Semoga Bermanfaat.....Kembali ke Laptoooooooop.
    setek batang'
    From: ohduit ohduit
    Mohon informasi kepada rekan2 bagaimana cara memperbanyak dengan stek . karena selama ini saya selalu gagal.
    Apakah ukuran batang utk stek ada minimalnya .. saya selalu busuk di bawah .Biasanya potongan cabang saya keringkan
    sehari setelah itu saya tanam di media sekam dan pasir dan disiram sampai lembab. tp beberapa hari bukannya tumbuh
    tunas tapi bag bawahnya busuk ...
    12
    Dicky Andryanto wrote: lha wong disiram ..ya lembab dan busuk akhirnya mas.....biarin aja dulu 7 hari
    tanpa air, gak mati kok.
    Saya biasanya kalau nyetek daunnya jangan dibuangsemua dan yang ada tunas daunnya, trus kalau nancepin ke tanah agak
    dalem. Biasanya saya pake media kompos, sekam bkr dan tanah subur. Tanah jangan terlalu basah n jangan kering
    kerontang. Sinar matahari 50-60% atau dibawah pohon. Hasil setekan dari bekas rootstock hasilnya bagus2 lho bahkan bisa
    lebih bagus dari bonggol asalnya. rgds,Teto
    Membuat Lampion
    Bang Argy, Mencoba menjawab :
    1. Apakah memungkinkan jika batang dibelah lebih dari 4?
    sangat memungkinkan, asal batang cukup besar utk di buat proporsional
    2. Bagaimana membentuk lampion yg optimal (lebih cembung tapi tidak mematikan pohon dan tidak patah). Faktor panjang
    sayatan dan alat pengganjal mungkin sangat berpengaruh ya..CMIIW.
    bener bang, panjang sayatan dan besar alat pengganjal berpengaruh ke besar cembungnya lampion
    3. Alat pengganjal apa yg terbaik (bola kertas/plastik, stirofoam, karton etc..)
    terbaik bahan pengganjal dari styrofoam karena tidak menimbulkan luka yg tdk perlu pada batang, dan aplikasinya lebih
    mudah. jangan lupa mengoleskan fungisida pada bekas sayatan, buat antibiotiknya
    silakan ditambahkan, jika ada yang kurang. Rgds. RMD
    How to prepare and maintain plants before joining the contest?
    choochart@hotmail.com wrote : Hi Adenium Lovers; Usually we prepare and maintain plants at least 3-4 months before
    contest begin. Here below are things we have to focus based on my experiences.
    1. Flower preparation, (20% points)
    - Flowers have to be bloom all as much as they can. The trick I did is to reduce watering for a week and then use the flower
    liquid fertilizer watering instead. One more thing, flowers should be fresh and not yellow or almost fall down. Flowers
    should fully bloom in bunch forms on the top of each branch or also bloom circularly balance all of trunk (This depend on
    hybrid bloom characters). The advantaged plant for this item is RCN, you know well.
    http://www.siamadenium.com/images/april%2021,07/RCN_mother.jpg
    2. Caudex, Trunk and Branch (30%)
    This part is pretty higher score especially with symmetrically balance.
    - The main middle stem is to be short and bigger than other sided branches. The main stem is also surrounded with the side
    branches like Crown and Pagoda (Depending on natural plant form or hybrid). For example, PMK is monument or tower
    style and consist of many bunches of flowers on the top. PNW is muscular form with distributed flowers around branch.
    RCN, ha ha ha, flowers bloom every branch even around stems come from buds.
    For Thai Socotranum will treated differently eg; Golden Crown: Big base root and caudex, short trunk, 2 branch layers from
    main stems and also many branches paralleled with the earth; Petch Ban Na: Higher trunk with big main stem decorated
    with side branches.
    - Branches must not be cut or trained to make them differently from natural form but it’s fine if the wound is dry for long or
    almost the same as their mother skin.
    - Branch joints are also important, more joints more score. Mostly from RCN or Black Arabicum especially RCN plant sown
    from seeds harvested from mother plant will be clearly seen.
    http://www.siamadenium.com/images/april%2021,07/PBN_mother.jpg
    http://www.siamadenium.com/images/april%2021,07/PNW_Dwarf_contest.jpg
    3. Leaves (10%)
    - The color of leaves should be healthy, fresh green, no yellow and no burnt from disease or insecticide. The leaves can also
    represent the hybrid origination. More TRUE hybrid close to mother plant you will be get more score. Some mixed hybrid is
    good as well especially PNW mixed with RCN or RCN+PMK. Mostly I like to use PNW or mixed PNW to put in the contest
    because she is very easy to maintain the Dwarf and Contest form: Muscular branch and big flat caudex.
    4. Root Section (10%)
    - Caudex skin should be bright or shining , no wound, scratch or sun burnt. Putting more chemical fertilizer can make the
    caudex skin not fresh, please be careful using it.
    13
    - The condition of caudex and root must be healthy and succulent, not wrinkle or soft .
    - Root should be spread out like spider, flat base style and strong. This different between Thai Socotranum and Arabicum
    because Thai Socotranum we like to show the root and caudex so mostly contest players like to lift it up as much as they can
    from the media and make it looks like “Mountain” style unlike Arabicums.
    5. Misc part (5%)
    - Pot (pot should be matched with plant style), for instance, chubby and short plant should be used shallow and wide pot.
    - Plant should be positioned in the center of pot
    - Media should be clean and no grass covered with media.
    Thanks a lot and feel free to ask me if you have comment. Cheers, Choochart S
    Induce branching
    To induce branching, pinch the top of seedlings at about 3-4 month-old, then apply a thin layer of lanolin containing BA
    (benzyl adenine). BA is a synthetic cytokinin, a plant growth regulator. In this experiment, I used lanolin containing 4% BA,
    but I think you can use much less than that. Normally, a minute amount of BA ( about 1 ppm) is used in tissue culture to
    induce shoot formation. In the pictures below, 2-month old seedlings were treated with BA, and the pictures were taken at 2
    months after treatment. You can spray plant with GA (gibberellic acid) after shoot initiation to stimulate stem elongation
    (plant in the middle right).
    These are close-up pictures of some BA-treated adeniums
    14
    Cangkok
    Ibu Maria, saya pernah cangkok Adenium, pada prisipnya bisa karena saya pernah mencobanya, dan sekarang akarnya udah
    agak besar, kalau udah siap repoting nanti sy foto saya sebarkan ke milis hasil akar dari cangkokan.
    adapun langkah-langkah yang yg sy laksanakan yaitu :
    1. Pilih batang adenium yg sdh tua
    2. siapkan peralatan (cutter/pisau graft, alkohol,bawang putih)
    3. lumuri cutter/pisau graft dengan alkohol (70%)
    4. Kuliti kulit btg adenium (teknik pengkulitan seperti mencangkok mangga,jambu dll) dengan tinggi +/- 15 cm (kuliti pelanpelan
    sampai kedalaman di kambium.
    5. setelah pengulitan selesai lumuri (oles2) btg yg telah di kelupas dengan bawang putih (fungisida), tutup dengan plastik
    biarkan 2 hr
    6. lumuri bagian atas yg dikelupas dengan perangsang akar (hanya bagian atas batas pengulitan untuk mengeluarkan akar)
    7. siapkan sekam+cocopeat (non pu puk) & plastik untuk mencangkok
    8. setelah terikat lobangi plastik beberapa bagian, untuk penyerapan air
    9. siram plastik 2x sehari (bisa menggunakan botol infus yg di injek ke plastik jadi tidak perlu di siram lagi)
    9. biarkan +/- 2 minggu, jika akar udah kelihatan di plastik baru di potong
    10. perlakuan penanaman seperti penanaman ADE baru
    11. selamat mencoba
    NB: nunggu akar besar agak lama, bisa 1,5 thn baru kelihatan
    Wak SON ** Salam KKS**
    Sambung Mata Tunas
    From rohmad (rochmad@bsu.co.id) : Rekans, Di PSM II kemaren saya sempatkan share satu teknik grafting yang belum
    pernah saya coba sebelumnya, dengan rasa bersalah karena telah berani menshare teknik yang belum dipraktekkan sendiri
    & rasa penasaran yang belum tuntas, hari minggu nya saya mencoba teknik grafting "sambung mata" tsb.
    Saya pribadi tidak merekomendasikan teknik sambung mata dilakukan, karena hal-hal yang menurut nalar saya masih
    merupakan PR tersendiri, yaitu :
    1. Saya tidak tahu dan belum dapat membedakan antara mata tunas "hidup" atau yang "mati"
    2. Dengan sedikitnya entres berikut mata tunas tersambung, kemungkinan gagalnya akan semakin tinggi, bisa jadi kering
    atau membusuk lebih cepat dr normal grafting.
    Jika kedua PR saya tersebut bisa terjawab, teknik grafting sambung mata tunas mungkin bisa jadi andalan kaum hobbiis &
    bakulis, karena gak perlu motong entres panjang2 utk membuat satu grafted plant. Berikut foto dokumentasi grafting
    sambung mata tunas 2 titik & flat graft 1 titik sebagai bandingannya dalam satu seedling. Mudah2an ketiga graftingan
    jadi. Sebaiknya saya tunggu saja. rgds, RMD
    KM. Yasa (adeniumaniamember@yahoo.co.id) wrote : Wah....terima kasih buat idenya Bang Rochmad.Yg ada diotak biasanya
    sambung mata tunas disamping batang. Yg ini model " V " Permukaan kontaknya jadi lebih luas dan berarti asupan
    makanannya lebih banyak.
    15
    Coba cari mata tunasnya yg sudah mentil/nonjol. Akan lebih cepat tumbuhnya. Kalau masih rata, yg nggak disambung aja
    belum tentu jadi tunas apalagi yg sambungan. (CMIIW) Begitukan logikanya.
    Argy wrote : Mas Rochmad, Nice experiment. PR satu lagi adalah apakah teknik SMT dengan V-graft seperti gambar tsb kalo
    berhasil akan menghasilkan sambungan yang smooth and mulus, karena bahan entresnya sangat minim.
    Saran saya sambung mata tunas lebih baik pakai cara tempel mata tunas, yaitu kulit batang yg bertunas di kerat (biasanya
    berbentuk segi empat) kemudian ditransplantasilan ke batang pohon yg lain dengan ukuran keratan yang sama. Mirip
    operasi plastik. Cuman tumbuh tunasnya bakal kesamping, jadi nggak memenuhi pakem adenium, yang cenderung nyari
    bentuk yg nge-broom.
    Tomo wrote : di halaman 202 buku adenium bunga2 terbaik terbitan trubus 2007 digambar juga mengenai sambung mata
    tunas. Di halaman sebelumnya di tuliskan,
    "Selain dengan entres, terdapat bagian lain yang bisa digunakan sebagai bahan sambung, yaitu matatunas. Tujuannya
    memperbanyak varietas baru secara masal. Sayangnya teknik ini memerlukan waktu sambung lebih lama ketimbang
    sambung dengan entres . Perbedaan waktu pertumbuhan tunas sekitar 2 minggu lebih."
    Rekans,
    Sambung mata tunas yang saya share tempo hari, terlampir foto yg saya take tadi pagi dgn hasil :
    • Satu titik grafting sambung mata sdh tumbuh, dan satu titik lagi mengering aias gagal
    • Satu titik flat grafting muncul tanda2 tumbuh tunas, separo entres membusuk, mungkin krn treatment krg bagus.
    saya pakai entres yg tidak terlalu muda & tidak terlalu tua, tapi cukup keras entresnya, pada saat menyambung spt metode V
    graft saja, cuman lebih hati2 krn terlalu tipis/sedikit jadi gampang luka & jgn sampai "mrucut" saat mengikatnya.
    J. P. Marthin Sibarani" wrote: Hmm... klu gitu bisa segera dilakukan percobaan sambung mata
    tunas nih. Cuman yang pengen saya tanyakan ke para shuh dan master semua.. khususnya untuk flat grafting kenapa susah
    sekali ya? percobaan saya yang ke 4 dengan jumlah 10 entres yang dimulai tanggl 23/7/2007, tadi pagi saya lihat (tanggal
    2/08/2007) sepertinya mengalami pembusukan juga entresnya. Belum menunjukkan adanya pertumbuhan mata tunas yang
    significan.
    Percobaan kali ini luka entres saya tutup dengan kapur sirih/sebelumnya dibiarkan 1 jam supaya luka menegering
    sendirinya. Semua persyaratan melakuakn entres sudah dilakukan (hygenitas dan perlengkapan yang tajam). Potongan bisa
    dikatakan cukup lurus karena dilihat sambungan bawah dan entres sudah cukup rapat.
    Yang saya hadapi sekarang adalah pembusukan entres dari sebelah atas. Apakah ini dikarenakan adanya tekanan yang
    terlalku kencang sewaktu mengikat entres atau bagaimana ya? Karena sewaktu PSM2 diinformasikan untuk mengikat entres
    sampai tidak bergerak (tapi tidak sampai merusak entres tentunya).
    Kendala ini yang saya hadapi selama melakukan percobaan 2, 3, 4, yang hasilnya (2 = 100% gagal, 3 = 100%. 4 = sedang
    menunggu membuka cungkup paling lambat sekitar tanggal 5 agustus nanti). Yang mengherankan saya pada pertama kali
    mencoba (sekitar tahun lalu) ada beberapa yang berhasil dari 7 batang, berhasil 3 yang tumbuh tetapi 1 dengan kondisi
    separoh entres busuk dan mengering walaupun mata tunas berhasil tumbuh. Kondisi pengikatan pada waktu itu
    menggunakan 2 lembar irisan plastik es seukuran lebar 0.5 cm diposisikan bersilangan (kondisi tekanan sepertinya cukup
    seimbang (cuman kendala yang dihadapi rada sulit mengatur tekanan ikatan entres).
    Ada tidak ya, suhu, master, guru, yang sudah melakukan flat grafting dalam jumlah yang cukup banyak (yah katakanlah
    untuk produksi). Berapa persen tingkat keberhasilannya? ada kiat khusus tidak untuk meningkatkan tingkat
    keberhasilannya?
    Mungkin ini yang mengakibatkan flat grafting kurang disukai karena tingkat keberhasilannya jauh lebih kecil dibanding
    dengan v grafting?
    indies@rocketmail.com wrote : Coba sharing ya , cuma dari pengalaman aja .. Batang yang akan di tempel makin fresh makin
    bagus . Tidak perlu diberi kapur sirih ataupun kelopak bunga sebelum di tempel untuk mengurangi kegagalan . Jika getah
    16
    yang keluar terlalu banyak , cukup di lap dgn tissue . Satukan entress atas dgn bawahan , Tarikan tidak perlu kuat maupun
    terlalu kuat . Cukup menempel dan jika coba digoyahkan tidak bergerak maka sudah
    bisa dikatakan siap dilakukan pengikatan.
    Tekanan tidak perlu terlalu kencang karena pada nantinya kedua batang tersebut akan
    menyatu dan ada tekanan dari bawah yang menekan ke atas sehingga jika ikatannya /
    tekanannya terlalu kencang , bisa dibayangkan berarti tekanan yang ada akan
    bertambah .
    Biasanya , entress bagian atas membusuk dikarenakan telat membuka ikatan. karena
    tekanan dari bonggi bawah sudah makin kuat . Ikatan sudah bisa dibuka pada hari ke 9
    - 11.
    Jika terjadi pembusukan 1/5 dari batang atau baru pada sisi atas entress , masih bisa
    diselamatkan . Potong bagian yang busuk atau bersihkan , kalau yang ini baru saat tepat
    digunakan .. pakai kapur sirih . Buka sungkup terlebih dulu sekitar 1 jam , sungkup
    lagi . Selama mata tunas masih ada , masih ada kemungkinan tumbuh .
    Batang / entress muda , biasanya rentan busuk sisi atas ' jika ' kita terlalu bersemangat
    melakukan tekanan karena masih tergolong lunak.
    Terkadang dari pengalamanku , faktor ketajaman pisau cukup berpengaruh . Jika
    ketajaman pisau kurang , biasanya ( kata ilmiahnya kalo ga salah jaringannya ) akan rusak .
    Bisa di test , coba potong entres dgn pisau yang tidak terlalu tajam , intip luka
    potongannya . Biasanya ada sedikit rongga terkoyak atau terlihat adanya tekanan ,
    bukan potongan .
    Selebihnya harus senyum saat melakukannya sambil membayangkan kumpul bareng
    sambil guyon di Psm 1 Psm 2 maupun kunciran gathering .
    gunturgeni@yahoo.com wrote : All Adeniummania, khususnya peserta PSM II . Berikut
    saya sampaikan hasil flat grafting lovina yang didemokan oleh Mas Wlidan.Dari dua
    flat grafting dua duanya tumbuh, hanya yang satu agak lambat, karena tunas tumbuh
    tepat pada platik pengikat (atas). Semoga gambar ini memberikan semangat untuk
    teman teman yang akan mempraktekan flat grafting, selamt buat mas Wildan, selamat
    buat Arman dapat lovina.......................
    Buat mas Sigit pse jangan komentar lagi, nanti tak pulangin ke pohon. Brgds. Arman
    1 upik abu jadi 2 cinderela....
    From dadang_jusron@yahoo.com : Dears Adeniumania.... Mau bagi-bagi informasi nih. Buat teman-teman yang lagi berniat
    menjadikan bibit adeniumnya dari Upik Abu menjadi Cinderela (artikelnya Mbak Thari di situs kebonkembang) sebaiknya
    potongan atasnya jangan dibuang.
    Beberapa waktu yang lalu (kurang lebih saat di milis membahas soal Cinderelanya Mbak Thari), saya iseng mencoba metode
    Mbak Thari (Thanks Mbak.., cuma gak pake pupuk-pupukan, hehehe...). Kebetulan waktu itu ada bibit sekitar umur 3 bulan
    (kayaknya sih tingginya +/- 10 cm) dan saya potong kira 3-4 daun (atau bekas daun yang rontok) dari bawah.
    Potongannya iseng aku tancepin ke pot yang sama (maklum gak punya pot lebih, lagian iseng kok, hehehe...).
    Ternyata dari potongan itu ada beberapa yang yang hidup, dan yang bikin suprise adalah waktu hari minggu kemarin saya
    pindahin ke pot lain ternyata dari adenium yang berasal dari potongan malah punya bonggol bagus lebih bagus dari yang
    asli. Kalo yang asli bonggolnya bulat biasa, yang hasil tancepan malah punya 3 bonggol...!!!
    So, teman-teman... Saran saya kalo mau bikin upik abunya jadi Cinderela, potongannya tancepin juga, jangan dibuang.
    Karena satu saat nanti upik abu tidak hanya berubah jadi 1 cinderela tapi jadi 2 cinderela. Selamat mencoba....
    Formasi Arabicum
    Tatok Herdijanto wrote: dear all, para pakar adenium...m au tanya lagi nih seputar Arabicum, Kapan / pada
    umur berapa bulan (tahun) bibit arabicum (dari biji) membentuk formasi dengan banyak cabang, soalnya biji Arabicum saya
    umur 3 bln tumbuhnya seperti biji yang lain hanya satu cabang saja keatas.
    17
    Tonny wrote : Untuk usia arabicum 3 Bln . percabangan memang baru satu ( biasanya ) . Hampir sama halnya dgn bibit yang
    lain spt obesum maupun swazicum . Kalau somalense memang tumbuh dgn 1 cabang yang sangat panjang .. itu juga
    biasanya lhoo ... Kalau percabangan normal , sekitar 6 bulanan sudah tumbuh cabang baru dgn syarat suplai makanannya
    teratur . Nah untuk membentuk formasi arabicum , bisa dimulai dari sekarang ( jika sudah tumbuh kurang lebih 6 - 8 lembar
    daun ) dgn pemberian pupuk berkadar P tinggi dan juga penyiraman teratur menggunakan pupuk yang mengandung boron
    dan cytokinin . Cytokinin ini adalah hormon untuk merangsang pertumbuhan cabang. Memberi pupuknya cukup
    seperempat atau setengah dari takaran yang dianjurkan. Sedikit namun teratur ... Atau dgn mencoba metode mbak thari "
    upik abu menjadi cinderella " . Selamat mencoba . Tonny
    Pruning Akar - Mitos atau keharusan?
    Thomas Widyarsono wrote: Dear Bonggier, Sering ketika kita mau re-pot-ing kita
    jumpai banyak banget akar rambutnya. Kalau dari teori yang pernah tak baca dan juga hasil dari cit cat sana sini, anjurannya
    jangan lupa bersihkan akar rambutnya supaya bisa memacu pembesaran akar utama. Sedangkan akar rambut (ini kata pakar
    lho) numbuh karena kurang nutrisi di media sehingga akar harus extra keras mencari nutrisi dengan mengeluarkan
    akar akar rambut tersebut. Pertanyaannya :
    Benarkah kita harus membersihkan/mempruning akar rambut dalam proses pembesaran Bonggi?
    Benarkah kelebihan akar rambut menghambat pertumbuhan Bonggi?
    Benarkah kekurangan Nutrisi pada media memacu pertumbuhan akar rambut?
    Mitos jangan ganti Pot sebelum pot pecah atau bonggol memenuhi pot sampai media keangkat, benarkah?
    Mitos lagi, Pot kegedean bisa memicu pertumbuhan akar rambut. Benarkah?
    Demikian uneg uneg saya pagi ini, mudah mudahan mendapat pencerahan. Salam Bonggol, Thomas
    Bonggi = Bonggol Indonesia, Bonggier eq. with slanker, Klanis, Aremania, Adeniumania etc. etc
    From: Rex Febrianto : Bonggmans... Dab Thomas Klo sy beranggapan itu bukan motis karena itu udah sy praktekkan
    beberapa bulan belakangan setelah dapat wejangan dari para DR (HC) di adeniummania...
    1.Akar rambut memang harus dibersihkan karena dapat mengganggu pertumbuhan akar yang diinginkan utk dibesarkan.
    2. Iya, karena logikanya makanan yang disimpan oleh akar adenium akan nyebar keakar-akar rambut. Walaupun nantinya
    seiring dgn waktu akar2 rambut itu akan membesar tapi akan memakan waktu yg lumayan lama. Jd akar rambut dibersihkan
    dan dilakukannya seleksi akar itu untuk memangkas waktu pembesaran bonggol akar.
    3. Nah ini sy gak tau...waktu pelajaran ini sy bolos maaf...Tp adenium sy sebelum dilakukan seleksi akar memang banyak
    akar rambutnya walaupun dipupuk per 3 hari.
    4. Ini cuman biar irit pot aja Dab...karena memang pertumbuhan akar/bonggol adenium itu cenderung keatas dan
    kebawah...klo sy menganggap idealnya diameter pot 3 kali diameter bonggol.
    5. Kalo ini saya mengganggap gak ada hubungannya. Selain itu juga pot gede tidak mempercepat pertumbuhan bonggol dan
    akar.
    Catatan waktu dpt pelajaran ttg akar sy cuman sampe sini...kalo salah ya di maafkan, kalo kurang ya ditambahkan..klo
    kelebihan ya rejeki...namanya juga manusia... tengkiyu…… Febri
    asik_76@yahoo.co.id wrote : Dear rekan .. .Buat akar serabut (kecil) biasanya cuman saya seleksi sesuai "wangsit" buat proses
    pembentukan akar biar sesuai aja n rapi ... Lagi pula akar serabut juga buat bantu akar utama dalam pencarian sumber nutrisi
    si adenium ... Makin banyak akar makin deras arus suplai makanan .. toh bonggol makin membesar ...ini kejadian saat
    bongkar bonggol yg saya pendam lebih dari 3 bulan yang lalu ... pada gondrong tuh bonggolnya ... Buat repotting sebaiknya
    gitu ... logikanya kalo ukuran tanaman makin besar maka asupan makanannya juga besar yang berarti membutuhkan
    perluasana lahan baru ato pot yang lebih besar ... biasanya 3 x ukuran bonggol (itu kalo saya lho) Lagi pula penggantian
    18
    media paling nggak menjamin media tetap steril dari penyakit n pasokan makanan lebih banyak lagi dan segarrrrrrrr
    Kalo pot yang kebesaran bikin akar serabut banyak ???? ... kalo saya sih tergantung medianya aja ... cukup ngggak buat
    kebutuhan tanaman. Lagian akar serabut nggak bisa ditahan pertumbuhannya ... tanamankan punya cara sendiri buat penuhi
    "perut"nya .... Kayak manusia ajalah .... udah ada gawean tetap masih cari sampingan buat dapur tetep ngebul .... he he he
    Maap kalo ada yg salah n mohon koreksi dari para senior, guru n sesepuh sekalian ...
    ;==================== ( new file ) =====================
    FENOMENA ADENIUM BUNGA HITAM
    Oleh Tharie Wie - Omahijo
    Dan sesuai catatan saya, ada beberapa nama varian bunga adenium yang diidentikkan dengan
    adenium hitam tersebut, seperti Breeders (India), Apolo (Taiwan), dari Indonesia muncul namanama
    seperti Gothic, Red Jardine, Sun Red, dan Ma Baker.
    Komentar hobiis dan pakar adenium di tanah air pun beragam menanggapi kemunculan bungabunga
    hitam tersebut. Namun umumnya ada nada kekecewaan tersirat di dalamnya. Kita simak
    sejenak komentar itu : Sayang, karakter warna hitam tidak stabil. Itu tidak benar-benar hitam,
    tapi “black red”. Itu turunan “black ruby”. Mutasi yang tidak sempurna, karena warna hitam
    masih berubah menjadi warna merah. Hati-hati ada pemalsuan bunga hitam, dan sebagainya,
    dan sebagainya..
    Kemarin, ada sahabat dari Medan menanyakan komentar saya menganggapi fenomena
    adenium hitam di Indonesia. Meski saya tahu bahwa sebenarnya sahabat ini adalah “master”
    adenium di Indonesia (dan pasti beliau sudah punya jawabannya), saya coba memberanikan diri ikut berkomentar. Dengan
    harapan ada kritik dan saran dari beliau, dari para pakar adenium di Indonesia, serta rekan-rekan pecinta adenium lainnya.
    Demi menambah dan memperluas khasanah pengetahuan saya perihal adenium, itu pasti.
    Tidak ada bunga berwarna hitam, Sepanjang pengetahuan dan ingatan saya, sampai saat ini tidak ada bunga yang berwarna
    hitam di dunia ini. Bagaimana dengan si Pandurata anggrek hitam, atau sebangsa bunga krisan berwarna hitam ? Mereka itu
    tetap bukan bunga berwarna hitam, walau memang ada berkesan hitam. Demikian pula adanya dengan adenium berbunga
    hitam tersebut di atas, mereka tidak berwarna hitam.
    Sekali lagi, tidak ada bunga di dunia ini yang berwarna hitam. Mengapa demikian ? Karena di dalam sel tanaman tidak
    pernah dikenal adanya pigmen berwarna hitam. Lalu mengapa sampai timbul kesan warna hitam pada bunga ?
    Warna bunga yang teramati mata, ditentukan oleh kombinasi warna pigmen yang terdapat di dalam sel bunga. Baik pigmen
    yang terdapat pada vacuola (rongga sel berisi air/getah tanaman) maupun pada cairan sel atau plastid sel bunga.
    Ada lebih dari 50 macam pigmen dengan masing-masing warna dikenal pada tanaman, yang secara umum kemudian
    dikelompokan dalam tiga kelompok besar pigmen, yaitu antosianin, karoten, dan kloropil.
    Antosianin bertanggung jawab terhadap warna pink sampai dengan violet, dijumpai pada vacuola bunga, larut dalam air
    atau getah tanaman (“sap”), sensitip terhadap pengaruh keasaman sel bunga. Contoh kelompok pigmen ini, flavonol (warna
    kuning – pink), pelargonidin (merah), delpinidin (biru), dan cianidin (merah ungu).
    Keroten pemberi warna kuning sampai dengan orange, dijumpai pada chromoplas dalam palstid sel, larut dalam lemak,
    tidak sensitip terhadap keasaman sel.
    Kloropil pemberi warna hijau, dijumpai pada kloroplas dalam plastid sel yang fungsi utamanya adalah untuk kepentingan
    fotosintesa tanaman.
    Dari deretan pigmen-pigmen warna tersebut di atas, tidak ada dijumpai pigmen warna hitam pada bunga. Lalu bagaimana
    dengan kesan warna hitam yang muncul pada adenium? Dari mana datangnya ? Mutasikah ?
    Pernahkan kita mengamati warna permen coklat yang berwarna cooookkkkklllllaaaatttt ……. sekali ? Karena terlalu coklat,
    permen coklat tersebut sampai di mata kita menjadi seperti berkesan berwarna hitam. Atau ada beberapa benda lain yang
    berwarna merah-ungu yang uuuuunnngggguuuuu …. sekalii. Warna biru yang biiiiiirrrruuu … sekali. Karena terlalu dan
    terlalu ungu, terlalu biru ………. memberi kanampakan hitam bagi mata kita. Ini terjadi karena mata kita memang sangat
    lemah dalam hal separasi warna.
    Mengapa ada coklat yang cooookkkkklllllaaaatttt ……. sekali ? Intensitas, jawabnya. Jadi intinya, intensitas warna
    mempengaruhi hasil akhir kenampakan warna benda, ditambah lagi dengan kelemahan mata kita terhadap separasi warna.
    Berbicara tentang intensitas, berarti berbicara tentang perbandingan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Misal, jumlah
    pigmen antosianin (dalam micro gram) dibanding volume vacuola dimana pigmen berada, akan menentukan besaran
    intensitas pigmen. Semakin banyak kehadiran pigmen atau semakin kecil volume vacuole, membuat semakin intens pigmen
    di tempat tersebut (intensitas pigmen = jumlah pigmen / volume vacuole).
    Demikian pula adenium hitam dan bunga hitam lainnya di dunia. Demikian intensnya pigmen warna antosianin (berwarna
    merah –ungu) dan co pigmen pada petal bunga, maka bunga akan nampak berwarna kehitaman, atau berkesan hitam.
    Berdasarkan hasil penelitian Markham et al pada bunga Lisianthius nigrescens yang berwarna kehitaman, hal tersebut
    ternyata disebabkan oleh tingginya intensitas pigmen antosianin pada vacuola sel bunga. Pigmen antosianin mencapai 24 %
    dari total berat kering petal bunga (Kenneth R. Markham et al, 2004, Black Flower Coloration in Wild Lisianthius nigrescens :
    Its Chemistry and Ecological Consequences, New Zealand Institute for Industrial Research and Development).
    Contoh lain ada pada daun tanaman. Kloropil memberi warna hijau pada daun, proses pembentukannya dipengaruhi sinar
    matahari. Semakin banyak sinar matahari diterima, semakin banyak kloropil terbentuk. Artinya semakin besar pula intensitas
    kloropil, dan semakin hijau pula warna daun tersebut. Bandingan dengan warna daun hijau pucat pada tanaman yang jarang
    terkena sinar matahari.
    19
    Vacuola sel dan pudarnya warna bunga
    Besar kecil volume vacuola sel, dipengaruhi oleh tekanan turgor (matahari termasuk faktor yang mempengaruhi tekanan
    turgor). Volume vacuole juga ditentukan oleh pertumbuhan dan perkembangan sel petal bunga. Dengan semakin
    membesarnya vacuola, berarti menurunkan intensitas antosianin di tempat tersebut. Belum lagi sifat pembesaran vacuola
    terjadi karena masuknya air/getah ke dalamnya. Sementara itu antosianin dikenal larut dalam air/getah, hingga kejadian
    tersebut tentu akan membuat intensitas pigmen menurun. Dan bungapun nampak memudar.
    Kejadian di atas menjelaskan mengapa umumnya warna bunga nampak tajam pada awal mekarnya, demikian pula kesan
    warna hitam pada adenium hitam juga nampak jelas pada awal mekar bunga. Namun sejalan dengan dengan umur bunga
    dan setelah sekian lama terkena sinar matahari, warna bunga akan memucat atau memudar. Demikian pula adanya dengan
    adenium hitam.
    Syarat adenium hitam
    Agar bunga dapat mempunyai kesan warna hitam, bunga harus mempunyai kelompok pigmen antosianin berwarna merah
    keunguan. Tingkat keasaman (ph) sel bunga berpengaruh terhadap antosianin. Semakin asam, biosintesa antosianin
    menghasilkan warna merah terang, sedang semakin alkaline akan dihasilkan antosianin berwarna merah gelap (merah ungu
    sampai violet). Apabila antosianin ini dijumpai dalam intensitas yang besar pada vacuola sel bunga adenium, kesan warna
    hitampun akan dengan mudah diperoleh
    Intensitas pigmen dan genetika bunga
    Dilihat dari kacamata genetika, penambahan intensitas pigmen warna ditentukan oleh aksi gen aditip. Intensitas warna akan
    ditentukan oleh jumlah kehadiran alela penambah warna pada genotip yang kemudian akan terekpresikan pada fenotip.
    Mekanisme pewarisan penambahan warna berlangsung baik di dalam lokus maupun diantara lokus-lokus, selain pengaruh
    faktor dominansi alela pada setiap lokus . …… maaf jadi sedikit rumit. Tapi kadang kehidupan ini tidak mudah kok, sedikit
    rumit dan harus dibiasakan dengan kondisi itu.
    Singkat kata, misal kehadiran atau intensitas antosianin dikendalikan oleh tiga lokus, R1, R2, R3 , boleh jadi bunga merah
    mempunyai genotipe R1r1, r2r2,r3r3, bunga merah keunguan (merah gelap) mempunyai genotip R1r1, R2r2, r3r2, dan bunga
    kesan hitam mempunyai genotipe R1R1, R2r2, r3r3. Apa yang akan terjadi bila genotipe bunga adalah R1R2, R2R2, R3R3
    ……..wow, kita tunggu itu terjadi ? Mungkin diantara rekan-rekan ada yang segera mendapatkannya.
    Mana yang paling hitam
    Dari sekian varian adenium yang diidentikan dengan adenium hitam, hemat saya adenium yang diberi nama Gothic (dari
    Botanica Garden, Jogjakarta) menempati urutan pertama. Baik dilihat dari prosentase kesan hitamnya, dan dari ketahanan
    warna hitamnya. Mengapa demikian ? Gothic mempunyai intensitas pigmen antosianin yang luar biasa dibanding varian
    adenium hitam lainnya. Dan memiliki ph atau tingkat keasaman sel bunga yang paling sesuai untuk mendapat kesan warna
    hitam.
    Mengingat intensitas warna ditentukan oleh aksi gen aditip, hemat saya Gothic pun menjadi pilihan indukan terbaik dalam
    upaya menghadirkan adenium hitam, dibanding bunga yang lain. Pencapaian genotipe bunga R1R1, R2R2, R3R3 akan lebih
    cepat, hanya sayang harga graftingnya masih mahal ……..
    Kesimpulan
    - Tidak ada pigmen warna hitam pada sel bunga, karena itu tidak ada bunga warna hitam di alam ini. Yang ada adalah bunga
    dengan kesan berwarna hitam
    - Kesan warna hitam muncul akibat dari tingginya intensitas pigmen antosianin dan pengaruh keasaman sel bunga.
    - Intensitas pigmen ditentukan oleh volume vacuola sel bunga dimana pigmen berada. Sementara itu volume vacuola sel
    bunga dipengaruhi oleh tekanan turgor dan fase pertumbuhan serta perkembangan sel bunga tersebut.
    - Mekanisme pewarisan penambahan intensitas pigmen warna bunga dipengaruhi oleh aksi gen aditip, disamping pengaruh
    dominansi alela pada tiap lokus.
    - Gothic (produk Botanica Garden, Jogjakarta) merupakan varian bunga adenium hitam yang paling berkesan hitam
    dibanding yang lain, seperti Breeder, Apolo, Sun Red, Red Jardine, atau Ma Baker.
    - Hemat saya Gothic merupakan indukan yang paling mendekati untuk dapat memperoleh adenium yang lebih hitam lagi
    (mendapatkan genotipe adenium R1R1, R2R2, R3R3 yang menjadi cita-cita).
    Demikian pendapat saya atas fenomena adenium hitam, semoga bermanfaat. Mohon kritik dan saran dari rekan, senior, dan
    para pakar adenium.
    Tharie Wie Omahijo.com
    Langkah Praktis Mencipta Dwarf Arabicum.
    Oleh sena
    Ada 2 ciri karaktersitik yang perlu untuk diperhatikan dari bentuk Dwarf atau Bonsai Arabicum adalah
    sebagai berikut :
    Pertama, kulit batang kelihatan sangat berkerut (very wrankle) , warna lebih gelap, dan banyak lipatanlipatan
    (many joints). Kulit yang berwarna gelap dengan ukuran seperti gambar di atas bertanda
    20
    pertumbuhan akan berhenti terutama cabang utamanya (melambat) atau tumbuh pelan akan tetapi caudex menjadi semakin
    bertambah chubby (gemuk).
    Kedua, tetap stabil dengan banyak cabang pendek dalam caudex yang gemuk. Sehingga sangat menarik karena kelihatan
    klasik dan antik.
    Dua hal karakter di atas bisa menentukan dan menjadi tolak ukur kualitas dari suatu bentuk Dwarf Arabicum atau Bonsai
    Arabicum.
    Sementara ada tiga jenis arabicum hybrid yang dapat menghasilkan bentuk Dwarf Arabicum dengan kualitas yang baik,
    yakni Petch Na Wang, Lop Bu Ri dan Sing Bu Ri.
    Langkah-Langkah Membuat Dwarf
    Ada beberapa langkah dalam membuat Dwarf atau Bonsai di antaranya sebagai berikut :
    Langkah pertama: Kita memilih hanya dari biji yang segar dan sehat dari tiga jenis di atas.
    Langkah kedua: kita musti menggunakan media khusus termasuk pengaturan kadar air dan penyiraman, yang dapat
    menyuburkan pertumbuhan biji agar tumbuh lebih baik dan lebih cepat dan menghasilkan bentuk terbaik.
    Langkah ketiga: Setelah kecambah biji tumbuh dari media khusus antara 2-3 hari, Kita memperhatikan pertumbuhan benih
    dengan teliti dan mengikuti tahap-tahap pertumbuhan sampai berumur 6 bulan
    Langkah keempat: Bentuk terbaik adalah berbentuk seperti crown (mahkota) dengan caudex yang gemuk don pastikan kulit
    cabang hijau. Cabang hijau berarti seedling dapat tumbuh besar dan besar. Beberapa mungkin dapat tergoncang saat
    tumbuh, sebelum benar-benar sehat yang akhirnya dapat kehilangan bentuk bagus.
    Setelah 6 bulan bentuk Dwarf akan menjadi semakin stabil. Sekarang tinggal memutuskan apakah akan dijadikan bentuk
    besar atau bonsai (dwarf) yang akan mempengaruhi langkah pertumbuhannya nanti.
    -nja, agrobis, edisi 716, februari 2007
    ;------------------------------------
    Kunci Sukses Okulasi: Butuh Ketepatan dan Kecepatan.
    Oleh Flona
    Okulasi termasuk cara perbanyakan tanaman yang cukup populer. Pasti sudah banyak yang
    tahu cara okulasi. Hanya saja okulasi tak bisa sembarangan dilakukan. Harus tahu langkahlangkahnya.
    Ada beberapa rahasia yang bisa mempengaruhi keberhasilan okulasi. Yuk, kita simak H. Abdul
    Ghani, dari Sanggar Buana Flora, berbagi rahasia sukses mengokulasi buah.
    1. Memilih mata
    Ketepatan memilih mata tunas yang akan ditempel merupakan salah satu kunci keberhasilan
    okulasi. Mata tunas yang dipilih harus yang berpotensi tumbuh. Ciri-cirinya? Pada tanaman jambu dan mangga, pilih mata
    tunas yang sudah keluar tunas kecil.
    Sementara untuk tanaman lain, Adung alias Abdul Ghani menyarankan mata yang sama sekali belum bertunas. Untuk
    mangga dan duren sering diakali dengan cara perompesan/pelerengan. Caranya? Pangkas habis daun pada pucuk pohon
    mangga. Perompesan daun akan memacu tumbuhnya tunas baru. Nah, tunas baru itulah yang bisa dipakai.
    2. Cara menyayat
    Perhatikan juga cara membuat sayatan batang induk dan batang atas. Kayu dari pohon induk tak boleh tersayat. Bahkan
    kambium, semacam lendir licin yang menempel pada kayu induk tak boleh hilang. Soalnya kambium berfungsi untuk lalulintas
    makanan dari daun ke tubuh tanaman. Kalau kambium hilang suplai makanan ke mata tempel tidak ada. Tunas baru
    pun tidak bakal tumbuh. Tak boleh ada kayu yang tertinggal di kulit mata tempel. Supaya mudah dalam membuat sayatan,
    potong cabang yang akan diambil mata tempelnya. Siapkan dulu mata tempel dari cabang atas. Baru kemudian sayat pohon
    induk. Tujuannya agar kambium tidak kering. Pakailah pisau yang tajam dan steril supaya hasil sayatannya rapi dan
    higienis.
    3. Cara mengikat
    Mengikat mata tempel juga tidak boleh sembarangan. Ikatan harus rapat sampai angin tak bisa masuk ke tempelan. Harus
    pas, tidak boleh terlalu kencang tidak juga terlalu longgar. Kulit mata tunas menempel dengan sempurna sudah cukup.
    Kalau terlalu kencang, bisa tercekik. Mata tunas boleh ikut ditutup, boleh juga tidak ditutup. Mata tunas yang ditutup punya
    kelebihan. Gangguan dari luar, terutama air tidak bisa masuk. Tapi ikatan pada mata tunas tak boleh kencang. Supaya tunas
    bisa tumbuh. Kalau mata tunas tidak ditutup harus dipastikan air tidak menyentuh tempelan. Soalnya, entres bisa busuk
    kalau kena air.
    4. Kecepatan kerja
    Sewaktu melakukan okulasi, kerja harus cepat. Sayatan di pohon induk tidak boleh terlalu lama di udara terbuka. Begitu juga
    dengan sayatan mata tempel. Kalau terlalu lama kambium pada kayu bisa kering. Agar kerja bisa cepat dan tak terganggu,
    sebaiknya siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu. Agar sewaktu bekerja tak lagi perlu cari-cari alat
    yang dibutuhkan. Siapkan dulu mata tempel, baru sayat batang induk. Ada lagi cara untuk menyiasati kelambatan kerja.
    Bekerjalah di tempat yang teduh. Sebaiknya lakukan pada pagi atau sore hari. Terik matahari tentu akan mempercepat,
    21
    kambium menjadi kering. Sebaiknya letakkan hasil okulasi di tempat teduh. Selain menghindari terik matahari, juga agar tak
    ada air yang masuk ke sambungan. Tidak ada rahasia lagi okano (Rudi) Foto: Fuad/Flona lustrasi: Fuad/Flona
    Cara Membuat Bonggol Adenium Berliku-liku dan Indah
    Oleh dhawi
    TAHAPAN PEMOTONGAN
    Siapkan cutter atau pisau tajam agar sel tanaman tidak rusak.Sterilkan pisau dengan
    alkohol 70 %.
    Ambil tanaman dan goyang-goyangkan dari polibag atau pot.karena media merenggang
    sehingga akar tidak mudah putus. Letakkan di atas telenan atau wadah keras lainnya untuk
    dipotong.Iris bonggol tepat di bagian paling besar.Hati-hati dalam mengiris agar bonggol
    tidak rusak karena retak. Celupkan batang yang sudah dipotong itu ke dalam larutan
    fungisida,rendam 5-10 menit.Setelah itu angkat dan kaeringkan sekitar setengah jam.olesi
    dengan zat perangsang tumbuhan. Kemudian masukkan ke media tanam yang terdiri dari
    kotoran sapi,kambing dan arang sekam dengan perbandingan 2:2:1
    PERSIAPAN TANAM
    1.Siapkan lempengan Styrofoam dengan ukuran sama dengan diameter batang.
    2.Pasang di bawah batang
    3.Bisa juga diikat agar tidak lepas
    4.Tanam dengan menutupkan media.
    5.Ikatkan batang ke pot agar cepat tumbuh akar.
    PERAWATAN
    1.Dua bulan kemudian akar tumbuh dengan baik.
    2.Bila tidak diseleksi,pertumbuhan akar kelak kecil-kecil dan rapat –rapat.
    3.Seleksi akar buang yang kecil dan jelek.
    4.Akar yang bengkok diluruskan.Usahakan tetap lurus saat ditanam.
    Tip Praktis Adenium: Grafting & Kambium
    Berikut saya lampirkan gambar penampang sederhana batang. Istilah biologi buat yg awam
    emang nggak mudheng...tapi amati dibagian tengah ada cincin melingkar yg dinamakan
    kambium (vascular cambium). Nah itulah bagian yg harus 'connect' antara batang atas dan
    batang bawah. Jadi apapun metodenya flat atau V, kedua bagian itu harus nempel dan
    nyambung. Karena pada bagian itulah terdapat jaringan sel yang multiply secara cepat yg
    memulihkan luka pada batang tanaman.
    Dengan flat grafting, lingkaran kambium batang atas dan bawah lebih terlihat jelas dan
    sebetulnya lebih mudah dipertemukan. Apa harus lingkaran ketemu lingkaran? Tidak harus,
    karena cukup ada bagian yg menempel. Tapi makin banyak bagian lingkaran kambium yg
    ketemu makin besar kemungkinan sambungan berhasil. Makanya kadang batang bawah lebih
    besar sedikit agar kena kambiumnya selain memberi ruang gerak batang atas untuk tumbuh.
    Argy. adeniumania@yahoogroups.com
    Adenium: Angkat bonggol nyok...
    Oleh admin
    Tips:
    1. Angkat bonggol waktu tidak berbunga.
    2. Bersihkan dengan cara disemprot air melalui selang.
    3. Potong akar yg nggak perlu. Buang akar mati.
    4. Kering anginkan seharian atau 3-4 jam tergantung panasnya cuaca.
    5. Gunakan pot dengan ukuran 3-4 kali diameter bonggol.
    6. Pake campuran pasir malang + sekam bakar + pupuk secukupnya.
    7. Beri lapisan tipis diatas media dengan pasir malang doang, biar rapih gitu loh...
    Adenium: Bongol Kembar Siam
    Oleh admin
    Kalau pada grafting kita menyambung batang atas dan batang bawah, maka dalam membentuk
    bongol dempet, kita menyambung beberapa bongol menjadi satu.
    22
    Persiapan
    Yang harus kita persiapkan dalam hal ini antara lain:
    Dua atau lebih bongol untuk disambung. Usahakan ukuran bongol sama.
    Satu pot yang bersih & steril untuk media tanam.
    Media tanam yang steril, untuk mensterilkan media tanam ada beberapa cara, yaitu bisa dengan menjemur media tanam
    pada matahari yang terik selama beberapa hari, bisa dengan menyiramkan air yang mendidih lalu dikeringkan atau dengan
    memanaskannya pada oven atau microwave.
    Pisau yang tajam dan steril untuk memotong/menyayat.
    Kain bersih/kertas bersih untuk membersihkan pisau setiap habis memotong/menyayat Adenium agar terjaga
    kebersihannya.
    Plastik yang elastik untuk mengikat sambungan agar bisa menyatu. Plastik yang dipakai dianjurkan dipotong 1-2 cm
    memanjang, ukuran panjang tergantung dari diameter yang akan diikat. (biasanya cukup 20-30 cm). Langkah 1:
    Bersihkan bongol yang akan dipakai, agar sayatan pada bongol tidak terkena infeksi nantinya. Bila perlu mencucui dengan
    air, bongol harus dikering anginkan terlebih dahulu. Pilih bongol yang sama besar dan ukurannya, agar nanti
    pertumbuhannya bisa rata antara bongol yang disatukan. Buang akar rambutnya yang mungkin bisa mengganggu, untuk
    memacu pertumbuhan, bisa direndam pemacu tumbuh dan dikering-anginkan (ex - NovelGro, Tapid-Root, etc).
    Langkah 2:
    Setelah bongol bersih dan sudah kering, lakukan sayatan pada posisi-sisi bongol yang akan disatukan. Usahakan sayatan
    pada bongol sama besar dan simetris/rata sehingga bila bongol-bongol yang akan disatukan bisa nempel dengan rata. Ini
    sangat penting agar bongol yang akan disatukan bisa cepat pulih dan sambungan bisa kuat. Bila ingin menggabungkan 3
    atau lebih bongol, dianjurkan untuk melihat dulu bagian-bagian yang akan digabungkan, bila perlu diberi tanda
    menggunakan spidol daerah yang akan disayat. Setiap kali habis menyayat/memotong Adenium, pisau yang dipakai
    dianjurkan segera di-lap bersih.
    Langkah 3:
    Tempelkan bongol-bongol yang sudah disayat dan segera diikat dengan plastik yang sudah disediakan. Ikatan tidak perlu
    kencang, asal cukup untuk mengikat bongol yang diosambung agar tidak mudah lepas. Usahakan agar setiap sayatan di
    bongol tertempel dengan rapi dantidak ada luka sayatan yang menganga karena akan menyebabkan infeksi, bongol akan
    menjadi busuk atau rusak.
    Langkah terakhir:
    Langkah selanjutnya , tentu saja potting. Usahakan agar bagian sayatan tidak terkena media tanam. Benamkan bongol hingga
    batas ikatan plastik. Basahkan media dan taruh di tempat teduh selama +/- 1 minggu. Setelah itu perlakukan seperti biasa.
    Setelah 1 1/2 bulan, ikatan dapat dilepas, dan benamkan seluruh bongol pada media tanam agar pertumbuhannya lebih
    bagus.: Koleksi : Fendi Salim, Sunter
    Adenium: Nyok... Kite dandanin si Aming Nyookkk....
    Lalu bagaimana dengan Aming Aming yang sudah terlanjur tumbuh besar...? Skarang saatnya kita dandanin si Aming....
    Aming si Kurus Tinggi
    Aming yang diberi senderan biar tegak
    Entres bakal aksesories sambungan
    Sediakan Aming dan beberapa entres untuk bakal sambungan. Apabila Amingnya tumbuh miring, bisa ditreatment dulu
    dengan mengikatkan sebatang bambu/kayu untuk senderan, kemudian ditarik dengan tali sehingga tegak lurus dan biarkan
    hingga 2 - 3 minggu sehingga Aming akan tegak lurus waktu senderannya dilepas. Entres dipotong bentuk V seperti
    melakukan okulasi biasa ('V'Graft). Untuk lebih menarik, sediakan entres dari beberapa jenis bunga yang berbeda.
    Aming yang ditoreh u/ diokulasi
    Atas dipasangi ke badan Aming
    Aming yg berubah jadi Prince of Charming
    Jika dalam proses V Grafting, kita membuat potongan berbentuk V pada batang bawah, untuk menghiasi si Aming cukup
    kita toreh pada samping batang seukuran entres yang kita sediakan. Masukan entres yang sudah dipotong berbentuk anak
    panah kedalam torehan badan si Aming lalu diikat agar tidak goyang seperti kita mengikat V Grafting.
    Buatlah sambungan sambungan sebanyak mungkin (saya sebut okulasi samping) dan tata letaknya sesuai selera. Pada
    dasarnya Okulasi samping sama cara kerjanya dengan Okulasi bentuk V, bedanya batang atas di sambungkan pada sisi
    batang bawah.
    Untuk Bu Welli dan rekan lainnya yang pengen punya banyak koleksi corak dan warna bunga tapi terbentur oleh terbatasnya
    tempat, bisa memanfaatkan Okulasi Samping ini. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
    salam, fendi, Sunter
    Cara Perbanyakan Adenium dengan Cara Sambung (Grafting):
    JIKA Anda punya banyak Adenium di rumah, dan Anda kerap memangkasnya (prunning), jangan sia-siakan atau dibuang
    begitu saja hasil pemangkasan Anda itu. Batang-batang Adenium Anda masih bisa diperbanyak. Yaitu dengan
    'memasang'nya di atas pucuk Adenium Lokal atau yang biasa disebut Kamboja Jepang.
    23
    Perbanyakan dengan cara sambung atau cara grafting itu pada dasarnya adalah menggabungkan batang atas hasil pruningan
    tadi, dengan batang bawah. Bahan batang bawah, harus dipilih dari tanaman Kamboja Jepang berbongol/ berdiamater mulai
    dari 3 cm ke atas.
    Andaikata pun Anda tidak punya bahan untuk batang atas, tak perlu risau. Bahan untuk batang atas ini, banyak tersedia di
    pasaran dengan variasi bunga hampir mencapai 100 warna.
    Keunggulan yang diperoleh dengan cara perbanyakan model ini ialah, Anda dapat memperoleh tanaman yang sama atau
    lebih unggul dari induknya dan waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan relatif singkat, hanya sekitar 14 hari (2 minggu).
    Cara sambung yang lazim dilakukan pada adenium adalah cara sambung pucuk (top grafting). Bagaimana caranya? IKuti
    petunjuk berikut:
    Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.
    Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan
    bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
    Masukkan batang atas tsb ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik
    bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
    Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun
    tsb menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
    Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
    Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari. Dan
    Anda sudah berhasil, 'menciptakan' Adenium baru. Mudah bukan? (Tips dari http://www.toekangkeboen.com)
    Adenium: Stek, sambung dan pisau
    Jika luka udah sembuh baru ditanam di media yg biasa untuk adenium (sekam bakar + pasir malang + humus). Sekarang
    jumlah yg gagal tumbuh udah berkurang, tapi ada aja yg busuk. Metoda yg dibuat Mbak Thari sedang sy coba juga, batang
    di batang yg akan dipruning dilukai keliling, luka dibiarkan mengering kemudian bekas luka dililit dengan plastik gelap,
    pada bekas luka akan membengkak dan muncul kallus bakal akar, menurut mbak Thari daerah membengkak ini sudah
    terkumpul hormon yg dibutuhkan untuk numbuhkan akar. Setelah kallus cukup, bagian itu dipotong, luka diberi fungisida
    dan dibiarkan mengering.
    Boleh dicoba metoda yg saya baca di majalah : Cabang yang hendak dipotong untuk stek, dilukai melingkari cabang,
    dibiarkan kering, besoknya dilukai lagi lebih dalam ditempat yg sama, dibiarkan kering sehari, hari ke tiga dilukai lebih
    dalam pada satu sisi batang dan dipatahkan arah berlawanan dengan sisi yang dilukai lebih dalam tapi jangan sampai putus,
    dibiarkan bengkok mengantung hingga bagian yang luka sembuh (bagian yang tersambung hanya sedikit). Beberapa hari
    kemudian luka sudah sembuh, bisa dipotong, luka yg sedikit diberi fungisida dan ditunggu mengering, dan ditanam.
    Sebaiknya daun-daun dipangkas habis dua hari sebelum bakal stek dipotong, jika daun dipangkas setelah batang dipotong
    getah yang banyak keluar akan mengurangi kandungan air batang bakal stek. Dengan cara ini kegagalan bisa diminimalkan.
    Bisa juga digabung dengan ide mbak Thari membungkus luka dgn bahan yg hitam untuk merangsang pembentukan kallus.
    Saya gunakan pisau steril dengan cara dilap dengan tissue dibasahi alkohol 70% dan kemudian dibakar sebentar untuk
    menghilangkan alkohol di pisau. Pisau untuk pruning dan grafting cukup baik, dan tajam. Saya gunakan pisau stainless steel
    merek J.A. Henckel buatan German, tipis dan sangat tajam. Sekarang juga gunakan Victorinox bagus dan multifungsi hadiah
    dari salah satu rekan. (terimakasih bung Fendi). Belakangan ini Victorinox itu juga saya gunakan untuk mengambil pollen
    dan menyerbuki (benar2 multifungsi). Sebelumnya pakai pinset dengan ujung meruncing, karena ujung pinset tajam kalau
    gak hati2 putik bisa terluka, kemungkinan gagal tinggi.
    Jika entres cukup besar saya pun suka yang flat graft, bekas luka lebih mulus, keuntungan lain entres yg digunakan bisa lebih
    pendek, jadi bisa dapat sambungan lebih banyak, apalagi jika entres terbatas.
    Semoga berguna dan mudah2an berhasil, Horas, Zai
    V Graft
    - Biasanya faktor kegagalan yang paling sering terjadi adalah karena adanya air/embun di dalam celah ikatan. Hal ini paling
    sering terjadi .. Coba perhatikan plastik pengikat grafting .Di dalam ruang celahnya apakah terdapat embun atau air ? jika
    ya , berikan sedikit lubang agar tidak terjadi pengembunan yang berlebih dan tidak mengenai luka sayatan. Ingat .. V graft
    memiliki ruang luka yang lebih luas dari Flat Graft .
    - Ikatan yang terlalu kencang juga menjadi penyebab. Seperti layaknya buah yang akan kita beli , terkadang kita memeriksa
    dgn melakukan tekanan . Terkadang buah akan menjadi " bonyok " karena tekanan kita yang terlalu berlebih, begitu pula
    dgn adenium. Coba lakukan penekanan thd batang secara berlebih dgn jari , lakukan V graft , jaminan mutu kegagalan
    yang didapat akan tinggi.Idealnya lakukan pengikatan dgn tingkat kekuatan normal . Perlu diingat disini adalah
    pengikatan dilakukan agar batang atas dan bawahan menempel . Tidak perlu terlalu keras , tidak perlu terlalu lemah ,
    Posisi tidak berubah dan goyah sudah cukup .
    - Pilih bawahan yang sehat ... Itu pasti
    - Pilih entres yang sehat .. Itu juga pasti ...
    - Entres muda beresiko gagal tinggi ? Tidak juga .. entres muda biasanya gagal karena pengikatan yang terlalu kencang.
    - Sungkup grafting mengalami pengembunan yang berlebih . Don't worry .. selama embun tidak mengenai luka , biasanya
    tidak terjadi masalah.
    - Perlu cahaya atau tidak saat grafting . Biasanya mas apenk ( crewku ) akan meletakkan di bawah matahari pagi ... Pernah
    dilakukan perbandingan yang terkena matahari dgn yang tidak terkena matahari , faktor tumbuh tunas baru lebih cepat
    yang terkena sinar matahari.
    24
    - Alat harus steril ?? Pak guru hengky pernah bilang , lebih bagus berjaga jaga daripada terlambat. Memang terkadang
    berhasil menggunakan alat yang seadanya. Tidak steril pun tumbuh mas ? Yup .. namun kita tidak tau dibelakangnya akan
    berdampak apa . Sayang adenium anda ?? rawatlah seperti merawat dan menjaga diri anda .
    - Ketajaman alat potong sangat penting agar tidak merusak jaringan yang ada di dalam batang . Coba lakukan pemotongan
    dgn alat potong yang agak tumpul , lihat bekas lukanya .. akan terlihat celah celah yang sedikit terbuka . Seperti layaknya
    mematahkan batang dgn tangan .
    - Mau berhasil ?? Tanaman sehat , media baik .. faktor keberhasilan pasti tinggi . Sama Nawaitunya jangan lupa .. Untuk mas
    Dodi , Tips membawa entres yang biasa saya lakukan jika dalam perjalanan jauh . Jika terdapat luka potong ,
    saya akan tutup rapat dgn plastik . Jika tidak ada , biasanya saya akan bungkus batang dgn koran atau tissue. Gunanya apa ,
    menurut kangmasku agar kelembapannya terjaga . Namun jika perjalanannya lebih dari 1 hari , selain di bungkus kertas
    koran atau kertas apalah .. setelahnya dimasukkan ke kantung plastik dan diikat rapat .Sekian dulu.. back to kebunku. Eyang
    Kakung
    Zai wrote : Mas Dodi sebenarnya ga perlu diajarin pasti dah tahu deh caranya :D Kalau si mbak (Thari) kirim cutting,
    perjalanan malah lebih lama, kadang 48 jam baru nyampe.. tuh kita ga tahu paket ditaruh di panas2 atau tidakselama di
    perjalanan. Si mbak kirim cutting tanpa daun juga tanpa pucuk dibalut tissue dan dibungkus plastik (saat terima sih kering)
    mungkin dilembabkan waktu kirim. Sepertinya aman2 saja dan masih sangat layak digrafting :D
    Yang saya lihat di negeri seberang.. mereka sungkup graftingan ga pake acara ikat2 lho.. plastik es mambo cuma
    disungkupkan saja ga di ikat. Dan satu hal penting lain, plastik sungkup jangan dihembus untuk mengembangkannya,
    cukup dikembangkan pakai tangan saja. Bukan maksud saya mengatakan bahwa mulut teman2 penuh kuman..tidak ya...
    Hanya untuk mengurangi kontaminan saja.
    Jika ingin lihat perbedaannya.. coba masukkan setengah penuh nasi dingin dalam plastik satu dikembangkan ga pake
    hembus, satu pake dihembus.. coba simpan dan amati yang mana duluan basi. Nyoba sama nasi aja kalau sama graftingan
    ntar gagal kan rugi graftingan. Salam. Zai
    Setiap kota memiliki satu tukang masak jagoan, si tukang masak dapat menyediakan berbagai jenis masakan yang lejat untuk
    1000 orang dalam waktu singkat. Makanan disajikan tetap hangat dan sangat menarik membuat si tukang makan terlupa
    akan program dietnya. Yang menarik dan sangat kontradiktip, ternyata sering terjadi suami si tukang masak adalah lelaki
    yang kurus. biarpun saya memberi saran untuk mengurangi kegagalan grafting.. jangan heran kalau ternyata masih sering
    dapat rapor jelek dalam grafting.
    ;--------------------------
    memilih calon bonggol
    Beberapa tip jika membeli Adenium grafting ukuran kecil dia +/- 5 cm•
    . Jika kita ingin nantinya Adenium itu bonggolnya besar dan bercabang:
    - Pencet sedikit bonggolnya pilih yang agak keras jangan lembek.
    - Korek sedikit medianya lihat apakah bonggolnya bercabang, pilih jangan yang bonggolnya bulat saja, cabang itu akan
    membesar nantinya. Dibutuhkan kurang lebih 2 thn, setelah itu kita angkat bonggolnya keluar menonjol dari medianya
    sehingga tidak tertaman lagi.dan akar halusnya dibuang.
    • Jika kita hanya menginginkan bunganya saja :
    - Pilih dahan yang panjang, bercabang, daunnya segar. Nantinya setelah berbunga cabangnya dipangkas dan kita bisa
    okulasi ke Adenium lainnya.Cabang lama akan bertunas lagi kadang2 dua atau lebih. Tapi jangan membiarkan cabangnya
    terlalu banyak, nanti tanamannya kurang subur.
    Biasanya sukar untuk mendapatkan bonggol yang bercabang dan dahanpun bercabang, jadi kita harus teliti jika memilihnya.
    Apalagi sewaktu di Fiona lapangan Banteng, Jkt.saya perhatikan karena mereka/seller ingin menjual sebanyak mungkin
    sehingga begitu graftingnya udah numbuh langsung dijual . Jadi bentuknya tidak terlalu bagus.
    Untuk membuat bonggol cepat besar harus tertimbun media jangan diangkat dulu karena lama besarnya. Jika sudah besar
    baru diangkat, akar halusnya yang terlihat kita buang, kita sikat dengan sikat gigi halus sehingga bonggolnya bersih.
    Jika kita ingin membeli Adenium yang sudah besar/tua kita minta ijin penjualnya untuk mencabutnya dan melihat bentuk
    dari bonggolnya. Saya beruntung punya langganan yang biasa mendatangkan Adenium dari jawa, yang mana medianya
    sudah dikurangi dan dimasukan kedlm karung, lalu saya keluarkan, sehingga bonggolnya terlihat dan saya bisa puas
    memilih mana yang bagus.
    Jika kita ingin membeli Adenium dari stek, tidak punya bonggol, pilihlah yang bercabang banyak jika sudah berbunga kita
    potong dahannya sehingga bertunas banyak membuat cabang baru. Tetapi bisa juga tidak usah dipotong dibiarkan saja
    sehingga panjang/liar, ini tergantung selera.Dan biasanya berbunga jika musim kemarau. Tetapi jika dipangkas lebih rajin
    berbunga.
    Atau kita perbanyak sendiri dengan stek, kita tanam 1 pot terdiri dari beberapa stekan/pohon, nantinya tanaman didalam
    pot itu akan terlihat penuh rimbun, jika dibandingkan hanya 1 stek/pohon per potnya . Regards, (wellisia)
    Kunci Sukses Okulasi: Butuh Ketepatan
    Okulasi termasuk cara perbanyakan tanaman yang cukup populer. Pasti sudah banyak yang tahu cara okulasi. Hanya saja
    okulasi tak bisa sembarangan dilakukan. Harus tahu langkah-langkahnya.
    Ada beberapa rahasia yang bisa mempengaruhi keberhasilan okulasi. Yuk, kita simak H. Abdul Ghani, dari Sanggar Buana
    25
    Flora, berbagi rahasia sukses mengokulasi buah.
    1. Memilih mata
    Ketepatan memilih mata tunas yang akan ditempel merupakan salah satu kunci keberhasilan okulasi. Mata tunas yang
    dipilih harus yang berpotensi tumbuh. Ciri-cirinya? Pada tanaman jambu dan mangga, pilih mata tunas yang sudah keluar
    tunas kecil.
    Sementara untuk tanaman lain, Adung alias Abdul Ghani menyarankan mata yang sama sekali belum bertunas. Untuk
    mangga dan duren sering diakali dengan cara perompesan/pelerengan. Caranya? Pangkas habis daun pada pucuk pohon
    mangga. Perompesan daun akan memacu tumbuhnya tunas baru. Nah, tunas baru itulah yang bisa dipakai.
    2. Cara menyayat
    Perhatikan juga cara membuat sayatan batang induk dan batang atas. Kayu dari pohon induk tak boleh tersayat. Bahkan
    kambium, semacam lendir licin yang menempel pada kayu induk tak boleh hilang. Soalnya kambium berfungsi untuk lalulintas
    makanan dari daun ke tubuh tanaman. Kalau kambium hilang suplai makanan ke mata tempel tidak ada. Tunas baru
    pun tidak bakal tumbuh. Tak boleh ada kayu yang tertinggal di kulit mata tempel. Supaya mudah dalam membuat sayatan,
    potong cabang yang akan diambil mata tempelnya. Siapkan dulu mata tempel dari cabang atas. Baru kemudian sayat pohon
    induk. Tujuannya agar kambium tidak kering. Pakailah pisau yang tajam dan steril supaya hasil sayatannya rapi dan
    higienis.
    3. Cara mengikat
    Mengikat mata tempel juga tidak boleh sembarangan. Ikatan harus rapat sampai angin tak bisa masuk ke tempelan. Harus
    pas, tidak boleh terlalu kencang tidak juga terlalu longgar. Kulit mata tunas menempel dengan sempurna sudah cukup.
    Kalau terlalu kencang, bisa tercekik.
    Mata tunas boleh ikut ditutup, boleh juga tidak ditutup. Mata tunas yang ditutup punya kelebihan. Gangguan dari luar,
    terutama air tidak bisa masuk. Tapi ikatan pada mata tunas tak boleh kencang. Supaya tunas bisa tumbuh. Kalau mata tunas
    tidak ditutup harus dipastikan air tidak menyentuh tempelan. Soalnya, entres bisa busuk kalau kena air.
    4. Kecepatan kerja
    Sewaktu melakukan okulasi, kerja harus cepat. Sayatan di pohon induk tidak boleh terlalu lama di udara terbuka. Begitu juga
    dengan sayatan mata tempel. Kalau terlalu lama kambium pada kayu bisa kering. Agar kerja bisa cepat dan tak terganggu,
    sebaiknya siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu. Agar sewaktu bekerja tak lagi perlu cari-cari alat
    yang dibutuhkan. Siapkan dulu mata tempel, baru sayat batang induk. Ada lagi cara untuk menyiasati kelambatan kerja.
    Bekerjalah di tempat yang teduh. Sebaiknya lakukan pada pagi atau sore hari. Terik matahari tentu akan mempercepat,
    kambium menjadi kering. Sebaiknya letakkan hasil okulasi di tempat teduh. Selain menghindari terik matahari, juga agar tak
    ada air yang masuk ke sambungan.
    Tidak ada rahasia lagi okano (Rudi/ FLONA)
    pembantaian oleh arabicum master
    RMD wrote : Sigit, Bagaimana dengan bekas sayatan, apakah nantinya tidak membekas dan akan mengganggu penampilan,
    lebih2 kalau buat kontest, apakah tidak mempengaruhi penilaian? dulu ada mitos kalau arabikum dewasa dianjurkan untuk
    tidak diprunning karena bekas sayatan akan menyebabkan arabikum cacat seumur hidup, saya termasuk salah satu diantara
    yg termakan mitos tersebut sehingga samapai sekarang masih tak sampai hati memprunning cabang arabikum kecuali
    prunning daun saja.
    Bambang Purwanto wrote : Urun rembug ya….Betul pak bahwa mitos itu memang pernah saya dengar juga…Kebetulan
    semalem saya baca buku Adenium Spektakuler dari Trubus…. Dan ternyata disitu dibahas juga bahwa arabicum-pun boleh
    dipruning / dipotong untuk memperbaiki penampilan, bahkan diterangkan juga bagaimana cara menghilangkan / menutupi
    bekas potongan tersebut.Sebelumnya saya juga pernah konsultasi perihal RCN saya ke seorang teman, ternyata dia juga
    merekomendasikan untuk melakukan pemotongan khususnya pada bagian yang kurang proposional.Bahkan dia juga bilang
    bahwa pemotongan tersebut justru akan lebih merangsang pertumbuhan selanjutnya….(sepertinya hal ini benar, karena RCN
    saya jadi lebih subur….) thanks my friend….Demikian sekedar urun rembug…. Maaf jika kurang pas.Wassalam &
    Terimakasih
    Giras (ASGT)" wrote: Mas Dosen Rmd.....jeiiileeeeeeeeee Bekas luka sayatan tentu akan tetap
    membekas kalau di lakukan di batang yg cukup tua, Supaya bekas luka sayatan hilang dengan segera...lakukan di batang yg
    cukup muda ( max 2 daun di bawah pucuk ). Lha celakanya pruning batang harus di lakukan di batang yg cukup tua kalau
    tidak ya bentuknya gak karu-karuan.......semalem saya diskusi sama pak OneKrisnata...jika terpaksa harus pruning batang
    tua, lakukan saja.
    Ada 2 teknik
    1. Potong lurus horisontal, bekas luka olesi atonik lalu sungkup kayak graft (kalau kwatir lho)
    2. Potong teknik miring 30 derajat.....usahakan titik luka sayatan diatas bakal mata tunas (internote) di dua sisi batang
    ......logikanya secara alami mata tunas paling atas akan tumbuh duluan, lha kalau ada 2 mata tunas paling atas...kan minimal
    dapet 2 cabang. bekas luka sayatan kasih atonik dan sungkup.....
    26
    Perihal ketakutan akan bekas sayatan tidak hilang.........
    Mas Dosen RMD.......logikanya ya pasti hilang walau tidak 100%.....tapi setidak2nya tersamar, karena juri gak bisa melihat
    luka tersebut ...(kan belom ada ada alat penindai luka alami apa buatan sssttt just kiding)....
    Seiring berjalannya waktu, batang, cabang, ranting dsb hasil "tumbuh paksa" kan membesar......mungkin tidak hal tersebut
    menutup luka bekas sayatan ....?
    Dodi wrote: hehehe, podo,tak pikir untuk mengeluarkan tunas samping arabicum pucuknya harus dipotong... alhasil 6 baby
    dipotong lehernya..... bentuk tunasnya sekarang malah ngga karuan. pas psm 2 mas sigit menjelaskan kalau cukup daun
    mudanya yg dipotong. tak ikuti anjuran tersebut, sekarang tunas sampingnya pada keluar banyak...
    Tonny wrote : Apalagi kalau dipotong habis daunnya hingga daun termuda dan disisakan 2 - 4 daun urutan terbawah .
    Jadinya lebih teratur. Oh ya .. supply P dan hormoniknya jangan lupa .
    Potong pucuk dulu dijabarkan oleh mbak thari dan koh fendi agar tanaman "aming" menjadi lebih indah . Dan yang menjadi
    aming , pada saat itu adalah mayoritas obesum .
    Pak rektor dari bpn bilang sah sah saja prunning batang arabicum, "namun" harus melihat dimensi , ruang dan tatanan
    keindahan .
    Mr. Slamet dari GI , kebanggaan boss argy , ( krn setiap nongol sambutannya seperti tamu negara ) , pernah menulis untuk
    melakukan prunning sebaiknya dilakukan pemupukan dengan kadar P lebih tinggi sekitar 2 minggu sebelumnya . " baru
    baru ini " Mr.slamet menulis dalam melakukan prunning batang , posisi potongan sebisa mungkin harus datar horizontal ,
    tidak miring .. tanya kenapa ?? tanya Mr. slamet dong .. hehehehe. E'kakung. - Mas Git .. terima kasih pencerahan prunning
    daunnya - Mr. Slamet ..Thanks buat tulisannya di majalah Trubus , tapi tidak di adeniumania
    Teknik ngebor
    fariz_72@yahoo.com wrot e : Hi guys, ini ada " Tips Nyen Trik " yang saya sebut dengan teknik Ngebooorr... sering kali kita
    menemukan Gagal Grafting
    berkali kali....ampe batang abis
    tinggal bonggol Doank ..lalu
    apa kita buang aja bonggol yg
    dah gak berbatang tsb???.. ini
    ada solusinya...
    1. Pilih Entries yang agak segar
    untuk di graft ke
    bonggol..potong agak panjang
    atau seperti melakukan graft
    biasa, lalu sayat bagian
    bawahnya menjadi empat sisi
    seperti nampak pada Gambar
    2.
    2. Lalu ambil bonggol yg gagal
    grafting dan potong rata
    hingga tinggal bonggol doank
    kayak Gambar 1
    3. Buat lobang (Ngeborr ) sesuai dengan bentuk entries yg akan di tancap ke bonggol kayak gambar 3
    4.Tancapkan dan pastiin batang tidak goyang Gambr 4.
    5.Rapatkan sisi batasan Graft dengan cara di teteskan lilin agar air tidak masuk ke Celah Lobang bekas Ngeboorr.
    6. hasil nya seperti ini dan tunas mulai tumbuh...
    7. Macro maning macro maning agak ribet yah....
    salam, Fariz
    * Banyak Belajar Banyak kerjaan*
    Adenium Multi-branches
    Choochart Suntrapornchai wrote: Hi Adeniumania;Slower growing with making more branches
    but worth to maintain. I will repot them soon, now it's time to make root base. I do prune only on Arabicum, not for Obesum.
    Pruning will keep symmetric branches, not help bigger caudex. One important first thing to focus is to select the mother plant
    characters and produce seedlings. I have spent more time for seedling trial. Thanks a lot. Please enjoy .. Cheers,Choochart S
    www.siamadenium.com
    Dear Mr Dody; The first thing to focus is to notice and select mother plant characters for seed sowing. This could be reduced
    your sowing time. The next thing is to know how to treat the seedlings as Dwarf. Here below is my technique
    1. The first key important thing is to select the seeds that can give the Dwarf Form. Mostly I select the PNW or any mixed
    hybrid with PNW to do this. PNW seedlings can perform as the muscular branches and chubby style.
    2. Use fertilizer that consists of higher P and K, keep using less N
    27
    3. Try to make the middle stem to be bigger first then make more side branches come up by using the accelerated hormone for
    root. Please remember...More root, more side branches . I use to try this way with RCN seedlings. You know well mostly RCN
    seedling is single branch style. After do this.. I can make it as Multi-branch RCN.
    4. Try to circle the pot every week to let all branch sides
    get the sunlight equally or if some side branches are too
    lengthy, put them in the opposite direction of sunlight.
    5. Put the granular fertilizer that consists of N,P,K, and
    additional nutrients like Ca, Br, Zn, Mn, Mg, etc around
    the pot border to attract the root wide spread. This also
    can help caudex bigger.
    6. Keep cutting leaves: cut them all if the plant is ready
    balanced form unless cut the leave comes up with long
    branch.
    These are just some part of techniques, there also
    depend on some uncontrolled factors such as climate,
    watering, sunlight and media. The best form in my sight
    is RCN mixed with PNW because it can perform nice
    caudex, muscular branches, and productive flowers
    come from RCN hybrid.
    For more information about why cutting leaves, please
    visit this link :
    http://siamadenium.blogspot.com/2007_07_01_archive.html
    Hope this help... friend. Cheers, Choochart S
    Kuning lagi to om Zai
    On 9/5/07, Ganggeng Kanyoet wrote: Salam jumpa.Diskusi bonggol kuning (BK) layak
    dicermati. Dulu orang Vietnam itu juga nanyaken.
    Mr. ToNny, kondisi media, intensitas matahari dan fluktuasi suhu, adalah kunci BK. Sampaikan ke Mr. Fendy, bukan media
    asam tapi alkali. Chromoplast carotenoids are known to accumulate in green tissues experiencing stress conditions (Florence
    Bouvier,
    1998).
    BK mirip kristata, Lingkungan lebih berperan dibanding genetik. Turunan kristata kalau lingkungan ndak ndukung, ndak
    bakal kristata. Sebaliknya, bukan turunan kristata, lingkungan mendukung, akan keluar kristata. BK idem. Many species,
    exhibit true-breeding cristated lines, although the expression of the character is very dependent on environmental conditions -
    especially temperature and nutrition. Because the gene conditioning cristation exhibits incomplete penetrance, the character
    may assume any of many degrees of expression. (Binggeli, 1990)
    Mr. Zai, syarat artificial BK, kurang air, intensitas matahari tinggi, malam hari dingin, kadar garam tinggi (NaCl and CaCl2 ),
    media padat kompak alkaline, kurang P, sedikit 'paraquat' encer (banyak auksin), etc, etc. Percobaan terakhir, etephone lebih
    efektip dari paraquat. Hati-hati coba dimulai dengan konsentrasi rendah..
    Paraquat is a toxic chemical. It can be used only by people who are licensed applicators ( Centers for Disease Control, USA,
    2006)
    Mrs. Tharie, langsung saja ke pokok masalah kesetimbangan hormon ABA di akar versus ABA di media sekeliling akar.
    Jangan lupa suberin 'Casparian band' dan akumulasi carotenoid di exodermis.
    Localized soil drying around the roots will also influence the accumulation of hormones in the soil solution (Angela Sauter,
    2001).
    Mr. Kris, media tanam, pupuk, dan pola siram tidak dalam kategori penghasil BK. Rule of thumb : Kejadian BK bukan di
    istana kolektor, tapi saat berada di ladang petani. Sayang mas-mas petani ndak sadar punya harta Mr. Karoen. Ganggeng
    Kanyoet
    adeniuman wrote: Mr Ganggeng, Saya sudah mulai dengan larutan X dengan konsentrasi yang
    menurut literatur cukup aman 9000 ppm.
    mudah2an berhasil. zai
    On 9/6/07, Ganggeng Kanyoet wrote:
    Mr. Zai Huuueeebaaat nian awak ni. Melebihi prestasi Mr. Rudy Surbhakti dong ? Kauw jing (9.000) jelas jauh lebih banyak
    dari lak jing nji (6.200) ?
    Si abang ternyata lebih 'sugih' ............ ha ha ha. Saow sin (hati-hati) dengan benda beracun .......Ganggeng Kanyoet
    MIste Ganggeng..Hahaha... itu mah kandungannya bahannya beda mister.. aku pakai bahan lain yang pabrikan.. di botol
    mah kandungannya 48% w/v ya tinggal encerin jadi 0.9 % (9000 ppm).. itu mah kerjanya cuma nambahin air doang.. mana
    bisa disamakan dengan prestasi mister bio sugih...
    28
    Zai wrote: Tengkiu mister.. memang bahan itu bahan beracun.. memang aku simpan bersama racun2lainnya.. sebab selain
    jadi PGR dia juga bisa jadi herbisida.. kayak paraquat yang mister cerita itu. Bahan itu masih coba2 aku yakin mister tahu apa
    yg aku pakai... mudah2an berhasil.. kita lihat dulu hasilnya.. kalaupun sekiranya gagal.. cari lagi cara lain.
    Air tajin
    On 8/22/07, kebon_dwp wrote: salam adenium, kalau baca2 mail.. ada yang nyiram adenium
    dengan air beras ( air cucian beras ), saya ikut2an aja, walau gak tau ada kandungan apa di air cucian beras itu. Sejak dulu
    saya sering liat nenek saya siram tanaman dengan air beras dan juga air seduhan teh ( air seduhan teh biasanya didiamkan
    semalam, baru paginya disiramkan). Yg jadi pertanyaan, apa yang terkandung dari keduanya?Bagaimana dengan air tajin (
    air rebusan beras ) yang biasa diberikan untuk bayi sebagai pengganti susu itu, sudah ada yang pernah mencoba? salam,dwp
    Saya pake air cucian beras yang didiamkan sekala kurang lebih 2-3 hari (fermentasi/basi). Khususnya saya coba pada
    tanaman yang mulai memunculkan buah (seed). Menurut suhu yang telkah mencoba, ini untuk membantu menggemukkan
    calon seeds supaya lebih gemuk. Hasil percobaan yang saya lakukan sendiri sih menunjukkan hal tersebut, tapi memang
    tidak drastis. Untuk tanaman yang akan-sedang berbunga saya lakukan percobaan pakai air ini.
    Bahan percobaan varietas EOS, hasilnya bunga yang mekar kelihatan jauh lebih terang warnanya (warna pinknya lebih
    mencolok) jika dibandingkan dengan varietas yang sama dari 1 indukan lainnya.
    Apakah ini berpengaruh pada meningkatkan tampilan warna bunga? (minta bantuan dari para sepuh dan master, ya).
    Percobaan masih saya lakukan lagi dengan varietas lainnya.
    Percobaan juga saya lakukan dengan tanaman lain (dalam hal ini) anggrek dan anthurium). Hasil yang didapat, anggrek
    mengeluarkan bunga lebih sering/rajin daripada sebelum disiram secara berkala.
    Untuk anthurium (jenis corong) saat ini sudah mengeluarkan bunga (belum tau ini kebetulan atau bagaimana) karena
    tanaman ini sudah saya pelihara sejah dari seukuran 10 cm sekitar 6 tahun yang lalu dan baru sekarang mengeluarkan bunga.
    Jadi benarkah pendapat nenek, orang tua kita dulu bahwa air cucian beras juga menyuburkan tanaman?
    Mohon tambahan dari para suhu, guru, master, sesepuh, ya.... mbah, eyang juga.....
    Daun BG harus berbulu?
    Mr. RMD. Bener apa analisa Mr. Zai. Hybrid x Hybrid, hasilnya amburadul. Bu guru juga bilang ndak stabil, karena
    variabilitas tinggi. Anakan bisa batang hitam + bulu, ada batang hitam + non bulu, batang ijo + bulu, batang ijo + non bulu.
    Di sono juga belum ada ada BG “true type”. Mr. Cocak rowo cara mengelaknya juga gampang, kalau mau true type ya
    grafting aja. Cubak tanyaken, disono carane bikin BG gimana ? Apa 50 % keluar BG ? Pasti ndak.
    Supaya hybrid stabil, ke dua induk harus ‘inbreed line’ atau galur murni. Ini dulu di awal milis pernah ada diskusi dengan
    Mr. Fendy, Mr. Argy, etc, etc.. Masalahnya bikin galur murni itu perlu waktu lama. Apalagi kalau polygenic.
    Persis kasus RCN. Yang namanya RCN 3 tahun lalu, daunnya ada yang ‘necrosis’. Sifat itu sulit dijumpai pada RCN
    sekarang. Anehnya sekarang saya denger orang cari arabicum variegata, setelah dikasih lihat …. Walah itu kan yang RCN
    jaman dulu.
    Cara cepat bikin BG – ‘Resep Leluhur’:
    Ada keluhan bikin biji turunan arabicum itu sulit. Kadang tidak mau jadi biji, jadi biji tapi rontok sebelum waktunya, pokoke
    angel. Kasus pertama, ndak mau jadi, mungkin memang ndak sesuai, tanaman ndak sehat. Kasus dua, biji rontok sebelum
    waktunya, ini masalah hormon (ABA).Dapat diatasi semprot giberelin + sedikit auksin seminggu sekali ke tangkai buah.
    Cara mudah, beli hormon jadi bernama SARBU, produk Bogor (?) (disebut iklan yo ben, wong nyatanya hanya itu yang saya
    tahu). Lihat cara pakai disitu.
    Kasus pertama, gampang diatasi. Kalau ke grandong atau dimanapun ada bandar arabicum, cari tanaman kecil yang dah
    berbunga, beli. Ini ciri arabicum yang gampang kawin. Sampai rumah grafting ke obesum, somalense juga boleh. Ditanggung
    Thailand dapat saingan penyedia biji arabicum. Lumayan Rp 5.000,- kali sekian to ?.
    Sama juga dengan Thai Soco, cari yang kecil yang dah berbunga. Ini ciri yang gampang kawinan. Jangan percaya isu indukan
    harus original dan yang dah besar saja. Itu hanya isu bakul yang ‘dan jien’ (mata duitan). Pohon berbunga artinya siap
    reproduksi generatip.
    Menghasilkan arabicum seperti BG, PNW, etc, etc, pilih sistem seleksi masa (rumpun), materi dasar populasi usahakan
    jangan dibeli dari satu tempat, Kumpulkan calon indukan yang punya sifat sak mirip-miripnya dengan tujuan seleksi.
    Di Jogja saya lihat dah ada yang nyiapin 4.000 indukan thai soco cara grafting (di lahan 5.000 m2). Kita tunggu 6 bulan
    kedepan beritanya. Ganggeng Kanyoet Tinggal 4 hari lagi di Jogja
    OOT : Anthurium – Larutan X, kali ini untuk semua
    Ganggeng Kanyoet wrote: Untuk semua yang tertarik larutan X (Mr. Tomo, kali ini untuk semua
    tidak ada tunjukkan khusus, barangkali Mr. Tomo juga punya informasi laen di luar tempat beli adenium atau aglao murah
    meriah, dapat dibagi-bagi di milis juga ) :
    Larutan x memang menarik dan menjanjikan kekayaan di tengah kegilaan hobiis tanaman hias akan warna merah. Saya tidak
    mau mengganggu kesetimbangan pasar, tapi saya juga tidak membuat seseorang menjadi selalu bertanya-tanya. Sejalan
    dengan azas, jer basuki mpwp beyo, bila Anda sekalian tertarik dan senang mencoba, atas ijin sang dokter bedah (pencipta
    larutan X), saya kutip beberapa teori yang dulu dipakai pegangan sang dokter. Barangkalai Anda sekalian punya keuletan,
    29
    keinginan maju, mau susah payah yang sama dengan sang dokter, silakan mencoba. Hanya sekelumit saja memang, tapi ini
    hal pokok.
    1) Upon treatment with exogenous sucrose, hypocotyl of red radish produced a large amount of anthocyanins, while that of
    white radish produced little. Â…Â…Â…
    2) In addition, the accumulation of anthocyanins is enhanced by addition of sugar (Tsukaya et al. 1991), phosphate limitation
    (Dixon and Paiva 1995), and cold stress (Leyva et al. 1995).
    3) Sugars act as signaling molecules, whose signal transduction pathways may lead to the activation or inactivation of gene
    expression. Whole-genome transcript profiling reveals that the flavonoid and anthocyanin biosynthetic pathways are strongly
    up-regulated following sucrose (Suc) treatment. Besides mRNA accumulation, Suc affects both flavonoid and anthocyanin
    contents. We investigated the effects of sugars (Suc, glucose, and fructose) on genes coding for flavonoid and anthocyanin
    biosynthetic enzymes
    Yang harus digaris bawahi :
    4) These results suggest that the low level of anthocyanin accumulation also depend to the response of anthocyanin-related
    genes to sucrose.
    Hal pokok laen, kalimat saya di bawah ini yang dulu menggugah sang dokter untuk melakukan coba-coba : The closed ring
    of the molecule of chlorophylls is similar to the hemoglobin of our blood, but holds a magnesium ion rather than iron.
    Mengapa darah jadi m erah, mengapa kloropil jadi hijau, Jenderal Â…Â…. ?
    Selamat mencoba, semoga berhasil Â…Â…Â….. Salam Ganggeng Kanyoet
    From: Sulastama Raharja Pak GK dan rekans... hari gini mana ada anthurium murah?
    Kalau black beauty murah sih masih ada ding.. \:D/
    Kalau mau anthurium murah ya nunggu 6 bulan lagi atau tahun depan, saat media dan spekulan dah bosan dengan
    anthurium dan berganti dengan tanaman hias lain. Larutan X mungkin menarik, tapi belum menarik bagi saya, karena di
    rumah cuman ada beberapa anthurium.. masih menunggu kedatangan balck beauty...
    Saya justru lebih merindukan, saat2 anthurium menjadi penguasa teras rumah, tanpa rasa khawatir mengundang pencuri
    untuk mengambilnya. salam, tomo
    Ganggeng Kanyoet wrote:Untuk semua yang tertarik larutan X (Mr. Tomo, kali ini untuk semua
    tidak ada tunjukkan khusus, barangkali Mr. Tomo juga punya informasi laen di luar tempat beli adenium atau aglao murah
    meriah, dapat dibagi-bagi di milis juga ) :
    Larutan x memang menarik dan menjanjikan kekayaan di tengah kegilaan hobiis tanaman hias akan warna merah. Saya
    tidak mau mengganggu kesetimbangan pasar, tapi saya juga tidak membuat seseorang menjadi selalu bertanya-tanya. Sejalan
    dengan azas, jer basuki mpwp beyo, bila Anda sekalian tertarik dan senang mencoba, atas ijin sang dokter bedah (pencipta
    larutan X), saya kutip beberapa teori yang dulu dipakai pegangan sang dokter. Barangkalai Anda sekalian punya keuletan,
    keinginan maju, mau susah payah yang sama dengan sang dokter, silakan mencoba. Hanya sekelumit saja memang, tapi ini
    hal pokok.
    1) Upon treatment with exogenous sucrose, hypocotyl of red radish produced a large amount of anthocyanins, while that of
    white radish produced little. ………
    2) In addition, the accumulation of anthocyanins is enhanced by addition of sugar (Tsukaya et al. 1991), phosphate limitation
    (Dixon and Paiva 1995), and cold stress (Leyva et al. 1995).
    3) Sugars act as signaling molecules, whose signal transduction pathways may lead to the activation or inactivation of gene
    expression. Whole-genome transcript profiling reveals that the flavonoid and anthocyanin biosynthetic pathways are strongly
    up-regulated following sucrose (Suc) treatment. Besides mRNA accumulation, Suc affects both flavonoid and anthocyanin
    contents. We investigated the effects of sugars (Suc, glucose, and fructose) on genes coding for flavonoid and anthocyanin
    biosynthetic enzymes
    Yang harus digaris bawahi :
    4) These results suggest that the low level of anthocyanin accumulation also depend to the response of anthocyanin-related
    genes to sucrose.
    Hal pokok laen, kalimat saya di bawah ini yang dulu menggugah sang dokter untuk melakukan coba-coba : The closed ring
    of the molecule of chlorophylls is similar to the hemoglobin of our blood, but holds a magnesium ion rather than iron.
    Mengapa darah jadi merah, mengapa kloropil jadi hijau, Jenderal ……. ? Selamat mencoba, semoga berhasil ……….. Salam
    Ganggeng Kanyoet
    Sekadar sharing(Ucapan terima kasih)
    Kalau tentang Sungkup saya belom pernah Coba karena beberapa kali saya tancep pake entries yg agak
    panjang = 10Cm yang paling utama make sure diantara entries dan bonggol tidak ada celah udara (
    ditetesin lilin) rapet banget.
    setelah 10 hari udah ada tanda kehidupan.. pernah juga nyoba entries yang ada bunga namun bunga
    tidak bertahan ( gugur)
    selamat mencoba.. salam ngeboorr Fariz
    30
    Bonggol Bengkoang
    oleh Henky Kurniawan henkykurniawan@pertamina.com
    Sekedar berbagi pengalaman… Awalnya Adenium saya tanam dalam pot keramik.
    Karena ukuran pot keramik terlalu kecil dan lubang pembuangan airnya hanya ada 1
    pada bagian dasar yang saya anggap rawan terhadap bahaya busuk bonggol, akhirnya 2
    bulan kemudian saya ganti ke pot plastik yang lebih besar.
    Bonggol dipendam total, resikonya : tidak bisa dijadikan ajang cuci mata he..he..yang
    kelihatan cuma dahannya.
    Biasanya media saya ganti tiap 6 bulan sekali (kalo sempat & ada waktu luang) atau
    paling lambat setahun sekali.
    Setelah 10 bulan, saya lakukan program wajib berkala, yaitu : ganti media.
    Sekarang potnya saya ganti lagi dalam ember cucian yang super besar…memang tidak sedap dipandang mata karena
    kegedean pot.
    _ Pemupukan kimiawi tiap seminggu sekali, tiap sebulan sekali saya selingi dengan penyiraman pupuk organik EM-4.
    _ Karena dalam asumsi saya, media butuh bantuan untuk memperbaiki struktur tanah yang mungkin terganggu akibat
    penyiraman pupuk kimia….tapi ngga tahu apakah asumsi saya benar atau salah….????
    _ Media yang saya gunakan : Sekam Bakar – Kompos – Pasir Malang = 1:1:1
    _ Itulah yang saya lakukan utk memperbesar bonggol adenium di rumah.
    _ Media dan perlakuan yang saya terapkan adalah Bukan Yang Terbaik….silahkan disesuaikan dengan kondisi daerah
    masing-masing.
    Tak Ada Bonggol Yang Tak Retak
    HENKY
    ;---------------------------xxxx------------------------------
    MEMPERSIAPKAN BAKALAN BONGGOL
    Salah satu nilai jual adenium, adalah bentuk bonggol. Semakin besar ukuran dan bentuknya akan semakin nilai jual
    Adenium. 3 cara mendapatkan bakalan bonggol adenium:
    A. MENANAM DARI BIJI
    Adenium dapat diperbanyak secara alami melalui bijinya. Biji Adenium diperoleh dari hasil penyilangan dari bunga jantan
    dan betina. Setelah penyerbukan berhasil menjadi buah adenium. Umumnya menyerupai sepasang tanduk dan akan matang
    dalam waktu sekitar 2 bulan sampai 2,5 bulan. Buah yang terbentuk akan pecah, dan biji yang didalamnya terbungkus bulu
    bulu halus. Biji ini berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 1cm. Agar biji biji tidak hilang terbawa angin setelah buah
    adenium berumur sekitar 2 bulan perlu diikat menggunakan tali atrau benang. Sehingga waktu merekah tidak terbang
    dibawa angin. Biji biji ini disemai dalam media, menggunakan campuran pasir dan serbuk kelapa dengan perbandingan 1:1.
    Biji diletakkan horizontal, dan disiram setiap hari minimal 2 kali. Media diusahakan tetap dalam keadaan basah, tetapi
    jangan sampai tergenang, supaya biji tidak membusuk. Biji adenium akan memulai tumbuh sejak hari ke 3 sejak disemai,
    tergnatung dari jenis dan lamanya biji adenium disimpan. Unbtuk jenis seperti Arabicum dan socotranum, biji bisa sampai 30
    hari baru tumbuh.
    B. MENANAM DARI STEK
    Adenium mudah diperbanyak dgn stek. Tetapi resiko gagal cukup tinggi. Gagal bisa diperkecil bila menggunakan pisau
    yang tajam dan steril. Luka bekas potongan harus dicuci menggunakan fungisida dan direndam dalam larutan perangsang
    akar. Potongan disimpan dalam tempat kering dan teduh selama 3 hari agar getahnya mengering. Untuk mrndapatkan
    bonggol yang besar, adenium hasil stek-an lebih lambat 4-7 bulan dari hasil penanaman biji.
    C. MENANAM DARI CANGKOK
    Ada 2 cara cangkok yang biasa dilakukan yaitu: cangkok dengan melukai seluruh lingkar batang adenium , seperti
    mengcangkok tanaman biasa dan mencangkok dengan hanya melukai setengah atau seperempat batang tanaman. Cara
    cangkok tidak disukai karena memakan waktu lama dlm membentuk bonggol. Dan batangnya sulit dibentuk.
    MEMBESARKAN BONGGOL
    Beberapa cara membesarkan bonggol adenium bisa dilakukan dgn cara seperti berikut:
    1. Mengurung Bonggol
    Mempercepat pembesaran bonggol bisa dilakukan dengan cara mengurungnya menggunakan media tanam selama sekitar 6
    bulan.
    2. Memotong Bonggol
    Jika bonggol adenium telah berdiameter minim 10 cm, kita bisa membesarkan dgn cara kedua, yaitu memotong tepat
    ditengah bonggol terbesar. Tehniknya sebagai berikut:
    o Potong bonggol dengan pisau tajam dan steril
    o Renda bekas luka dalam larutan fungisida selama 5 menit, olesi dgn perangsang.
    o Biarkan dan diamkan 3 hari agar luka kering.
    o Siapkan media tanam baru.
    31
    o Ganjal bonggol dengan stryrofoam pada saat mau menanam dgn stryrofoam berukuran sama dengan diameter bonggol
    atau yg lebih besar agar akar terbentuk mengarah kesamping, bukan kebawah.
    3. Melakukan Pemupukan
    Pupuk yang bisa dipakai adalah campuran pupuk organik Wide Spectrum dengan Gend Duo Zhuang. Wide Spectrum
    adalah pupuk organik berbentuj cairan berwarna coklat tua yang mengandung nutrisi lengkap ditambah hormon
    pertumbuhan untuk membesarkan tanaman. Gen Duo Zhuang merupakan root growth promoter atau perangsang
    pertumbuhan akar.
    Tukang Palak sok jadi peneliti :D
    October 1, 2007 at 9:06 pm (Artikel) oleh Janny H.F. Rotinsulu jannyhfr@yahoo.com
    Hallo Rekans,Berawal dengan rasa penasaran yang teramat sangat untuk iseng dan sok tahuu, akhirnya nyoba nyoba
    mengaplikasikan hormon hormon aneh pada tanaman dalam hal ini baru Adenium saja.
    Tertolong dengan adanya akses mudah ke beberapa lab taksonomi di Manado, aku memesan sisa sisa hormon untuk
    penelitian Hewan/Tumbuhan yg namanya Tunicates (Tunicata). Hewan ini adalah hewan laut yang bermutasi menjadi
    tumbuhan dengan menancapkan kepalanya pada karang-karang ataupun biota laut lainnya dan dari situlah dia
    menumbuhkan akar akarnya (CMIIW).
    Sebenarnya juga hormon yg saya dapatkan ini sudah tercampur antara punyanya Sponges dan Tunicates (Namanya juga
    malak sisa-sisa). heheheheheheeTetapi yg tunicates sendiri akan di launch tahun depan dan menjadi penemuan baru dalam
    dunia kesehatan… .khususnya pengobatan dan pengendalian penyakit kanker.
    Hasil eksperimen ini sebenarnya juga masih jauh dari valid….karena aplikasinya rada rada kacau… tetapi dari hasilnya
    sepertinya akhir tahun ini saya dan beberapa teman akan mencoba lebih intensif dan semoga bisa kita share buat teman
    teman semua.
    Ada dua perlakuan yg dilakukan:
    1. Pada saat bunga masih sangat halus sekali (bakal bunga) kita semprotkan hormon ini dengan dosis 0.25ml / 5 ltr air.
    (Selama satu bulan) Sisa semprotan accidently suka disiramkan ke media .:D:D
    2. Proses sama hanya dosisnya yg dinaikan menjadi 0.5ml/5 ltr air.
    Dan hasilnya yg aplikasinya dosis rendah (bulan January lalu) kelopak bunga masih rada rada sopan…. tapi yg dosisnya
    dinaikkan kelopak bunga rada terplintir.
    Hasilnya silahkan lihat di attachements dan eksperimen ini dilakukan pada bunga LYGO.
    Mohon jangan ditanya nama hormonnya karena setahu saya belum dinamain. tapi yg saya tahu hormon ini adalah ekstraksi
    pigmen dari Tunicates yang tadi. Dan cara ekstraksinya juga saya hanya petani dan bukan orang Lab.. hehehehehe tapi
    kehebatan palakin peneliti ternyata berhasil juga…. semoga bukan racun aja yg dikasih
    Ayoo para pakar peneliti…. minta masukannya donk dan kalau bisa ayoo kita explore lebih banyak lagi bahan baku yg dari
    laut….. denger denger sihhh belum banyak yg di eksplore.. Salam, Janny happy Inventing
    October 25, 2007 at 5:15 pm, oleh Janny H.F. Rotinsulu jannyhfr@yahoo.com
    Salam semua, Liburannya cukup seru juga kemaren. Setelah diawali dengan extreme flight wings air (lion air) dari Sorong
    Manado….yang harus terbang dengan kelebihan penumpang sebanyak 6 orang akhirnya tiba juga di Manado dengan
    selamat. Itu bener bener pemandangan betapa buruknya system penerbangan kita di Indonesia. Kebayang naik MM ama
    Kopaja….sampe di ruang kokpit ada juga penumpang yg rela duduk menyamping diantara pilot dan co-pilot.
    Makanya temen temen “varigata” ku suka bilang bahwa Indonesia adalah Wonderland - you’re wondering you live
    tomorrow or not. Hahahahahhhaaha. … ya sudah kita tinggalkan cerita tentang “Air - Bus” tadi… kita ngobrolin Adenium
    ajahhhh.
    Indukan Lygo Harry Potter Funny Bunny
    Semangat peneliti akhirnya membawa kepanikan - dasar tukang palak (tidak tahu mengantisipasi efek dari trial and error)
    yang terjadi adalah dahi mengkerut dan bingung mo ngapain. Ternyata semangat semprot sana - sini mengakibatkan
    32
    adenium yg laen pada bermutasi. Kasihan si cantik funny bunny dan si penyihir harry potter harus berubah wujudnya.
    Untuk sementara produksi bunga-bunga luntur di stop dulu untuk menunggu kejelasan hormon yang di coba. Efek
    berbahaya bagi manusia yang pasti tidak ada, tanganku yg kecipratan beberapa kali tidak menunjukkan perubahan
    warna….(semoga) .
    Bagus juga kalau kita melihat hasil bunga yang berubah tapi kayaknya kalau semua pattern seperti itu jadi kurang mantab
    keindahannya. Mungkin ini bisa di coba di daun daunan, hahahahahahahaha
    attached - Funny bunny - harry potter dan indukan lygo yang akhirnya berubah semua bunganya.
    Salam Janny
    Training PMK
    From: RMD < rochmad@bsu. co.id> :Lha...yen masalah prunning arabikum aku kok pede nya cuman prunning pucuk, yen
    potong batang ini karena begitu atau pangkas cabang inu karena begono, isih belum pede, udah coba beberapa kali baca
    Adenium Spektakuler, tetep isih grogi, kayaknya perlu mendatangkan Pak Rudi Otto + Mr. HQ, buat ngedampingin. ......
    rgds. RMD
    Rudi Otto wrote: Pak Rochmad, Jangan di potong dulu, tunggu sampai bonggolnya 20 cm.
    Sekarang ini, di prunning daun aja dan di maintain batang2 yg ada di sekeliling batang utama agar selaras tingginya,
    usahakan batang utama yg di tengah lebih tinggi dari batang yg ada di sekelilingnya. ..
    kalo mau tambah batang yg ada di sekeliling daun harus di prunning semua, dua hari kemudian berikan / semprot hormon
    ( sitoksinin aja ) 3 kali seminggu selama sebulan. Mudah2an bisa tambah batang yg tumbuh di bonggol.
    Usahakan cari "muka"nya dulu - dan kalo di pandang dari "mukanya" jangan biarkan tumbuh batang yg ada di depan
    batang utama.. Mudah2an 1 - 2 tahun kedepan sudah bagus....... ..
