• KESOBONGAN HANYA MILIK ALLAH

    Rasulullah saw memiliki seekor unta, tak ada unta lain yang sanggup mengalahkan kecepatannya. Bahkan untuk bisa nyaris membalapnya pun tak ada yang bisa. Hingga suatu hari, datanglah seorang Badui membawa seekor keledai belia. Keledai itu baru memasuki umur untuk layak dikendarai. Tapi ternyata keledai itu mampu membalap unta Rasulullah. Kejadian tersebut membuat undah pra sahabat. Unta kesayangan Rasulullah terkalahkan oleh seekor keledai muda? Ketika kabar itu sampai ke Rasulullah beliau bersabda. “Tidaklah sesuatu itu sampai pada puncak ketinggiannya kecuali Allah akan memudahkannya”(HR.Bukhari).
    Hadist tersebut diatas menjadi salah satu dasar keyakinan penting dalam hidup. Bahwa di dunia ini tak ada yang bertengger kekal di puncak ketinggian. Bahwa tak ada selamanya yang jaya akan abadi. Ada saat dimana kebesaran harus berakhir. Ada waktu ketika keteguhan harus berhenti.
    Peristiwa ini sekaligus rahasia yang harus mengugah kesadaran setiap muslim tentang dua hal penting:

    Pertama, Bahwa tak ada alas an sedikitpun bagi manusia untuk berbesar kepala, menyombongkan diri atas sesame. Semua yang ada pada diri kita adalah karunia Allah semata. Kita adalah makhluk Allah, manusia bias yang berasal dari ayah ibu yang satu.
    Segala kelebihan, potensi dan kemampuan adalah pemberian Allah. “Tiada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah”. Tak selamanya yang bugar megenyam nikmatnya sehat akan bebas dari ancaman penyakit. Muhammad Ali sang petinju legendaris, akhirnya harus bertekuk lutut dihadapan penyakit Parkinson yang menyerangnya.
    Kedua, bahwa hanya Allah yang berhak untuk sombong. Agar setiap makhluk menyadari bahwa yang agung hanya Allah. Yang tetap Berjaya hanya Allah semata. Dlam hadits qudsi Allah SWT berfirman :”Keagungan itu sarung-ku, ksombongan itu selndang-ku, maka barang siapa menyaingi aku dalam hal itu akan aku masukan ke dalam neraka, dan aku tidak peduli”(HR.Muslim). Karenanya, dosa karana kesombongan lebih berat daripada daosa karena maksiat. Itu bisa dilihat dari kisah iblis dan Adam as. Manurut Ibnu Abbas, karena kesombongannya iblis mendapatkan laknat dari Alla. Ketika Allah memerintahkan untuk sujud kepada Adam, iblis menolak. Al-Qur’an mengutip perkataan iblisyang menunjukan kesombongannya saat iblis mengatakan , “ana khoiru minhu”,saya lebih baik dari dia(Adam)”. Kau caiptakan aku dari api sedangkan kau ciptakan adam dari tanah,” begitu kata iblis. Kebanggaan atau kesombongan yan dilakukan iblis adalah kesombongan karena nasab. Merasa bahwa dia lebih mulia dari Adam as.
    Nasib Qorun tak kalah mengerikan. Ia yang awalnya pengikut nabi Musa, berubah menjadi sombong lantaran harta yang diberikan Allah. Kuci-kunci pintu gudang penyimpanan hatanya harus dipikul oleh orang-orang yang kuat. Akhirnya ia dibenamkan Allah ke perut bumi.
    Manusia itu kerdil, jangankan berlagak di hadapan Allah, dihadapan gunung pun manusia tak ada artinya. Karenanya Allah mengingatkan dalam Al Qur,an surat Al Isra’ ayat 37 yang artinya “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sampai setinggi gunung.” (End)

0 comments: