Kenaikan harga bahan kebutuhan yang dipicu kenaikan harga BBM telah membuat daya beli para karyawan semakin terpuruk. Tentunya tidaklah mungkin bagi perusahaan untuk selalu menaikkan gaji atau memberikan tunjangan bagi karyawan dalam menghadapi situasi ini. Apalagi diketahui bahwa banyak perusahaan yang juga berusaha keras untuk dapat keluar dari resesi ini. Kalau pun ada perusahaan yang mampu memberikan bantuan kepada karyawan berupa tunjangan atau kenaikan gaji dan sebagainya, bukan berarti bahwa karyawan yang bersangkutan terbebas dari kondisi yang memprihatinkan ini.
Sudah menjadi rahasia umum di kalangan karyawan, sebagai bagian dari orang kebanyakan, berapa pun besar penghasilan yang mereka terima ternyata merasa rasakan masih kurang. Ada yang (selalu) mengeluh bahwa uang gaji tidak bisa bertahan lama. Selepas gajian, uang akan lari untuk membayar cicilan hutang atau membeli barang-barang konsumsi yang iklannya sangat sering menggoda.
Berbagai godaan di atas ditambah dengan kondisi resesi saat ini semakin melengkapi kesulitan yang ada. Untuk ini, sudah saatnya unit SDM berinisiatif menawarkan dan memfasilitasi alternatif benefit non-cash berupa edukasi-edukasi yang dapat memberdayakan karyawan untuk mampu secara mandiri menghadapi kesulitan-kesulitan di atas. Salah satunya adalah edukasi mengenai mengelola keuangan (keluarga) yang baik.
Keliru
Istilah "perencanaan keuangan" sering dipersepsi keliru di kalangan masyarakat kita pada umumnya. Perencanaan keuangan pada kenyataannya tidak hanya milik atau diperuntukkan bagi orang yang kaya saja melainkan bisa dilakukan kalangan mana saja. Perencanaan keuangan juga tidak melulu ngomongin soal investasi atau bagaimana menjadi kaya mendadak. Ini juga bukan tips untuk ngirit atau pelajaran untuk menjadi pelit.
Perencanaan keuangan dilakukan karena sumber daya --pendapatan, umur, kesehatan dan lain-lain-- yang sangat terbatas serta mengingatkan bahwa kebutuhan tidak hanya untuk saat ini. Banyak tujuan-tujuan keuangan di masa datang yang harus dicapai, seperti membiayai pendidikan anak, memiliki rumah, menyiapkan dana pensiun yang membutuhkan perencanaan keuangan yang tepat dan benar.
Empat Langkah
Nah, langkah awal yang bisa dilakukan dalam perencanaan keuangan ini antara lain:
1. Tetapkan berbagai macam tujuan keuangan Anda.
Menurut skala waktu, tujuan keuangan ini dibagi menjadi tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Tentunya setiap karyawan akan mempunyai tujuan keuangan yang berbeda dengan karyawan yang lain. Namun, ada satu kesamaan yang nyata dari tujuan tersebut yaitu tujuan yang ditetapkan harus spesifik, bisa diukur, dalam jangkauan karyawan yang bersangkutan dan realistis serta bisa ditentukan kapan tujuan itu akan dicapai. Kalau tujuan tidak memiliki sifat-sifat di atas, maka yang ada hanyalah impian atau angan-angan belaka.
Contoh sederhana suatu tujuan: saya akan beli rumah di (sebutkan lokasinya) dengan tipe dan harga (sebutkan tipe yang diinginkan serta harganya) dalam waktu (tetapkan angkanya) tahun lagi.
2. Buat skala prioritas
Setiap orang tentu ingin untuk merealisasikan semua keinginannya. Namun, seperti diungkapkan sebelumnya, sumber daya (sangat) terbatas. Sehingga kita harus menempatkan tujuan-tujuan yang sudah dibuat ke dalam skala prioritas yang akan berbeda antara satu karyawan ke karyawan yang lain.
Contoh: mana yang akan didahulukan pembentukan dana untuk pensiun atau untuk membeli rumah atau untuk biaya pendidikan anak. Membentuk dana darurat atau membeli asuransi atau berinvestasi.
3. Tiba saatnya untuk bertindak
Setelah tujuan keuangan secara jelas ditetapkan dan dengan mengingat kondisi keuangan yang ada serta skala prioritas maka saatnya untuk melaksanakannya. Setiap bulan kalau memang harus mencicil sebesar X rupiah maka kita harus menyisihkan X rupiah. Di tahapan ini diperlukan sifat disiplin yang tinggi.
4. Lakukan evaluasi
Tentunya dalam perjalanan pemenuhan tujuan keuangan ini akan banyak ditemui macam-macam ”godaan” dan ”ancaman”. Berbagai macam tawaran barang, potongan diskon, tawaran kartu kredit hingga kredit tanpa agunan akan senantiasa menggoda kita semua. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan keahlian untuk membedakan antara ”kebutuhan” dan ”keinginan”. Sedangkan ancaman dapat berupa naiknya BBM, naiknya angka inflasi, naiknya bunga cicilan. Naiknya hal-hal di atas akan sangat berpengaruh pada arus kas kita terutama di sisi pengeluaran. Untuk meringankan kondisi ini maka pilihannya adalah melihat kembali pos-pos pengeluaran. Pos-pos mana yang perlu dilakukan penghematan, pengurangan atau bahkan dihapus. Pilihan yang lain adalah mulai berpikir untuk mencari tambahan penghasilan yang tentunya tidak melanggar kode etik dan aturan dari perusahaan tempat bekerja.
Dengan 4 langkah awal ini diharapkan para karyawan dapat memanfaatkan penghasilan mereka secara optimal dalam rangka menghadapi berbagai godaan dan ancaman sekaligus untuk memenuhi tujuan keuangan mereka.
-
Menuju Karyawan Mandiri dalam Menghadapi Resesi
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
- cahyasunandar
- Lahir dijakarta pada 80'an, dengan ayah dan ibu yang berasal dari daerah jawa barat priangan timur, latar belakang pendidikan di bidang informasi tekhnologi disalah satu universitas swasta di depok angkatan 98' menyelesaikan studi hingga empat tahun, lalu memulai karir di perusahaan finance terkemuka di Jakarta, lalu bergabung sebagai seorang juru kamera di salah satu televisi swata nasional....
Ads 468x60px
Followers
Featured Posts
Popular Posts
-
4. KREATIFITAS & GRAFTING Micro Grafting pasca grafting Hello, udah 1 minggu graftingan saya, batang atas dapat dari pak Adi (terima kas...
-
ANTV Street Address Gedung Sentra Mulia Lt 18 JI. HR Rasuna Said Kav X-6 No.8 City Jakarta Country Indonesia Postal/Zip Code 12940 Telephone...
-
5. PERAWATAN, HAMA & PENYAKIT Penyakit-2 karena virus pada Adenium 1. CMV (Cucumber Mosaic Virus) Pada November 2002 ditemukan gejala...
-
2.PEMUPUKAN,HORMON & VITAMIN PUPUK - tambahan Sent: Tuesday, September 20, 2005 10:55 PM From: Tonny herdianto Mungkin selain penyilanga...
-
Dikutip dari a. blog mbak altharie wie ( http://www.omahijo.com/) http://blog.360.yahoo.com/blog/;_ylt=AiQTioet0VagrSdo8y9hXDekAOJ3 Awal...
-
3. PENYILANGAN menyilangkan adenium Farika wrote: Seru juga kalo ngebahas penyerbukan adenium nih. Bener kata pak Zai, teknik yg diberikan ...
-
NO ISTILAH/ SINGKATAN DEFINISI 01. ANGLE Sudut dalam pengambilan gambar 02. BACKGROUND Latar belakang dari obyek utama 03. BACKLIGHT Pengamb...
-
Daya tarik adenium tak hanya dari bunga. Akar dan batangnya pun memikat. Adenium memiliki akar yang unik. Ukuran akar dan batang semakin bes...
-
Camera video ada berbagai macam merk, bentuk, dan varian. Begitu juga media penyimpanan gambar juga bermacam-macam. Contoh-contoh merk terke...
0 comments:
Posting Komentar