    Rudi Otto wrote :Pak Rochmad, Marcel,Kalo mau cepat,,,,masuk kategori kecil aja < 30cm ... ya di buat kerdil/dwarf aja, di
    potong batang sekelilingnya supaya tumbuh cabang, tunggu sampai tumbuh cabang, kalo panjang cabang sudah selaras,,
    baru di potong lagi utk menumbuhkan anak cabang......
    perhatikan node tumbuhnya pd waktu potong, supaya selaras tumbuh anak cabangnya.kalo sudah selaras semua, lalu di
    puasakan 2 minggu tanpa di siram, setelah itu di siram dgn NPK ( N < 10, "P" > 30, K >20 ), di barengi dgn di semprot
    hormon Gibberellin 3x seminggu selama 1 bulan, mudah2an bisa tumbuh bunga.... pas kontes mudah2an bisa keluar bunga
    jg....Tinggal di kasi "sepatu" yg bagus, dari tanah liat / keramik.....Salam
    ;--------------------------------------------
    Pembentukan ranting diatas caudex
    "a. rachmat" wrote:hai all, para suhu .... ada treatment khusus gak supaya ranting hanya
    muncul di bagian atas dari caudex dan bukan dari samping caudex, ataukah pembentukan ranting di atas caudex tsb hanya
    dipengaruhi oleh keturunan dari indukannya saja, thx all
    Bejo Mas wrote: waduh saya belon pernah ngalamin tuh mas ....Biasanya juga nongol di samping nya
    .... Paling top nongol tepat di pinggir (tepiannya) ...trus saya embat tuh ranting yang saya rasa kurang pas gitu ...
    Kalo maksudnya seperti Species2 Nova pasti genetika. Kalo treatment paling2 pada pot dan cahaya. Pada Pochy dah nyoba
    tapi kalo adenium belum. Tapi kalo maksudnya caudek adalah Bonggi yang potongan mungkin seperti ini. Pada bonggol
    gede potong aja batang utama. Dari samping potongan akan muncul cabang (pasti aja karena kambium disamping/ kulit, ya
    tho). Biarin cabang gede. Disinilah uniknya adenium. Bekas Xylem yang dipotong tadi akan berubah menjadi kambium/
    kulit setelah beberapa lama. Nah kalo dah gitu cabang samping dipotong. Dapet deh jaringan kambium diatas bonggi. Pada
    jaringan kambium tadi bor pelan2 pake bor tangan dan masukin cabang adenium (grafting bor). Jadi deh cabang diatas
    bonggi (semoga bisa bayanginn Ya??) Bekas potongan samping? biarin aja tar jadi kulit juga kok. Pinter2 natahnya aja. Bor
    disarankan pake bor manual (putaran tangan) karena dengan bor mesin rpm tinggi bikin sel mati, sulit untuk menyatu
    dengan grafting. Thanks
    Putih Blorok" Babak ke 2 (another Pics)
    Tharie Wie wrote : Mas Tomo, ini cerita ja-dul. Ada artikel menceritakan pemberian ‘hard liquor’ ke tanaman :
    “ … using a little bit of hard liquor on indoor plants actually makes more blooms, or more colorful blooms … ”
    Ada juga jurnal menuliskan hubungan etanol dan dormansi :
    “…… ethanol can rapidly break this dormancy and re-induce growth of the apical bud”
    Klop sudah, dan layak coba. Saya praktekkan saran tersebut, spray 1 minggu sekali atau oleskan ke pucuk tunas dorman..
    Suatu saat datang anak sulung, katanya, “ aplikasi “toya gendheng” (istilah dia) ke tanaman bukan begitu, salah besar, ada
    cara yang lebih elegan...”
    Begini caranya: dituang 1 sloki VVOP (?!?), 1 gelas kecil campuran vodka + kalua (?1?) + susu, dengan serius, pelan dan hatihati.
    Dari caranya menuang saja saya sudah bisa berharap banyak.
    Dibawanya 2 sloki “toya gendheng” berjalan mengelilingi jajaran adenium. Bukannya disiram atau disemprotkan, eeee
    ternyata malah diminum sendiri. Beginilah aplikasi yang benar, tanaman jadi terlihat lebih indah …katanya.
    33
    NB : mohon jangan dilakukan di rumah, berbahaya. Kecuali memang ahlinya seperti mbah Suro dkk. …… he he he he. Tapi ingat bahaya
    liver dikemudian hari.
    Tharie Wie wrote : Weleh uapik kong haji.Bagaimana penjelasan kunyit + wortel dengan si blorok ?
    Jadi inget, dulu Ruben Semeru keponakanku, oleh mommy-nya tiap hari di beri juice wortel, seluruh kulit jangat di telapak
    tangan dan kaki jadi berwarna kuning.
    Adenium bisa begitu ?
    Di zona timur, ada perlakuan menyirami adenium dengan perasan daun pepaya, katanya bisa merubah stem jadi hijau
    terang.
    Kuning = karoten, di tubuh manusia ada di lemak, di tanaman dijumpai di plastid. Tapi bagaimana mekanismenya karoten
    dari luar bisa ketampung di bunga ?. Sudah dicoba dengan adenium non putih ? Merah misalnya, kalau terjadi hal yang
    sama, pasti jadi "orange". Tambah bisa bikin kaget si bule2 he he he.
    Dulu vetsin, sekarang kunyit, betul2 kreatip nkong ini
    BJ Adenium wrote: Mbak Thari, Ach...akhirnya ada komentar dari Mbak ku yang satu
    ini, weleh masih ingat "vetsin" ya Mbak, anehnya sampe hari ini "lin formosa" itu ndak pernah balik asal warna bunganya,
    alias stabil "mutasi" nya (saya sertakan gambarnya>reposting), turunannya juga bagus2, putih blorok formula nya sederhana
    banget : kunyit 5cm 3 biji + wortel 2 biji, diparut trus diperas airnya campur sama air satu gayung siramkan 3 or 4 hr sekali
    (tema : iseng + nyeleneh).
    Tharie Wie wrote: Eksperimen bang BJ mengasyikan untuk diikutin. Semalam saya coba cari file
    lama, siapa tahu ada bahan untuk eksperimen.
    Rasanya saya menemukan yang harus bertanggung jawab atas warna kuning si blorok, mungkin adalah “curcumin” yang
    ada di kunyit.
    “ Curcumin provides a water soluble orange-yellow colour. It is a natural extract obtained by solvent extraction from the dried
    rhizomes of turmeric (used in Indian cuisine as a flavouring agent). Curcumin may be used to compensate for fading of natural colouring
    in pre-packed foods.
    Lalu muncul banyak pertanyaan. Apakah kunyit bisa digantikan dengan pemberian “curcuma” ? Vitamin nya anak-anak.
    Apakah wortel yang kaya karoten/lutein bisa diganti dengan tablet “spirulina” ? Ini sekedar alasan kepraktisan.
    Untuk bang BJ dan rekans yang gemar eksperimen, terlampir artikel hormon binatang yang ada di tanaman. Siapa tahu
    timbul ide original lain ….. Di catatan saya, mas Dodi Andreas juga full ide lho .........
    Bang, saya ikut comment juga atas keberhasilan menghape pink swazicum, Selamat bang. Lulus dengan predikat “sumakumlot”
    dengan major Hand Pollination.
    Seingat saya, pak GK pernah ngomong perkembangan bijih dipengaruhi hormon giberelin. Barangkali air beras mengadung
    hormon itu pula. Logikanya mungkin karena giberelin berasal dari jamur di tanaman padi ….. (?? CMIIW).
    Karena tidak semua mampu menghasilkan seed pod dari swazicum, keunggulan komparatip ini harus dapat kita manfaatkan
    dengan baik. Dasar pengembangan “breeding line” dari swazicum, masih jarang lho, kebanyakan juga obesum + crispum.
    Selamat bang. Ternyata genk “sumur batu” kreatip-kreatip dan original.
    Thomas wrote : Aku pake air beras, kadang juga sesuai anjuran mas Dodi pake air kelapa, ndak ada porsinya tergantung
    mana yang ada saat mau nyiram.Cuma sebaiknya siapin juga Fur**** soalnya keduanya, khususnya air kelapa ngundang
    semut.
    Fadlun Azka : Mas Tonny.Apa pengaruhnya terhadap adenium.kalo air berasnya diam kan dulu +/- 12 Jam.Kan air nya akan
    ber bau agak asem ? apa PH nya berubah ?sebab saya sempetnya siram ke adenium Malam Hari ato pagi hari. sementara air
    beras nya sudah berbau ?
    From: usmanhusin@cbn.net.id: Kalau berasnya di taruh di tanahnya boleh nggak ya..... biar tidak tiap hari kumpulin air
    beras.Anggap saja beli beras 1 kg itu beli pupuk, mungkin beli beras 1 kg lebih murah dari beli pupuk.
    From: Tonny Herdianto : Mbak thari … jelas aja , Om BJ getu loohhh.. Menambahkan saja .. Air beras yang saya tahu
    memang berhubungan bahkan bersaudara dgn hormon . Air beras kaya akan kandungan karbohydrat yang
    pastinya juga dibutuhkan oleh tanaman. Hubungannya dgn hormon adalah dalam suatu kesenggangan saya membaca dalam
    suatu ulasan di suatu majalah yang kubeli loakan keluaran tahun 80’an bahwa karbohydrat pada akhirnya akan
    memproduksi hormon Giberelin dan auksin. Oleh sebab itu saya selalu yakin dgn penggunaan air beras sebagai salah satu
    ’pupuk’ non kimia di gubuk Stone well dan juga saya rekomendasikan ke beberapa rekan Terlepas dari keilmiahan , air beras
    jika digunakan pada tanaman yang ber seedspods hasilnya sejauh ini cukup maksimal.. biji berisi padat dan tingkat biji
    kopong menurun .. , di PSM 3 kemarin pun ada yang berbisik ’ air beras yang lu rekommendasikan ke seedling ternyata
    maksimal , seedling jadi gemuk gemuk dan sehat Ton .. ’ .. , ada juga yang laporan bonggol menjadi keras dan sehat. Faktor
    minusnya .. belum pernah dengar .. mungkin ada yang tau jadi bisa jadi bahan catatan plus dan minus si air beras ini. ..
    Paling ada yang laporan jadi tiap hari nongkrongin warung padang nunggu air cucian beras .. hahahah Monggo di lanjut ..
    Argy y44hooo@yahoo.com :Itu namanya kunyitshopped, alias pake belanja kunyit dulu...tapi jauh lebih baik dari
    34
    photoshopped. .Mbah BJ, saya ragu kalo perlakuan tsb bisa bikin permanen/ stabil. Karena pigmennya berasal dari unsur
    eksternal kalo yang terkandung di media habis trus kalo masih kuning supply pigmennya dari mana ya? Jadi menurut saya
    stabilitasnya tergantung dari stabilitas supply kunyitnya... cmiiw.
    BJ wrote : Om Argy,Saya setuju banget dengan pendapat anda, harapan saya hal tersebut bisa terjadi sama seperti yang
    terjadi pada Lin Formosa saya yang pernah saya beri ekstrak vetsin, ternyata bunganya sampai hari ini tidak pernah balik
    asal bahkan biji dari hasil HP memunculkan bunga yang sama dengan induknya. Saya malah timbul ide baru nih, gimana
    kalo saya beri treatment yang sama aja ya dengan LF saya biar kuningnya stabil dan lebih kuning seperti hal nya LF yang
    tadinya pink trus jadi maroon. Anywaybushway...thanks again bro.
    Eiffel style
    Choochart : Hi Adenium friends;I would like to share the idea how to make this Eiffel style. First, you have to select the seeds
    from hybrid with tower or tall style to cross with. For this case, we used Arabicum (Lop Bu Ri | tall caudex ) mother plant
    crossing with Thai Socotranum | Petch Ban Na (with long neck caudex)' s mother plant.
    Second, Growing baby seedlings in the shade with 60% slant and organize the fibrous roots to spread out in media with
    tootpick. Every 2 weeks, lifting up the seedlings a little bit from the media but make sure roots not tear. Seedlings will feel
    uncomfortable and produce moreroot to stick the media.
    After one month, use high Nitrogen fertilizer to make them grow lengthy.Put them into sunlight for 3-4 hours and then move
    to slant 3-4 hours every day. Keep doing this until you see the caudex tall as you intendthen put them in the sunlight usually.
    Make Dwarf is easier ... Enjoy...
    UNDANGAN JFG : Membuat arabicum cabang seribu
    From: Tharie Wie :
    Pertanyaan : Bagaimana membuat adenium bercabang seribu ? Saya pernah dengar bahwa untuk membuat cabang seribu,
    dilakukan melalui “potong pucuk”. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana proses menghasilkan bibit adenium cabang seribu
    secara original, tanpa campur tangan manusia (potong pucuk) ? Cepek deeh..…..
    Jawab :
    Kata orang pintar, munculnya cabang ada dibawah kendali hormon auksin yang terdapat di pucuk (apical dominance).
    Semakin kecil pengaruh auksin, semakin besar peluang keluar cabang. Inilah dasar ide “potong pucuk” adenium di usia dini
    (menghilangkan pabrik auksin yang ada di pucuk). Berapa banyak cabang
    bakal muncul, tergantung berapa banyak internode (cabang akan keluar dari internode) yang ada pada saat potong pucuk
    dan kondisi kesehatan tanaman (seperti Mas Dodi pernah bilang, kondisi perakaran yang sempurna sangat vital dalam
    menunjang munculnya banyak cabang).
    Menghasilkan bibit cabang seribu original (tanpa potong pucuk), tidak ada jalan selain melalui proses seleksi. BAGAIMANA
    MEKANISME dan CARANYA ?
    Seperti pada tanaman lain, adenium juga mempunyai gen pengatur dominansi pucuk (dad = decreased apical dominan). Dari
    pengamatan selama ini, sifat bercabang atau tidak bercabang, adalah sifat “kualitatip”, ditentukan oleh gen tunggal, resesif.
    Sementara jumlah cabang yang muncul, adalah bersifat “kuantitatip”, ditentukan oleh banyak gen (polygenic).
    Mengacu pada hukum Fenotipe = Genotipe + Environment (ada yang menambahkan lagi plus fase pertumbuhan tanaman),
    maka seleksi dapat dilakukan sebagai berikut;
    1. Pilih indukan yang punya sifat paling tidak MENDEKATI kriteria tanaman yang diinginkan. Biaya dapat dipangkas
    dengan jalan cari materi indukan dimaksud dalam bentuk entres (di tempat pak Kris, mas Giras, Tony, atau mbah Suro, pasti
    ADA berlimpah), grafting pada adenium yang sehat, kuat, dan besar.
    2. Untuk mempermudah penilaian, buat skala nilai “cabang seribu”. Dan tentukan waktu penilaian sedini mungkin, misal
    seedling dinilai saat umur 2 bulan. Contoh : C0 = tidak bercabang,C1-2 = ekspresi rendah, C3-4 = ekspresi menengah, C5-6 =
    ekspresi tinggi, C7 = sangat tinggi. Catatan : C = singkatan dari cabang, angka 0-6 adalah jumlah cabang saat seedling
    berumur 2 bulan (lihat gambar 1).
    35
    3. Mengingat self polination sulit dilakukan, maka perlu dipilih strategi seleksi “Full Sib Family Selection” atau yang
    lain, sesuai dengan keterbatasan adenium, serta sesuai dengan keterbatasan lahan dan dana.

0 comments: