• Bisnis Foto Studio

    Jika dahulu orang belum melirik studio foto sebagai ladang subur yang belum digarap, maka sekarang ini ramai-ramai orang menggarapnya. Apalagi di zaman digital seperti sekarang ini, yang bikin segalanya menjadi lebih mudah. Singkatnya, bisnis foto semakin diminati saja. Mulai dari studio yang dikelola secara sederhana hingga yang dikelola secara profesional semakin tumbuh sumbur.
    Usaha studio foto yang masih menggunakan kamera analog umumnya ditemui di daerah permukiman atau perumahan, seperti Rizal Foto yang ada di Pondok Bambu, Jakarta Timur. Studio foto ini telah beridiri sejak puluhan tahun lalu. Meski masih dikelola secara konvensional namun studio ini masih bisa bertahan. Bahkan di saat musim lebaran si pemilik selalu ketiban rezeki. Omzet penjualan film dan cuci cetak meningkat.
    Sebaliknya juga dengan studio foto yang sudah menggunakan teknologi digital, seperti VI Studio di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, punya rezeki tersendiri. "Teknologi digital akan sangat membantu bisnis studio foto. Pekerjaan lebih mudah dan cepat.
    Pelanggan akan puas dengan layanan yang cepat. Padahal sebelumnya dengan kamera analog misalnya, untuk cetak foto saja butuh waktu sehari, tetapi dengan digital waktu yang dibutuhkan hanya hitungan menit saja," ucap pengelola studio itu. Tidak hanya itu, lanjutnya, gambar yang dipotret hasilnya dapat dikoreksi atau diedit di dalam komputer. Kamera digital kini juga sudah dilengkapi sistem pengukuran pencahayaan.

    Mungkin Anda tertarik mendirikan studio. Berapa modal yang dibutuhkan? "Dengan modal Rp 30 juta saja, kita sudah bisa mendirikan sebuah foto studio," ucap Hendra, pengusaha studio foto digital di kota Bogor, Jawa Barat. Namun begitu, masih ada syarat mutlak lain yang harus Anda miliki jika Anda sungguh-sungguh ingin menekuninya bisnis studio foto sebagai sumber mata pencaharian.
    Beberapa hal yang perlu Anda ketahui menurut Fotografer Profesional, Ferry Ardianto adalah pengenalan secara praktis perlu dikuasai, dan perlu dipahami bahwa setiap jenis kamera mempunyai karakteristiknya sendiri. Setiap jenis kamera mempunyai kelebihan dan kekurangannyanya masing-masing. Oleh sebab itu, sebelum memulai usaha sebuah studio foto, kita perlu membahas mengenai beberapa hal dasar dari tiap jenis kamera yang akan digunakan.
    Pada dasarnya jenis kamera yang dipakai dalam studio komersial terdiri dari tiga jenis, yakni:
    Kamera Format Kecil (Small Format Camera): Kamera ini merupakan jenis kamera SLR (Single Lens Reflect) berukuran film 135 mm. Jenis kamera ini paling banyak digunakan oleh para fotografer. Kelebihan dari penggunaan jenis kamera ini adalah bahwa kamera ini mudah penggunaannya, ringan dan sangat fleksibel. Lensa-lensanya mempunyai cakupan panjang fokal yang luas dalam satu lensa, sehingga memungkinkan kita bekerja dengan hanya menggunakan satu lensa yang mempunyai cakupan panjang fokal misalnya lensa 28 mm-200 mm. Lensa jenis ini disebut lensa zoom (zoom lens).
    Dengan memiliki satu lensa zoom yang baik, ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam studio. Mulai dari pemotretan untuk model seluruh badan, hingga pemotretan close-up wajah model.
    Kelemahan dari jenis kamera ini adalah tidak memiliki kapasitas untuk memperbaiki distorsi atau perspektif, terutama pada pemakaian lensa-lensa bersudut lebar.
    Kamera Format Medium (Medium Format Camera)
    Kamera ini termasuk jenis kamera SLR yang menggunakan film dengan ukuran 120 mm. Dibandingkan dengan jenis kamera format kecil, jenis kamera ini memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya adalah ukuran film yang digunakan memungkinkan pembesaran yang optimal untuk hasil akhirnya. Selain itu kamera ini memungkinkan kita menggunakan film instant (langsung jadi), sebelum pemotretan dengan film 120mm kita mulai. Dengan memakai film langsung jadi ini maka kita bisa memeriksa kondisi akhir komposisi, pencahayaan, dan properti lain sebelum pemotretan sesungguhnya berlangsung.
    Bila kita terhitung sebagai pemula, perlu diperhitungkan bahwa pemilihan untuk menggunakan jenis kamera ini memerlukan biaya yang relatif lebih banyak daripada kamera format kecil. Sebab jenis kamera ini tidak terlalu banyak memiliki pilihan lensa zoom, sehingga kita perlu memiliki beberapa lensa untuk kebutuhan pemotretan yang berbeda.
    Selain itu jenis kamera ini relatif berat untuk dapat digunakan tanpa tripod atau digunakan secara hand held (dipegang dengan tangan). Itu sebabnya jenis kamera ini lebih sering digunakan dalam studio, karena pemakaiannya kurang fleksibel.
    Kamera jenis ini juga tidak memiliki sistem pengukuran cahaya seperti yang terdapat pada kamera SLR jenis format kecil (kecuali pada beberapa merek kamera), sehingga kita perlu memiliki alat lain untuk mengukur pencahayaan bila menggunakan kamera ini. Kamera-kamera yang masuk dalam kategori medium format yang kita kenal antara lain adalah Mamiya, Bronica atau Hasselblad.
    Kamera Format Besar (Large Format Camera)
    Ini adalah jenis kamera yang mempunyai format film besar berukuran 9 x 12 cm yang disebut sheet film karena pemakaiannya yang per lembar. Kamera ini sama sekali tidak mungkin digunakan tanpa tripod. Dan lebih banyak fotografer yang menggunakan kamera ini untuk pemotretan di dalam studio. Walaupun untuk pemotretan landscape, misalnya, kamera ini dapat juga digunakan di luar ruangan.
    Jenis kamera ini biasanya digunakan untuk pemotretan benda-benda mati (still life) sebab pemakaian kamera ini sulit untuk bisa dipakai memotret benda-benda yang bergerak. Namun keunggulan atau keuntungannya menggunakan jenis kamera ini sangat banyak.
    Salah satu keunggulan kamera format besar adalah memiliki kapasitas untuk menyempurnakan perspektif. Dengan kemampuan ini kita bisa mendapatkan hasil pemotretan yang sempurna betul bentuknya. Selain itu kamera juga memiliki ka- pasitas untuk menambah ruang ketajaman dengan gerak khusus pada lensanya sehingga selain kita memanfaatkan bukaaan diafragma untuk ketajaman gambarnya, kita masih bisa menambah ruang ketajaman gambarnya dengan menggerakkan lensanya.
    Menggunakan jenis kamera ini memerlukan pengetahuan yang lebih banyak karena kamera ini memiliki sistem pengendalian khusus sehingga diperlukan waktu untuk mempelajarinya. Selain itu kita perlu membiasakan diri untuk melihat gambar pada ground glass dalam posisi yang terbalik, atas bawah, kiri dan kanan.
    Tiga jenis kamera yang telah disebutkan di atas perlu diketahui oleh setiap orang yang berminat untuk memulai kegiatan sebuah studio.

0 comments: