• TEORI RASIONAL EMOTIF

    Manusia dipandang sebagai makhluk yang rasional dan juga tidak rasional. Pada hakikatnya manusia itu memiliki kecenderungan untuk berfikir yang rasional atau logis, di samping itu juga ia memiliki kecenderungan untuk berfikir tidak rasional atau tidak logis,kedua kecenderungan yang di miliki oleh manusia ini akan nampak dengan jelas dan tergambar dalam bentuk tingkah laku yang nyata. Dengan kata lain dapat di jelaskan bahwa apabila seseorang telah berfikir rasional atau logis yang dapat di terima dengan akal sehat, maka orang itu akan bertingkah laku yang rasional dan logis pula. Tetapi sebaliknya apabila seseorang itu berfikir yang tidak rasional atau tidak bisa di terima oleh akal sehat maka ia akan menunjukan tingkah laku yang tidak rasional. Pola berfikir semacam inilah oleh Ellis yang di sebut sebagai penyebab bahwa seseorang itu mengalami gangguan emosionil.

    Mengapa manusia itu berfikir tidak rasional, albert Ellis mengungkapkan beberapa pendapat yang bersifat universal, di antaranya:
    1. bahwa seseorang itu pada hakikatnya ingin di hargai, di cintai ataupun di sayangi oleh setiap orang
    2. bahwa seseorang itu memiliki kecenderungan untuk ingin yang serba sempurna dalam hidup ini.
    3. bahwa di antara manusia ini tidak tergolong semuanya baik, dan ada pula manusia yang tergolong jahat, kejam, dan jelek.
    4. manusia memiliki kecenderungan memandang bahwa malapetaka yang terjadi sebagai sesuatu yang tidak diingnkan.
    5. ketidaksenangan, ketidakpuasan ataupun ketdak bahagiaan pada seseorang itu di pandang bersumber dari kondisi di luar dirinya semata-mata.
    6. seorang memiliki kecenderungan untuk hidup tergantung pada orang lain.
    7. seseorang memiliki kecenderungan lebih mudah menghindari tanggunga jawab (kesulitan-kesulitan) dari pada menghadapinya.
    8. seseorang memiliki kecenderungan untuk tidak menghiraukan masalah-masalah orang lain, karena di pandang oleh seseorang bahwa masalah orang lain itu tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya sendiri.
    9. pengalaman masa lalu di pandang sebagai suatu factor yang menentukan tingkah laku masa ini.
    10. seseorang memiliki kecenderungan untuk mencari pemecahan suatu masalah yang sempurna.
    Kesepuluh kecenderungan yang di kemukakan Ellis di atas adalah merupakan factor penyebab, kenapa manusia itu berfikir tidak rasional. Harus di yakini bahwa manusia memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu pada dirinya.
    Kepribadian yang sehat
    Kepribadian yang sehat berarti sesorang hidup secara rasional artinya berfikir, berperasaan dan berprilaku sedemikian rupa, sehingga kebahagiaan hidup dapat di capai secara efisien dan efektif. Maksudnya seseorang dalam berperasaan dan bertindak menunjuk pada akal sehat. Sehingga seseorang dapat berpandangan yang realistic dan rasional, dalam rangka untuk melakukan adaptasi diri dengan baik.
    Contoh: seorang anak A merasa, berfikir dan bertindak bahwa ia di sanjung dan di sayangi oleh teman-temannya hanya dapat di capai dengan bergaul yang baik, tegang-menegang, toleransi dan prestasi dalam kegiatan-kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah. Maka anak ini bisa dikatakan mempunyai pandangan dan logis dan rasional. Rasional karena hubungan sebab akibat dapat di pahami secara jelas dan langsung. Logis karena sesuai dengan kenyataan umum. Maka ini dapat dikatakan sehat mental khususnya berhubungan dengan masalah pergaulan.
    Kepribadian yang tidak sehat
    Berarti seseorang dalam berperasaan dan bertindak tidak menggunakan akal sehat (tidak rasional). Sehingga akan menghasilkan perasaan yang tidak membahagiakan serta tidak mendukung perilaku yang tepat, yang akhirnya menimbulkan kesukaran bagi dirinya sendiri, dimana kesuaran ini akan menggejala dalam perasaan dan dalam caranya bertindak yang diakibatkan dari cara berfikir yang keliru atau tidak normal. Misalnya bila seseorang memandang suatu kegagalan pukulan yang menghancurkan kehidupannya untuk selanjutnya (berfikir rasional), dia akan merasa putus asa dan depresi yang akhirnya bertindak yang kurang sesuai seperti menyalahkan diri sendiri dan orang lain.
    Seseorang sering kali berpegang pada setumpuk keyakinan yang sebenarnya kurang masuk akal atau rasional, yang di tanamkan sejak kecil dalam lingkungan kebudayaan atau keluarga atau yang di ciptakan sendiri. Tumpukan keyakinan irasional cenderung untuk bertahan lama. Bahkan orang cenderung memperkuatnya sendiri dengan berbagai alasan.
    Dalam kepribadian yang menyimpang, Ellis mengemukakan gangguan-gangguan yang terjadi pada kepribadian seseorang tentang neorosis dan psikopatologi. Neorosis di definisikan sebagai seseorang dalam berfikir dan bertingkah laku tidak raonal, dimana keadaan alam ini tidak masuk akal, sehingga menimbulkan perasaan yang negative atau tidak wajar.
    Contoh: rasa depresi, gelisah,putus asa dan gelisah dsb.
    Kenyataan ini berakar dalam kenyataan bahwa manusia hidup dalam masyarakat membutuhkan manusia lain. Sedangkan psikopatologi didefinisikan sebagai timbunan keyakinan-keyakinan irasional yang berasal dari orang-orang yang berpengaruh selama masa kanak-kanak,yang secara aktif membentuk keyakinan-keyakinan yang keliru dan sikap-siap yang difungsional dalam hidup dan bekerja di dalam diri. Yang mana hal tersebutdi sebabkan oleh pengulang-pengulang, pemikiran-pemikran irasional yang di terima juga pada masa lampau, yang dilakukan oleh individu sendiri.
    Mengubah diri dalam berfikir irasional untuk mempertahankan keyakinan-keyakinan yang sebenarnya tidak masuk akal, ditambah dengan perasaan cemas tentang ketidakmampuanya mengubah tingkah lakunya dan akan kehilangan berbagai keuntungan yang di peroleh dari perilakunya, meskipun perubahan pada diri sendiri tidak mudah, patut di usahakan dengan menyerang kekacauan dalam berfikir dan melatih diri mewujudkan landasan pikiran yang lebih sehat dalam tingkah laku yang konkret.


0 comments: